TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Pelatih PSBS Biak, Emral Abus, meminta maaf kepada pencinta skuad Badai Pasifik lantaran kebobolan di menit-menit akhir saat melawan tim tuan rumah PSM Makassar di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (18/1/2025) sore.
Klub asal Kabupaten Biak Numfor, Papua, itu gagal mengemas tiga poin penuh atas PSM Makassar pada pekan 19 Liga 1 2024/2025.
Kedua tim sama-sama kuat. PSBS mengawali gol pertama hingga menit akhir.
Sayang, bentrok akhirnya ditutup dengan skor imbang 1-1.
Klub Napi Bongkar memimpin lebih dulu lewat tandukan Ariel Nahuelpan di menit 55.
Striker asal Argentina itu menjebol gawang PSM Makassar yang dikawal Reza Arya usai memaksimalkan sepak pojok Kelly Sroyer.
Sayang, keunggulan tersebut tak bisa dipertahankan hingga peluit panjang dibunyikan.
Kemenangan di depan mata sirna jelang laga berakhir.
Gawang PSBS Biak yang dijaga Jhon Pigai dibobol oleh striker PSM Makassar, Balotelli di menit 90+3.
Hasil tersebut memaksa tim Badai Pasifik itu pulang dengan satu poin dari Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (18/1/2025) sore.
Tambahan satu poin membuat PSBS Biak berada di posisi 10 dengan 27 poin.
Sedangkan PSM Makassar di peringkat empat dengan 31 poin.
Pelatih PSBS Biak, Emral Abus mengapresiasi perjuangan anak asuhnya.
Menurutnya, Jhon Pigai cs telah berusaha maksimal meraih poin penuh.
Namun, apa daya hasil akhir diinginkan tidak tercapai.
“Kita kebobolan di menit-menit akhir, mungkin sisa 27 detik pertandingan berakhir. Hasil ini (1-1) kita syukuri,” katanya saat konferensi pers usai pertandingan PSM Makassar vs PSBS Biak, Sabtu petang.
Pelatih berusia 66 tahun ini menyebut, dalam sepak bola untuk menang harus mempertahankan keunggulan.
Ia sebenarnya sudah mengingatkan anak asuhnya di ruang ganti terkait momen yang harus diwaspadai di pertandingan.
Yakni, lima menit awal babak pertama, lima menit akhir babak pertama, lima menit awal babak kedua dan lima menit akhir babak kedua.
“Harus waspada, ekstra hati-hati karena di menit-menit itu konsentrasi lost (hilang). Itu yang menyebabkan (kita kebobolan di menit akhir),” sebut Emral Abus.
Emral Abus pun meminta maaf kepada seluruh suporter PSBS Biak atas hasil seri didapatkan.
“Mohon maaf kepada suporter kita baik yang ada di sini, baik di Papua. Kita belum mendapat hasil maksimal,” ucap pelatih berlisensi AFC Pro ini.
Dua Kali Kebobolan di Menit Akhir
Dua laga terakhir gawang PSBS Biak selalu kebobolan di menit akhir pertandingan.
Pertama ketika PSBS Biak ditahan imbang 1-1 oleh Persib Bandung di Stadion Luka Enembe, Papua, Sabtu (11/1/2025).
PSBS Biak sempat unggul lebih dulu di menit 65 lewat gol Pablo Arganaraz.
Namun, di menit 85 Persib Bandung mencetak gol penyama kedudukan lewat gol Tyronne.
Kejadian serupa kembali terjadi saat lawan PSM Makassar.
PSBS Biak memimpin lebih dulu di menit 55 lewat Ariel Nahuelpan.
Akan tetapi, PSM Makassar berhasil membuyarkan kemenangan PSBS Biak di menit 90+3 lewat Balotelli.
Emral Abus mengatakan, ini menjadi bahan evaluasi bagi timnya.
Mereka akan mencari sumber masalahnya lalu mencari solusi.
“Dua kali unggul, lalu kebobolan. Ini jadi bahan evaluasi kita,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan kapten PSBS Biak, Jhon Pigai.
Ia berjanji akan evaluasi kesalahan dilakukan di pertandingan melawan PSM Makassar.
“Kita kecolongan di menit akhir, ini menjadi kendala bagi kita. Dari situ kita bisa mempelajari dan perbaiki di laga selanjutnya,” ucapnya. (*)