TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Bus yang diduga ditumpangi oleh anggota Organisasi Masyarakat (Ormas) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) dihadang sejumlah sekelompok orang berseragam Ormas Pemuda Pancasila, di Jalan Raya Blora-Purwodadi KM 17, tepatnya di Depan Gudang CV Sumber Makmur, Desa Trembul Rejo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Selasa (14/1/2025).
Berdasarkan video yang beredar, ada ucapan yang dilontarkan 'GRIB, GRIB, GRIB' ujar salah seorang yang ada dalam video.
Kemudian, ada kalimat susulan dalam video tersebut "Ojo ngerusak sek, nek gelem balek ojo dirusak (Jangan merusak dulu, kalau mau putar balik jangan dirusak)," ujar seseorang lainnya yang ada di video itu.
Pasalnya, memang sejumlah anggota Ormas GRIB Jaya Jawa Tengah (Jateng), hari Selasa (14/1/2025) datang ke Blora, buntut aksi Ormas Pemuda Pancasila Blora yang menggeruduk Markas GRIB Jaya di Blora, Senin (13/1/2025).
Anggota GRIB yang datang ke Blora berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Dengan titik kumpul di Alun-alun Blora. Sehingga waktu sampai di Alun-alun Blora pun juga tidak sama.
Berdasarkan pantauan Tribunjateng, sebagian anggota GRIB sudah sampai di Alun-alun sekitar pukul 13.00 WIB. Sementara rombongan yang lain dikabarkan juga ada yang belum sampai Blora.
Kabid Hukum DPD GRIB Jateng, Subandi, mengeklaim total anggota GRIB Jateng yang datang ke Blora berjumlah sekitar 3 ribuan.
"Ada sekitar 3 ribuan, dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Tetapi sebagian masih dalam perjalanan," katanya, saat ditemui di Alun-alun Blora, Selasa (14/1/2025) sekira pukul 13.37 WIB.
Kemudian, sore hari dikabarkan ada penghadangan sebuah bus oleh sekelompok orang berseragam Ormas Pemuda Pancasila. Bus itu melaju dari arah Barat ke Timur atau arah Purwodadi ke Blora.
Salah seorang saksi, Mustakim (42), mengatakan penghadangan bus sekitar pukul 15.30 WIB.
Sebelum ada penghadangan bus itu, Mustakim mengaku juga sempat melihat beberapa orang berseragam Ormas Pemuda Pancasila mondar mandir di Jalan Raya, dari arah Timur ke Barat, atau arah Blora ke Purwodadi, sekira pukul 14.00 WIB.
"Terus sekitar pukul 15.30 WIB, tahu-tahu ada segerombolan dari arah timur, terus ada bus dari arah barat di suruh berhenti, disuruh putar balik, entah itu kericuhan apa kurang tahu."
"Terus banyak yang datang dari rombongan PP itu, akhirnya pada masuk ke area gudang dan parkir di halaman masjid," jelasnya.
Melihat, keadaan yang sempat memanas itu, Mustakim yang bekerja sebagai Mandor Gudang CV Sumber Makmur, langsung meminta para karyawan untuk berhenti beroperasi.
"Akhirnya saya kondisikan anak-anak, saya minta masuk, saya suruh matikan mesin, dan tutup gudang. Langsung saya telpon kepada bapak (Pemilik gudang), meminta tolong agar dipanggilkan pihak keamanan dari Kapolsek atau Kapolres."
"Akhirnya selang beberapa menit, pihak keamanan langsung datang," jelasnya.
Pihak keamanan seperti Brimob langsung mengamankan bus, dan mengawalnya agar putar balik kembali ke arah barat atau ke arah Purwodadi.
Menurut Mustakim, setelah bus berhasil diminta putar balik dengan pengawalan, pihak keamanan yang lain mengamankan akses jalan di area lokasi penghadangan bus.
"Pihak keamanan melakukan pengamanan agar tidak ada keributan susulan, mulai mengamankan gudang, masjid, dijaga semua. Sembari mengatur arus lalulintas," terangnya.
Akibat peristiwa itu, Mustakim menyampaikan sempat terjadi kemacetan mulai sekira pukul 15.30 WIB sampai pukul 17.00 WIB.
"Sempat macet lama, mulai pukul 15.30 WIB sampai pukul 17.00 WIB. Karena juga sempat ada orasi-orasi gitu. Terus masa akhirnya dibubarkan oleh pihak keamanan, akhirnya ada yang ke barat ada yang ke timur. Dan arus lalulintas bisa berjalan lancar," terangnya.
Saat kejadian, Mustakim bersama karyawan lain sempat merasa takut. Namun Mustakim tetap berusaha untuk menenangkan para karyawan yang ada.
"Karyawan sempat takut semua, pada panik semua, tapi saya suruh tenang, saya minta karyawan jangan mendekat ke jalan raya, cari aman saja," jelasnya.
Mustakim juga tidak mengetahui penumpang bus yang dihadang oleh sekelompok orang berseragam Ormas Pemuda Pancasila itu.
"Soal yang ada di dalam bus saya kurang tahu, rombongan dari mana saya kurang tahu. Soalnya saya juga ribut mengondisikan gudang," paparnya.
Sementara itu, menanggapi hal itu, Kasi Humas Polres Blora, AKP Gembong Widodo, mengatakan saat ini jajaran dari Polres Blora tengah mengumpulkan informasi terkait kejadian tersebut.
"Untuk sementara rekan-rekan kami masih mengumpulkan informasi yang masuk dari masyarakat, kemudian untuk kejadian di beberapa titik masih dalam tahap penyelidikan."
"Apabila sudah ada titik terang terkait kejadian tersebut, kami akan secepatnya memberikan informasi ke awak media," katanya, saat dikonfirmasi, Selasa (14/1/2025) malam.(Iqs)