TRIBUNJATIM.COM - Inilah cerita Ricky Five Minutes mengganti judul lagunya saat manggung di sebuah festival musik.
Pencipta lagu sekaligus pendiri band Five Minutes tersebut mengganti karena putus cinta.
"Waktu itu judulnya 'Lagunya Rere,'" ungkap Ricky dikutip dari YouTube Ferdy Element, via Kompas.com.
"Waktu gue masih pacaran sama Rere," lanjutnya.
Namun setelah putus dari kekasihnya, Ricky memutuskan untuk mengganti judul lagu tersebut.
"Kalau sekarang udah diubah judulnya jadi 'Arti Dirimu,'" kata Ricky.
"Udah putus, gue ganti judulnya," ungkapnya kemudian diiringi tawa.
Sambil tertawa, Ricky mengatakan alasan mengganti judul lagu itu karena tak mau ke depannya ada masalah yang berkaitan dengan judul lagu itu.
"Kalau masih 'Lagunya Rere' bahaya, panjang (urusannya)," ujarnya disertai tawa.
"Nanti bisa royalti ke sana," sahut Ferdi yang akhirnya ikut tertawa mendengar penjelasan Ricky.
Diungkap Ricky, lagu tersebut cukup terkenal meskipun baru dibawakan di festival musik.
"Ketika babak penyisihan kan lama, enam bulan, lagu itu sering diputer di radio," kata Ricky.
"Lagu itu menduduki chart nomor satu setiap minggu terus-terusan. Setelah itu festival juara 1 dan banyak manggung di Bandung, sampai akhirnya kita dilirik produser di Bandung," imbuhnya.
Ricky Five Minutes dikenal tak hanya sebagai personel dan pencipta lagu untuk Five Minutes, tapi juga menciptakan lagu-lagu populer untuk penyanyi lain.
Beberapa lagu hits ciptaannya yang populer dinyanyikan penyanyi lain seperti "Hampa", "Arti Cinta", "Seandainya" yang dinyanyikan Ari Lasso.
Sementara itu, siapa sangka dalam perjalanan karier duo dangdut hiphop NDX AKA ini pernah dibayar tak sampai Rp100 ribu.
Bahkan pernah Rp5000an di acara senam.
Musisi asal Bantul, Yogyakarta ini blak-blakan mengungkap kisah awal mereka manggung.
Dilansir dari Tribun Jogja via TribunnewsMaker, Rabu (18/12/2024), NDX AKA aktif di dunia musik tanah air sejak 11 September 2011.
Diketahui NDX AKA beranggotakan Yonanda Frisna Damara dan Fajar.
Panggung pertama musisi duo ini pun tak banyak, mereka masih ingat betul dibayar Rp 75 ribu dari sebuah stasiun televisi.
"Itu uang paling besarnya Rp 5 ribuan lainnya Rp 2 ribu dan Rp 1 ribu, itu di acara senam," ujar keduanya sambil berseloroh.
Perjalanan panjang pun dilalui NDX AKA dalam karier musiknya.
Mereka mengungkap pertama kali manggung pada 2014 dengan tarif panggung Rp 75 ribu hingga kini sudah mencapai ratusan juta rupiah.
Dua musisi yang kompak mengidolakan Endank Soekamti ini mengungkap alasan memberikan nama penggemarnya NDX AKA Familia.
Hal ini tak lepas dari nama penggemar Endank Soekamti yaitu Kamtis Family.
Ketenaran keduanya pun kini tak bisa diragukan lagi.
Sejumlah acara musik besar di Indonesia mulai dari Synchronize Fest hingga Pesta Pora pernah mereka ramaikan.
Setiap konser yang dilakukan musisi asal Yogyakarta ini hampir selalu ramai dengan penonton.
Lagu-lagu NDX A.K.A seperti 'TTM (Tewas Tertimbun Masa lalu)', 'Sayang', 'Salah Kekancan', 'Kimcil Kepolen', 'Bojoku Di Gondol Bojone', 'dan lainnya terus terdengar dari pelosok hingga di hotel-hotel mewah perkotaan.
Tidak hanya itu, jadwal panggung mereka semakin padat.
Kini NDX a.k.a telah memiliki banyak fans sebagai Fans (Familia) dan tak ketinggalan para haters.
Yonanda menceritakan jika dirinya dan Fajar dulunya merupakan seorang kuli bangunan.
"Untuk membuat lagu kami mengumpulkan uang setiap hari Sabtu setelah bayaran (dibayar mingguan)," ujarnya.
Ia mengungkap pemilihan lagu NDX AKA sebagian besar dari kisah sudut pandang yang relate dengan kehidupan mereka.
Keduanya mengungkap, penyebab lagunya begitu diterima masyarakat karena bisa mewakili orang kecil dan pinggiran dalam menjalani kehidupan.