Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Tak hanya berwisata religi, berkunjung ke Makam Butuh di Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen juga bisa melihat sisa peninggalan benda bersejarah.

Di sudut kompleks Makam Butuh, terdapat kotak kaca yang berisikan kayu tua, di luarnya terdapat keterangan bertuliskan Getek Bersejarah.

Ya, kayu tua itu bukan kayu sembarangan, yang mana kayu tersebut merupakan bagian dari getek atau rakit yang digunakan sebagai perahu oleh Raden Joko Tingkir bersama ketiga sahabatnya.

Kayu bagian dari getek yang digunakan Raden Joko Tingkir dan ketiga sahabatnya menyusuri Sungai Bengawan Solo dari Sukoharjo menuju Sragen di kompleks Makam Butuh, di Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen.
Kayu bagian dari getek yang digunakan Raden Joko Tingkir dan ketiga sahabatnya menyusuri Sungai Bengawan Solo dari Sukoharjo menuju Sragen di kompleks Makam Butuh, di Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen.
(TRIBUNSOLO.COM/Septiana Ayu)

"Peninggalan yang dimuseumkan disini adalah sebagian dari kayu getek yang dulu dipakai oleh Raden Joko Tingkir waktu perjalanan di Sungai Bengawan Solo, bersama Mas Monco Nagoro, Mas Wilo Marto, dan Mas Wuragil," kata Juru Kunci Makam Butuh, Muhammad Aziz kepada TribunSolo.com.

Dalam keterangan tertulis, perahu getek itu digunakan untuk mengarungi Sungai Bengawan Solo dari kediaman Ki Ageng Kebo Kanigoro di Jatingarang, Weru, Sukoharjo menuju Butuh, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen.

Setelah menyusuri Sungai Bengawan Solo, Raden Joko Tingkir dan ketiga sahabatnya berlabuh di pinggir sungai yang lokasinya 100 meter dari Makam Butuh ke selatan.

Raden Joko Tingkir kemudian menuju rumah orang tuanya, yang saat ini menjadi Makam Butuh.

Persinggahan Raden Joko Tingkir tersebut, untuk memohon doa restu kepada orang tuanya, karena akan mengabdi ke Kerajaan Demak.

Bagian kayu getek tersebut diperkirakan usianya sudah 400 tahun, jika dihitung dari masa Kerajaan Pajang kisaran tahun 1546-1587. 

Selain sisa getek Raden Joko Tingkir, juga ada peninggalan bersejarah lainnya yakni Masjid Butuh.

Lokasi Masjid Butuh berada tepat disamping kompleks Makam Butuh.

Menurut Aziz, masjid tersebut peninggalan Ki Ageng Butuh.

Masjid Butuh di Kompleks Makam Butuh, di Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen.
Masjid Butuh di Kompleks Makam Butuh, di Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen. (TRIBUNSOLO.COM/Septiana Ayu)

Didalamnya terdapat mimbar yang terbuat dari kayu, yang bertuliskan angka Arab 1852.

"Kondisinya belum seperti itu, itu yang memugar Raja Solo, kalau 1852 itu kalau tidak salah raja ke-6 atau ke-7," terangnya.

"Dulu masih dibawah permukaan jalan fondasinya, terus diangkat, ditingikan sampai seperti sekarang, pemugaran terakhir tahun 2005," sambungnya.

Menurutnya, bagian yang masih asli yakni mimbar, kayu penyangga, dan bedug.

"Luasnya ada penambahan sayap kanan, kiri, dan depan, itu desainnya mirip Masjid Solo, Jogja, cuma ini lebih kecil," terangnya.

"Masih aktif sampai sekarang, awal-awalnya kalau Jumatan keisni semua waktu saya masih kecil, yang dari seberang sungai juga kesini, karena dulu belum banyak masjid," pungkasnya.

(*)

 

Baca Lebih Lanjut
Masjid Agung Karanganyar, Destinasi Wisata Religi yang Bisa Dikunjungi
Seputar Solo
Sisi Gelap Kapal Pesiar: Ada Penjara hingga Kru Makan Sisa-sisa Penumpang
Detik
Tengkorak Dinosaurus Berusia 200 Juta Tahun Ditemukan di China
KumparanSAINS
Makam Wali Lima di Ngawi Dibongkar Dianggap Palsu Tak Ada Jasadnya
KumparanNEWS
2025 Baru Berjalan 9 Hari, Sudah Ada 7 Warga Sragen Terjangkit Demam Berdarah Dengue
Ryantono Puji Santoso
KKN UNNES GIAT 10 Ciptakan Konten Kreatif untuk Promosikan Wisata Waduk Gondang
Dindanurafianty01
Truk Ekspedisi Tertabrak KA Sancaka di Sragen, Evakuasi oleh Petugas Butuh 1.38 Jam
Choirul Arifin
Misteri Kuburan 1.100 Tahun Wanita, Dikebumikan dengan Senjata
Detik
Truk Ekspedisi Tertabrak KA Sancaka di Sragen, Evakuasi oleh Petugas Butuh 1.38 Jam
Tribunnews
The Lawu Park: Tempat Wisata di Solo yang Ada Penginapannya
Seputar Solo