TRIBUNMADURA.COM - Pabrik pembuatan uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar (UINAM) terbongkar dan mengejutkan publik. 

Otak dari praktik terlarang ini adalah Kepala Perpustakaan UINAM, Doktor Andi Ibrahim yag kini sudah ditetapkan sebagai tersangka. 

Selain Doktor Andi Ibrahim, Syahruna pun ditetapkan sebagai tersangka. 

Pasalnya, Syahruna merupakan operator mesin cetak uang palsu tersebut. 

Syahruna, mampu memproduksi hingga Rp 50 triliun uang palsu hanya dalam waktu tiga hari.

Bagaimana cara percetakan uang palsu di UINAM pun terkuak. 

Pria kelahiran Ujung Pandang Baru, Makassar tahun 1973 ini mengaku bergabung dengan bisnis haram ini lantaran dijanjikan bagian.

Setiap 10 lembar uang palsu yang ia cetak, Syahruna bakal diberi satu lembar uang.

Ia nekat bergabung bisnis ini demin mendapatkan tanah dan rumah, seperti yang dijanjikan tersangka utama.

Tahapan Pembuatan Uang Palsu

Syahruna turut membongkar tahapan produksi uang palsu.

Ada 19 tahapan yang harus dilewati agar uang palsu siap untuk diedarkan. Satu saja tahapan tidak lolos, maka uang palsu akan cacat dan terpaksa dibuang.

"Ada 19 tahapan, kalau ada salah satu tahapan rusak, maka gagal dan dibuang."

"Dari 19 tahapan itu harus lulus semua," urai Syahruna.

Syahruna lantas menguraikan secara garis besar tahapan produksi uang palsu.

Semua dimulai dari tahapan mencetak benang pengaman dan tanda air.

Pembuatan kedua item itu menggunakan mesin sablon.

"Setelah itu cetak UV-nya dan magnetik agar lolos dari mesin (cek uang palsu)," tambahnya.

Syahruna menceritakan, di awal pembuatan uang palsu, ia dan kawan-kawan tidak memproduksi banyak.

Awalnya hanya ada satu rim atau 500 lembar uang palsu.

"Sedikit dulu karena itu butuh proses," katanya.

Syahruna mengaku dari 200 lembar komplotannya mampu memproduksi uang palsu sebanyak Rp 100 juta.

Sedangkan bahan-bahan sebelumnya sudah disimpan digudang.

Lokasinya berada di lantai dua gedung perpustakaan.

Syahruna menjelaskan, semua bahan berasal dari China.

"Pesan di China semua," tambahnya. 

(Kiri) Penampakan uang palsu yang diproduksi di UIN Makassar dan (Kanan) Syahruna, seorang tersangka kasus pabrik uang palsu di UIN Makassar membongkar tahapan produksi uang palsu.
(Kiri) Penampakan uang palsu yang diproduksi di UIN Makassar dan (Kanan) Syahruna, seorang tersangka kasus pabrik uang palsu di UIN Makassar membongkar tahapan produksi uang palsu. (Kolase Tribunnews)

Bagi Tugas

Syahruna dalam kasus ini berperan sebagai operator mesin pecetak uang.

Ia dibantu tersangka lain bernama Ibrahim.

"Ibrahim dia koordinator tempat dan situasi," ujar Syahruna.

Syahruna juga mengaku pabrik uang palsu berada di perpustakaan UIN Makassar.

Tepatnya berada di lantai bawah dekat sudut kamar mandi yang sengaja disekat untuk menaruh mesin pencetak uang palsu.

"Dikasih peredam agar nggak kedengeran. Jendela semua ditutup," timpalnya.

Syahruna menguraikan, produksi uang palsu dimulai dari jam 11.00 menjelang siang hingga 17.00 sore.

Seminggu sebelum terbongkar, pabrik semakin menggenjot produksinya.

Bahkan, Syahruna harus lembur hingga pagi.

Para pencetak uang palsu ini diperintahkan agar bekerja sesuai jam kantor.

Mereka takut ketahuan karena ada sekuriti yang patroli secara rutin.

Ditambah, saat produksi mesin mengeluarkan suara sehingga bisa menimbulkan kecurigaan.

Belakangan terungkap, mesin pencetak uang palsu di UIN Makassar berasal dari China.

Mesin dibeli dengan harga Rp 600 juta.

Syahruna menyebut, mesin memiliki tingkat presisi yang tinggi dibandingkan mesin cetak pada umumnya.

Baca Lebih Lanjut
Siasat Licik Andi Ibrahim Bos Sindikat Uang Palsu UIN Makassar, Janjikan Untung Segini ke Pengedar
Musahadah
Annar Salahuddin Dirawat di Kamar VVIP, Kesehatan Tersangka Utama Uang Palsu Semakin Memburuk
Nuryanti
Kesehatan Annar Salahuddin Memburuk usai Ditetapkan Tersangka Uang Palsu, Dirawat di Ruang VVIP
Timtribunsolo
Simak, Ini Cara Membedakan Uang Rupiah Asli atau Palsu
Sindonews
Peran Dalang Sindikat Uang Palsu UIN Makassar: Pemodal-Pembawa Mesin Cetak
Detik
Denda Rp10 M untuk Pemalsu Uang Rupiah, KPwBI Kaltara Sebut Belum Ada Laporan Uang Palsu Produk UIN
M Purnomo Susanto
BI Bantah Keluarkan Sertifikat Deposito Terkait Uang Palsu di UIN Makassar
Detik
Bank Indonesia minta Masyarakat Kaltara Kenali Uang Palsu dengan Metode 3D dan Lampu Ultraviolet
Cornel Dimas Satrio
Bank Indonesia: Uang Palsu Keluaran UIN Berkualitas Sangat Rendah, Mudah Diidentifikasi dengan 3D
Apriani Landa
BI: Uang Palsu di Gowa Dicetak Pakai Printer Biasa, Kualitasnya Rendah
Detik