JAKARTA - Mantan pelatih Timnas Indonesia , Shin Tae-yong, mengungkapkan pengalaman mengejutkan di balik pemecatannya dari kursi pelatih kepala. Pelatih asal Korea Selatan itu mengaku baru diberitahu tentang keputusan tersebut pada tanggal 6 Januari 2025 pukul 09:40 pagi, hanya beberapa jam sebelum diumumkan ke publik.
“Saya diberitahu tentang pemecatan saya pada pukul 09:40 pagi tanggal 6 Januari, dan pada siang hari saya diberitahu bahwa pelatih baru akan datang,” ujar Shin Tae-yong kepada Yonhap News dikutip akun X, @idextratime.
Keputusan mendadak tersebut, menurut Shin Tae-yong, cukup sulit dipahami. Namun, ia berusaha untuk menerima dengan lapang dada. "Saya tidak bisa memahami keputusan ini, tetapi saya menerimanya dengan rendah hati," tambahnya.

Selama hampir lima tahun menakhodai Timnas Indonesia, Shin Tae-yong meninggalkan warisan prestasi yang membanggakan. Ia berhasil membawa Timnas Indonesia: Runner-up Piala AFF 2020, Semifinalis Piala AFF 2022
16 besar Piala Asia 2023 (pertama kali dalam sejarah), Babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Shin Tae-yong juga membawa Timnas U-23 melangkah hingga semifinal Piala Asia U-23 2024, sebuah capaian yang belum pernah diraih sebelumnya.
Meski merasa kecewa, Shin Tae-yong menyatakan kecintaannya pada Indonesia tidak akan pudar. Ia berjanji akan sering kembali ke Tanah Air meski kini fokusnya beralih ke karier di Korea Selatan.
"Meskipun saya akan pulang (ke Korea Selatan), saya berencana untuk sering kembali (ke Indonesia) karena saya mencintai Indonesia," ungkapnya.
Posisi Shin Tae-yong kini digantikan oleh Patrick Kluivert, mantan pemain bintang asal Belanda. Dengan pengalaman internasionalnya, Kluivert diharapkan mampu membawa Timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi, melanjutkan fondasi yang telah dibangun oleh Shin Tae-yong.
Keputusan ini menandai babak baru bagi sepak bola Indonesia, meski meninggalkan catatan emosional dari sosok yang telah memberikan kontribusi besar selama lima tahun terakhir.