SURYA.co.id - Denny Landzaat, yang baru-baru ini ditunjuk sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia, memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang sangat baik.

Itu yang menjadi pertanyaan di banyak orang, bahkan sorotan di media sosial. Sebab, Denny nyaris tak pernah hidup atau berkarir sepak bola di Indonesia ataupun negara serumpun lainnya.

Usut punya usut, Denny ternyata memiliki darah keturunan Maluku dari ibunya.

Meskipun lahir dan besar di Belanda, ia terbiasa dengan bahasa Indonesia sejak kecil berkat pengaruh keluarganya.

Keahlian berbahasa Indonesia ini menjadi salah satu faktor yang membuatnya dipilih untuk mendampingi Patrick Kluivert sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia.

Dalam wawancara bersama De Telegraaf, Kluivert memilih Danny Landzaat karena disebutnya sebagai orang kepercayaannya.

Sedangkan Alex Pastoor dipilih lebih karena keahlian teknisnya. 

"Saya mengikuti Kursus Pelatih Sepak Bola Profesional bersama Alex. Kami memiliki koneksi yang baik. Di Almere City baru-baru ini dia (Alex Pastoor) menunjukkan bahwa dia menguasai bidangnya. Dia seorang profesional," kata mantan pemain Barcelona itu.

"Dan Denny adalah teman saya yang bermain sepak bola dengan saya di masa muda Ajax, tapi yang terpenting, dia adalah asisten yang sangat baik dan setia," lanjut Kluivert. 

"Dia pernah bekerja sama dengan John van den Brom dan Pascal Jansen, antara lain tahu budaya Indonesia bahkan bisa bahasanya."

"Bagusnya Alex dan Denny sudah pernah bekerja sama di AZ. Saya rasa kami bertiga punya pengalaman yang sam bagus dan bisa membentuk tim," ujarnya.

Profil Denny Landzaat

Nama Lengkap: Denny Domingues Landzaat

Tanggal Lahir: 6 Mei 1976

Tempat Lahir: Amsterdam, Belanda

Posisi: Mantan pemain tengah, sekarang asisten pelatih

Karier sebagai Pemain

Denny Landzaat memulai karier sepak bolanya di klub lokal di Amsterdam sebelum bergabung dengan akademi sepak bola Ajax, salah satu klub terbesar di Belanda.

Di Ajax, Denny mengasah keterampilannya sebagai gelandang tengah dan segera menarik perhatian klub-klub besar di Eropa.

Karier Klub:

Ajax (1995-1999): Denny memulai debut profesionalnya di Ajax dan membantu tim memenangkan beberapa gelar domestik.

Willem II (1999-2003): Sebagai pemain reguler, Denny membantu klub ini mencapai posisi puncak di liga Belanda.

AZ Alkmaar (2003-2006): Denny menjadi kapten tim dan memimpin AZ ke berbagai kompetisi Eropa.

Wigan Athletic (2006-2008): Di Liga Inggris, Denny beradaptasi dengan cepat dan menjadi pemain penting bagi Wigan.

Feyenoord (2008-2010): Kembali ke Belanda, Denny menghabiskan dua musim bersama Feyenoord sebelum pindah ke klub lain.

Twente (2010-2013): Di Twente, Denny menambah koleksi gelarnya sebelum akhirnya pensiun di Willem II pada 2014.

Karier Internasional: Denny juga pernah membela Timnas Belanda dan memiliki 38 caps. Ia turut ambil bagian dalam Piala Dunia 2006 dan beberapa kejuaraan Eropa.

Karier sebagai Pelatih

Setelah pensiun sebagai pemain, Denny memulai karier kepelatihannya dengan mengambil kursus kepelatihan dan bekerja sebagai pelatih tim junior di klub-klub tempat ia bermain.

Keterampilannya dalam melatih dan pengalamannya sebagai pemain membantunya dengan cepat naik pangkat dalam dunia kepelatihan.

AZ Alkmaar U17 (2016–2017) - Sebagai manajer tim U17

Feyenoord Rotterdam (2018–2019) Assisten Giovanni van Bronckhorst dan Jaap Stam 

Al-Ittihad Club (2019–2020) Assisten Pelatih

Willem II Tilburg (2021–2022) Assisten Pelatih

Lech Poznań (2022–2023) Assisten Pelatih

Ferencvárosi TC (2024) Assisten Pelatih

Informasi Terbaru

Pada awal tahun 2025, Denny Landzaat resmi bergabung dengan Timnas Indonesia sebagai asisten pelatih Patrick Kluivert.

Kedatangan mereka disambut dengan antusias oleh publik Indonesia yang berharap melihat peningkatan performa timnas di ajang internasional.

Denny diproyeksikan untuk membantu Patrick Kluivert dalam strategi dan taktik permainan serta memberikan wawasan berharga tentang dinamika sepak bola modern kepada para pemain Indonesia.

Dalam beberapa wawancara, Denny menyatakan kegembiraannya bisa bekerja di Indonesia dan berharap dapat memberikan kontribusi maksimal bagi perkembangan sepak bola Indonesia.

Ia juga mengungkapkan bahwa kesempatan ini sangat istimewa baginya karena bisa kembali ke akar budayanya dan memberikan dampak positif bagi negara asal ibunya.

===