SURYA.CO.ID, KEDIRI - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kediri mulai memperbaiki plengsengan yang ambrol di tepi timur Sungai Paron, tepatnya di belakang Fave Hotel Kediri. 

Perbaikan ini akan dilakukan dengan pemasangan bronjong untuk memperkuat struktur, dan ditargetkan selesai akhir Januari 2025.  

Kepala PUPR Kabupaten Kediri, Irwan Chandra Wahyu melalui Kepala Bidang (Kabid) Operasional dan Sumber Daya Air (SDA), Andri Eko Prasetyo menjelaskan, perbaikan plengsengan sepanjang 25 meter itu dianggarkan Rp 190 juta dari belanja tak terduga (BTT).

"Perbaikan ini penting untuk mencegah kerusakan yang lebih parah. Plengsengan ambrol akibat meluapnya air sungai dan banjir beberapa waktu lalu," kata Andri, Kamis (16/1/2025).

Menurutnya, perbaikan ini bertujuan agar plengsengan menjadi lebih kuat dan lebih tahan lama, sehingga tidak mudah ambrol lagi ketika debit air meningkat. 

Andri berharap cuaca mendukung selama proses perbaikan, agar pengerjaan tidak terhambat oleh hujan deras yang berpotensi meningkatkan debit air sungai.

"Kalau hujan deras lebih dari 2 jam, air sungai bisa naik. Kami berharap tidak ada banjir besar selama pekerjaan berlangsung, sehingga perbaikan bisa berjalan sesuai jadwal," ujar Andri.    

Sebelumnya, plengsengan di tepi Sungai Paron, Desa Paron, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, ambrol sepanjang 25 meter, Rabu (25/12/2024) malam. Kejadian ini juga menyebabkan pagar belakang Fave Hotel Kediri ikut roboh. 

Hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut sejak pagi hingga sore hari diduga menjadi penyebab utama, karena menyebabkan debit air sungai meningkat drastis hingga lebih dari 2 meter dari kondisi normal.

 

Darsono (63), warga setempat mengaku sedang bersiap memancing di tepi sungai saat plengsengan runtuh. 

"Hujan turun sejak pukul 10.00 WIB dan mencapai puncaknya pada pukul 15.00-17.00 WIB. Sekitar pukul 18.45 WIB, saat hujan mulai reda, tiba-tiba plengsengan di sisi Timur sungai runtuh, diikuti pagar belakang hotel yang ikut ambruk," ungkap Darsono. 

Menurut Darsono, penyebab utama ambrolnya plengsengan adalah kondisi pondasi yang menggantung setelah dilakukan normalisasi sungai dengan pengerukan.  

"Air masuk ke bawah pondasi batu plengsengan, menyebabkan erosi bawah tanah. Akibatnya, plengsengan tidak mampu lagi menahan beban dan akhirnya roboh," jelasnya.

 *****

  *****

 

Baca Lebih Lanjut
Plengsengan Ambrol dan Genangan di Kota Batu Pasca Diguyur Hujan, Perlu Perbaikan Segera
Dyan Rekohadi
Kota Batu Diguyur Hujan Seharian, Genangan Terjadi di Sejumlah Titik dan 2 Plengsengan Ambrol
Samsul Arifin
Persiga Trenggalek Dua Kali Telan Kekalahan, Ini Hasil Evaluasi Pelatih Mursyid Effendi
Titis Jati Permata
Tiga Klub Asal Kediri Raya Bertarung di 32 Besar Liga 4 Jatim
Timesindonesia
Mahasiswa UPH Raih Juara 1 Lomba Inovasi Desain Bangunan PUPR Tingkat Nasional
Universitas Pelita Harapan
Nasib Getir AMD Remaja 17 Tahun Dibayar Rp 3,5 Juta Tiap Layani 70 Pria, Bermula di Bulan Oktober
Muslimah
Porprov Jatim 2025, Pemkot Malang Kucurkan Rp10 M untuk Renovasi Stadion Gajayana
Timesindonesia
Skema Kredit Hyundai Creta Baru, Cicilannya Rp 6 Jutaan per Bulan
Detik
Persik Kediri Pinjamkan Ahmad Agung ke Persib Bandung hingga Akhir Musim
Titis Jati Permata
Dedikasi Ibu Iis Penyapu Jembatan Sungai Citarum di Karawang, Upah Rp 10 Ribu
KumparanNEWS