MATARAM - Kisah Putri Mandalika menjadi ulasan menarik untuk diketahui. Cerita rakyat ini merupakan sebuah kisah terkenal dari masyarakat Sasak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kisah Putri Mandalika tidak hanya menjadi warisan budaya, tetapi ikut melahirkan tradisi unik yang disebut Bau Nyale.
Masyarakat di sana menangkap nyale di Pantai Seger dan percaya bahwa hasil tangkapannya nanti dapat membawa keberuntungan, terutama dalam hal panen dan kehidupan sehari-hari.
Lalu, seperti apa sebenarnya cerita Putri Mandalika ini? Berikut ulasannya sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber, Kamis (16/1/2025).

Cerita Putri Mandalika

Suatu ketika, hidup seorang putri rupawan bernama Mandalika. Dia merupakan putri yang berasal dari sebuah kerajaan bernama Sekar Kuning.
Selain parasnya yang cantik jelita, Putri Mandalika dikenal karena tutur katanya yang lembut dan bahasanya sopan. Selain itu, dia juga senang menolong.
Kecantikan dan budi pekerti baik yang dimiliki Putri Mandalika membuatnya disukai banyak pangeran dari kerajaan lain. Melihat kondisi itu, ayah Mandalika tidak ingin ikut campur dan menyerahkan keputusan pada putri.
Sambil menunggu Putri Mandalika cukup umur untuk dipersunting, para pangeran melayangkan lamaran kepada Kerajaan Sekar Kuning. Seiring datangnya surat-surat pinangan itu, pihak kerajaan memberi pengumuman agar para pelamar datang memberi hantaran dan memperkenalkan diri.
Semua pangeran lalu berkumpul di paviliun tamu kerajaan. Tanpa sepengetahuan mereka, Putri Mandalika datang ke paviliun tamu secara rahasia karena ingin melihat para pangeran yang melamarnya.
Namun, di sana dia tidak melihat karisma para pangeran, melainkan sikap sombong dan kekanak-kanakan para pangeran yang sedang memuji diri sendiri dan merendahkan kerajaan lain. Bahkan, ada yang mengancam akan mengajukan perang pada Kerajaan Sekar Kuning jika sampai cintanya ditolak.

Kecewa dengan mereka, Putri Mandalika kembali ke kediamannya sambil menitikkan air mata. Dia bingung karena lamaran-lamaran itu bukan hanya tentang dirinya, tetapi juga dapat berdampak pada peperangan antar kerajaan.
Pada akhirnya, Putri Mandalika diminta untuk memohon petunjuk pada Tuhan. Maka, bertolaklah Putri Mandalika untuk bersemedi di tebing Pantai Seger untuk mendapatkan jawaban yang dicarinya.
Setelah beberapa hari bersemedi, Putri Mandalika mengundang para pangeran untuk datang ke tebing Pantai Seger saat fajar pada hari ke-20 bulan 10. Hari yang ditunggu tiba, kawasan Pantai Seger kini dipadati penduduk yang ikut penasaran akan jawaban Putri.
Saat sinar matahari bersinar, Putri Mandalika mengatakan dengan lantang jika ia menerima semua pinangan para pangeran. Pernyataan itu membuat bingung semua orang di sana.
Namun, Putri Mandalika menyebut itu jawaban terbaik yang ditunjukan Sang Maha Pencipta. Dia sudah diperlihatkan pandangan jika menerima hanya satu saja pinangan, maka perang besar akan terjadi.
Setelah mengucap terima kasih atas pinangan dan kasih sayang semua orang padanya, Putri Mandalika membalik badan menghadap ke samudra, lalu melompat. Melihat putrinya terjatuh ke laut, raja segera menceburkan diri ke air untuk mencari anaknya.
Hal tersebut juga diikuti para pangeran dan seluruh rakyat yang berkumpul di sana. Namun, keberadaan Putri Mandalika tidak ditemukan.
Satu hal yang terlihat di dalam air malah ribuan biota laut serupa pita yang menjuntai berwarna-warni. Warnanya juga sama dengan kain sutra yang dikenakan Putri Mandalika terakhir kali.
Setelah beberapa waktu, raja dan ratu akhirnya menyadari bahwa cacing-cacing berwarna indah itu adalah jelmaan putrinya yang telah berkorban demi rakyat. Akhirnya, mereka memerintahkan rakyat untuk mengumpulkan cacing-cacing itu dan membawanya pulang.
Sementara sebagian menaruhnya di sawah dan membuat tanaman mereka subur, ada lagi lainnya membuat masakan dari cacing-cacing yang mereka sebut nyale, sehingga kebutuhan pangan warga tercukupi dan sejahtera. Hal ini konon seperti keinginan Putri Mandalika.
Demikian ulasan mengenai cerita Ratu Mandalika yang penuh makna. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan Anda.