TRIBUNJATIM.COM - Berikut ini sosok dan kisah kakek Mail jualan singkong demi bisa makan.

Ia pernah bernasib pilu ketika tabungannya Rp 1 juta raib ditukar dengan sekantong beras.

Demi bisa makan, kakek berusia 80 tahun ini setiap hari berjualan singkong keliling kampung.

Pedagang singkong itu bernama kakek Mail, setiap harinya berjalan menyusuri jalanan Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur.

Kakek Mail berjualan puluhan kilogram singkong mentah, ia membawanya dengan gerobak pasir.

Namun saat berjualan ia tidak berteriak menawarkan dagangannya.

Saat berbicara pun dia sudah terbata-bata.

Meski begitu, di jalan yang telah puluhan tahun dia susuri iu, warga sudah tahu kesehariannya dan anak menghampirinya saat tertarik membeli dagangan yang dia bawa.

“Saya setiap hari bawa 60-70 kilogram, ambil dari orang,” kata Mail, dikutip dari Kompas.com.

Dari 60 kilogram itu, Mail mulai berangkat berdagang pukul 6 pagi menyusuri jalan kecil hingga besar di Kecamatan Kalipuro hingga Kelurahan Pengantingan, Kecamatan Banyuwangi.

Dua kecamatan ini masih cukup berdekatan. Namun sangat jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki.  

“Kalau habis saya pulang, setiap hari selalu habis,” ujarnya dengan yakin.  

Apabila singkong-singkong yang dijual Rp 4.000 perkilogram itu terjual habis, dari 60 kilogram penjualan, dia akan menerima upah Rp 65.000 sementara jika terjual 70 kilogram, dia akan memperoleh Rp 75.000. 
“Uangnya buat makan sehari-hari, saya tinggal berdua sama istri. 6 anak sudah ke luar kota semua,” tuturnya. 

Apabila tidak musim singkong, Mail akan berdagang jenis sayuran atau buah lainnya seperti terong, pisang, hingga nangka, tergantung musim.

“Jual apa saja, untuk makan sehari-hari,” ujarnya. 

Puluhan tahun hidup menyusuri jalan yang ia sendiri bahkan tidak ingat mulai kapan, bukan hal yang mudah baginya.

Dua kali ditipu

Mail saat menawarkan dagangannya di sekitar Kantor Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Kamis (16/1/2025). (KOMPAS.com/Fitri)

Namun dalam ingatannya masih jelas betul bagaimana dia dua kali menjadi korban penipuan.

“Pertama dulu pas saya jualan, ada orang datang menghampiri bilang kasihan sama saya karena sudah tua masih jualan,” kata Mail memulai ceritanya. 

Penipu itu pun menawari membonceng Mail menggunakan motor untuk diajak ke rumah Mail dan mendapatkan sambutan yang baik dari istrinya yang membuatkan teh untuk pria tersebut.

Setelah lama berbincang, pria itu mengatakan bahwa ia akan memberikan bantuan beras secara cuma-cuma dan akan memberikan bantuan-bantuan lainnya karena terkesan dengan kegigigan Mail.

Namun, pria itu juga menanyakan Mail memiliki tabungan atau tidak.

“Waktu itu dia tanya saya punya tabungan berapa, saya jawab Rp 1 juta karena saya tidak bisa bohong. Saya perlihatkan uangnya,” urai Mail.  

Uang sudah di meja, Mail dijanjikan bisa mendapatkan lebih banyak uang di masa depan apabila menuruti kata orang tersebut. Tapi bukannya untung, dia malah diperdaya.  

Mail menerima sekantong beras, namun uang hasil jerih payahnya yang dia kumpulkan bertahun-tahun raib dibawa penipu.

Kisah sedih Mail belum berhenti, kepolosannya masih dimanfaatkan oleh orang-orang tak bertanggungjawab, seperti yang baru saja terjadi sekitar 8 bulan lalu.  

“Saya saat di Jalan Argopuro, ada orang dekati saya katanya kehabisan bensin. Tanya bawa uang berapa,” kata Mail.  

Baru berangkat berdagang pukul 6 pagi, dia dengan jujur mengatakan bahwa di kantongnya ada yang Rp 167.000. 

Dan seorang pria yang dikiranya warga sekitar tersebut, meminjam uang Rp 100.000.  
“Sudah saya beri. Awalnya jalan pelan-pelan seperti betul kehabisan bensin, agak jauh langsung ngebut,” tuturnya.  

Belum sadar telah ditipu, dia menunggu pria tersebut kembali dari pukul 6 hingga 10 pagi, dia kemudian memutuskan untuk lanjut berdagang meski dengan perasaan yang amat sedih.  

Ke depan, Mail hanya berharap dapat bekerja dengan tenang dan tak lagi bertemu orang jahat yang ingin mengambil keuntungan darinya.  

“Semoga tidak lagi ketemu orang-orang jahat. Saya ini jualan keliling kok masih dijahati,” tandasnya. 

Baca Lebih Lanjut
ASN di Trenggalek Jadi Spesialis Penipuan Rekrutmen CPNS, Korban Rugi Ratusan Juta Rupiah 
Dyan Rekohadi
ASN Trenggalek Jadi Dalang Penipuan Rekrutmen CPNS, Korban Rugi Ratusan Juta dan Menunggu Sejak 2014
Eko Darmoko
Pelaku Penipuan Rekrutmen CPNS Ternyata ASN Trenggalek, Korban Rugi Ratusan Juta Rupiah
Cak Sur
Janjikan Lulus CPNS Lewat Jalur Kenalan, Seorang ASN di Trenggalek Tipu Korban Rp 255 Juta
Ndaru Wijayanto
Cicilan Rp 750 Juta, Istri di Jember Foto Batu Nisan dengan Nama Suami, Bank Merugi Ratusan Juta
Mujib Anwar
Kronologi Wanita di Kota Depok Jadi Korban Penyekapan, Bermula dari Utang Rp 140 Juta
Malvyandie Haryadi
Penjual Kopi di Malang Kena Tipu Usai Klik Iklan BRI di Medsos, Tabungan Rp31 Juta Hilang
Timesindonesia
Sosok Indah Suryaningsih, Istri di Jember Palsukan Kematian Suami demi Hindari Utang Bank Rp750 Juta
Kharisma Tri Saputra
Sosok Tobak Muncikari yang Pasang Target Gaji 2 Remaja Jika Sudah Layani 70 Pria,  Langganan WNA
Facundo Chrysnha Pradipha
Penjual Cilok Malah Jual Motor Donasi, Padahal Sudah Dikasih Rp 11 Juta: Gimana Mau Naik Ekonominya?
Mujib Anwar