BANJARMASINPOST CO.ID, BANJARBARU - Kesuksesan Kerupuk Solobaru tak datang secara instan. Usaha camilan khas Banjarbaru ini lahir dari perjalanan panjang dan penuh tantangan.
Ambar Triwulan, memulai bisnis ini setelah resign dari pekerjaannya pada 2016.
Keputusannya untuk melanjutkan usaha keluarga yang sempat terhenti membawanya ke titik sukses seperti sekarang.
Usaha kerupuk sebenarnya bukan hal baru bagi keluarga Ambar. Pada tahun 1990 an, orang tuanya sudah menjalankan bisnis kerupuk nasi, yang kala itu cukup dikenal.
Namun, usaha tersebut berhenti pada 2013 karena satu orang tuanya meninggal dan tidak lagi mampu memproduksi sendiri.
Tiga tahun kemudian, pada 2016, Ambar merasa terpanggil untuk melanjutkan bisnis keluarga, tetapi dengan cara yang berbeda.
Alih-alih memproduksi kerupuk nasi seperti orang tuanya, dia memilih untuk menggoreng kerupuk dengan bahan dan teknik yang lebih modern.
Keputusannya untuk terjun ke dunia bisnis kerupuk tidak langsung membuahkan hasil manis. Dia sempat terseok-seok dan hanya mengandalkan penjualan di lapak pasar.
Namun, ia sadar bahwa jika ingin berkembang, ia tak bisa hanya mengandalkan pasar. Mulai 2018, dia memperluas pemasaran keluar pasar tradisional, menjual produknya ke warung-warung, rumah makan, hingga pedagang sayur keliling.
Di tahun yang sama, dia pun memberi nama merek dagang "Kerupuk Solobaru".
Nama ini ia pilih karena ia berasal dari Solo, dan ingin memberikan identitas khas pada produknya.
Sejak diberi branding Kerupuk Solobaru, usahanya semakin berkembang dan dikenal luas.
Dengan semangat pantang menyerah, Ambar membuktikan bahwa usaha rumahan bisa berkembang menjadi bisnis yang besar.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhmmad Andra Ramadhan)
Dengan semangat pantang menyerah, Ambar membuktikan bahwa usaha rumahan bisa berkembang menjadi bisnis yang besar.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhmmad Andra Ramadhan)