TRIBUNJATENG.COM, KEBUMEN - Di tengah hiruk-pikuk Pasar Burung Koplak, Kabupaten Kebumen, berdiri Warung Makan Mba Susan, sebuah ikon kuliner yang telah melayani masyarakat selama lebih dari 50 tahun.
Dikenal dengan menu andalan Sop Krewed, warung ini tetap mempertahankan cita rasa autentik yang diwariskan oleh pendirinya, Alm. Ibu Mutoanah dan Bapak Suranti.
Kini, usaha kuliner ini dilanjutkan oleh anak keempat mereka, Susan.
"Warung ini sudah buka sekitar 50 tahun lebih. Sekarang saya yang meneruskan usaha ini," ujar Mba Susan dengan bangga.
Sop Krewed yang gurih dan menyegarkan dijual dengan harga mulai Rp8 ribu per porsi.
Setiap hari, warung ini bisa menghabiskan hingga tiga panci besar Sop Krewed dan melayani sekitar 250-300 pelanggan.
"Dulu malah pernah habis 1 kwintal beras per hari. Sekarang, sehari bisa menghabiskan 25 kg beras," tutur Susan.
Selain Sop Krewed, warung ini juga menyajikan berbagai lauk seperti krecek, tahu, tempe, ayam, dan mendoan jumbo.
Proses memasak dimulai sejak pagi, dengan Susan selalu memastikan cita rasa masakan sesuai standar warung.
"Yang masak bareng keluarga dan tetangga, tapi saya sendiri yang menyicipi rasa akhirnya," tambahnya.
Meski terletak di gang sempit, Warung Makan Mba Susan selalu ramai.
Kehangatan Susan yang menyapa pelanggan dengan ramah menciptakan suasana nyaman sehingga pelanggan terus kembali.
Untuk memenuhi permintaan yang meningkat, Susan juga membuka cabang di Desa Karangsari yang beroperasi mulai pukul 10.00 WIB.
Meskipun cabang baru, semua masakan tetap diproduksi di dapur sentral di Pasar Burung Koplak agar cita rasa autentik tetap terjaga.
Warung ini bukan hanya tempat makan, tetapi juga simbol kehangatan dan dedikasi.
Pelanggan setia terus mendukung, berkat cita rasa yang tidak berubah meski sudah berganti generasi.
Keberadaan Warung Makan Mba Susan membuktikan bahwa dedikasi dan kualitas mampu mempertahankan kesetiaan pelanggan, menjadikannya ikon kuliner yang terus dikenang di Kebumen.