TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Buyuk atau pohon rumbia muncul di pesisir laut tepatnya di Pantai Bandengan, Kabupaten Jepara.

Staf Disparbud Jepara, Riyan Hananta mengatakan bahwa bagi masyarakat Jepara khususnya di pesisir pantai tidak asing dengan istilah buyuk. 

Sebuah fenomena alam yang unik yang biasanya muncul sekali dalam setahun. 

Buyuk adalah sejenis pohon rumbia (Metroxylon sagu), yang terbawa arus laut hingga terdampar di pantai. 

Fenomena ini biasanya muncul di pesisir pantai utara Jawa, seperti di Rembang, Pati, dan Jepara. 

Buyuk ini sejenis pohon rembulung atau rumbia yang terbawa sampai ke laut dalam keadaan berdiri. 

Buyuk terlihat mengapung dari tengah laut menuju pantai. 

"Kemarin ada buyuk di Pantai Bandengan.

Masih di tengah laut tapi sudah terlihat dari tepi pantai," kata Riyan Hananta kepada Tribunjateng, Senin (13/1/2025).

Menurutnya, munculnya buyuk di Pantai Jepara ini membawa mitos di masyarakat. 

Pasalnya, buyuk ini hanya muncul setahun sekali di musim penghujan. 

"Kalau tahun ini muncul di Pantai Bandengan. Kalau tidak salah tahun lalu buyuk muncul di Pantai Bondo," ucapnya.

Datangnya rembulung atau buyuk ini diyakini masyarakat di Jepara sebagai berakhirnya musim hujan dan datangnya musim kemarau. 

"Ada yang mengganggap buyuk ini datang. Musim penghujan akan segera melandai," jelasnya.

Munculnya buyuk sebagai pertanda cuaca bagus untuk nelayan seperti melaut. 

Warga juga menganggap munculnya buyuk sebagai keberkahan. 

Namun, ada pula yang menyebut bahwa, setiap akan terjadi banjir atau bencana laut, akan terlihat buyuk. 

Pohon rumbia sendiri bisa mencapai ketinggian hingga 20 meter. 

Ciri khas buyuk ini ialah batang pohonnya yang kokoh dan kuat. Serta memiliki daun yang lebat dan rimbun. 

Akarnya dapat mencekeram kuat tanah, sehingga memungkinkan bagi buyuk untuk dapat bertahan hidup di tengah terjangan ombak laut. (ito)

Pohon rumbia sendiri bisa mencapai ketinggian hingga 20 meter. 

Ciri khas buyuk ini ialah batang pohonnya yang kokoh dan kuat. Serta memiliki daun yang lebat dan rimbun. 

Akarnya dapat mencekeram kuat tanah, sehingga memungkinkan bagi buyuk untuk dapat bertahan hidup di tengah terjangan ombak laut. (ito)

Baca Lebih Lanjut
Bukan Cuma Aquaplaning, Hujan Juga Bawa Teror Lain di Jalan Raya!
Sindonews
Jalan Provinsi di Pamanukan Subang Selalu Terendam Air saat Musim Hujan, Berlangsung Bertahun-tahun
Seli Andina Miranti
Musim Hujan,  Ular Kobra dan Piton Paling Sering Masuk Rumah Warga Kota  Palangka Raya Kalteng
Edi Nugroho
Mengenal Terminal Lucidity, Fenomena Pasien Sekarat 'Sembuh' Sebelum Ajal Tiba
Detik
Pisang Merah, Mitos dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Timesindonesia
Viral Bentuk Awan Melingkar di Mojokerto, Bahayakah?
Baehaqi Almutoif
Percikan Cahaya dalam Keindahan Alam di Surumanis yang Abadi
Audrey Rahmaningtyas
Melarikan Diri ke Pelukan Alam: Sejuknya Golaga di Purbalingga
Audrey Rahmaningtyas
Cuaca Hujan Berdampak ke Usaha Ternak Itik di HSU, Pembelian Bibit Menurun
Hari Widodo
Pilu Balita di Jepara Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Tetangga, Terus Menangis dan Tak Bisa Tidur
Muslimah