TRIBUNKALTENG.COM - Perjalanan Cristiano Ronaldo dan Stefano Ronaldo di Al Nassr kini terpisah dari seorang gelandang.
Tinggalkan Al Nassr. Berpisah dari Cristiano Ronaldo dan Stefano Pioli. Kini Seko Fofana, ke klub Liga Prancis, Rennes.
Apakah Cristiano Ronaldo akan menyusul meninggalkan Stefano Pioli dan Al Nassr nantinya?
Pada bursa transfer Januari 2025 langsung menunjukkan gejolaknya di Liga Arab Saudi.
Ya, Rabu (1/1/2025), Al Nassr resmi melepas gelandang mereka,
Fofana merupakan salah satu pemain rekrutan Al Nassr pada musim panas 2023.
Ia diboyong dari RC Lens dengan harga 25 juta euro.
Fofana kemudian dipinjamkan ke klub rival lokal, Al Ettifaq, dalam setahun terakhir.
Kini dirinya resmi dilepas Al Nassr ke Rennes dengan banderol hanya berkurang 5 juta euro dari harga pembeliannya dulu.
Kepergian pemain timnas Pantai Gading kelahiran Paris itu semakin memperkuat dugaan adanya revolusi di tubuh klub tajir asal Riyadh.
Beberapa pemain dirumorkan siap meninggalkan proyek ambisius yang dibangun Al Nassr bersama Cristiano Ronaldo sejak Januari 2023 silam.
Megaproyek ini nyatanya belum menghadirkan satu pun gelar di kancah bergengsi.
Sejak diperkuat megabintang Portugal, tim beralias Faris Najd atau Ksatria dari Najd hanya memenangi Arab Club Champions Cup 2023.
Kejuaraan regional itu tidak masuk kalender FIFA maupun AFC dan kerap dianggap turnamen pramusim saja.
Al Nassr selalu kalah bersaing dari dua musuh terkuat, Al Hilal dan Al Ittihad, di kompetisi domestik Arab Saudi.
Musim ini tim asuhan mantan pelatih AC Milan, Stefano Pioli, juga hanya menempati peringkat keempat di klasemen Liga Arab Saudi.
Selain ditinggal Al Ittihad dan Al Hilal, posisi mereka sekarang bahkan dilompati klub promosi yang fenomenal, Al Qadsiah.
Sebelum transfer Fofana diresmikan, Faris Najd lekat dengan rumor kepergian Aymeric Laporte dan Anderson Talisca.
Laporte dikaitkan dengan sejumlah tim besar Eropa.
Talisca sempat sangat dekat dengan Fenerbahce sebelum terhambat isu penolakan pembayaran sisa gajinya oleh klub.
Arus rumor ini ikut menyeret nama Cristiano Ronaldo.
Sang legenda Real Madrid dikabarkan terbuka dengan peluang meninggalkan klub juara Liga Saudi 9 kali.
Kontrak CR7 di sana tinggal tersisa setengah tahun lagi.
Per 1 Januari 2025, dia sudah bisa melakukan pembicaraan dengan klub lain jika tak ada rencana memperpanjang kontrak di Al Nassr.
Bulan depan bakal genap berusia 40 tahun, Ronaldo masih tertantang untuk bersaing kembali di kompetisi level tinggi bersama klub Eropa.
Akan tetapi, kepindahannya masih terganjal ambisi pribadi untuk mempersembahkan gelar liga di Saudi.
Sepanjang kariernya, Ronaldo berhasil membawa Man United, Real Madrid, dan Juventus memenangi liga domestik masing-masing.
Dia ingin rentetan kesuksesan tersebut ditularkan kepada Al Nassr.
Namun, usahanya gagal terus dalam dua percobaan terakhir dan terancam kandas kembali musim ini.
"Tiada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan," ucap Ronaldo, seperti dikutip BolaSport.com dari Asharq Al Awsaat.
"Saya juga ingin juara di sini."
"(Tapi kalau gagal) Hal tersebut tidak akan menjadi hambatan bagi Anda buat menerima proyek baru selama itu menarik dan memiliki fondasi solid yang memungkinkan untuk mencapai pencapaian dan rekor baru," tuturnya.
Sikap Jose Mourinho
Namun, Jose Mourinho berada di pihak Cristiano Ronaldo.
Nah, Jose Mourinho dianggap sebagai salah satu manajer terhebat dalam sejarah sepak bola. Pria yang memproklamirkan diri sebagai 'Special One' ini telah bekerja dengan beberapa pemain terbaik di generasinya selama menangani Chelsea, Inter Milan dan Real Madrid, di antara klub-klub besar lainnya.
Juru taktik asal Portugal ini teguh dengan keyakinannya dan tidak pernah malu untuk memberikan pendapatnya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan sepak bola. Jadi, ia akan selalu memberikan jawaban yang sangat jujur ketika ia diminta untuk menyebutkan nama-nama pemain terhebat yang pernah ada dalam permainan indah ini.
Akankah salah satu pemain yang pernah bekerja bersamanya masuk ke dalam daftar eksklusif yang ia sebutkan? Kandidat yang paling mungkin adalah Cristiano Ronaldo. Mourinho pernah melatih rekan senegaranya itu di Real Madrid, namun tidak memasukkannya ke dalam daftar tiga pemain tersebut.
Sebaliknya, ia memilih trio Amerika Selatan yang luar biasa. Berbicara pada tahun 2016 (menurut The Sun), mantan bos Manchester United ini mengatakan:
“Bagi saya, tiga pemain terbaik dalam sejarah adalah Messi, Pele dan Maradona.”
Lionel Messi secara luas dipandang sebagai pemain terhebat yang pernah turun ke lapangan sepak bola. Pemenang Ballon d'Or delapan kali ini sering dimasukkan ke dalam kategorinya sendiri dalam perbincangan GOAT ini, dengan orang-orang seperti Maradona, Pele dan Ronaldo yang memimpin dalam pengejaran.
Maradona adalah Messi yang sesungguhnya, memiliki kemampuan teknik yang luar biasa dan gaya menggiring bola yang memukau. Pele, di sisi lain, diyakini sebagai pemain dengan skor tertinggi ketiga dalam sejarah sepak bola, hanya di belakang Ronaldo dan Messi. Pemain asal Brasil ini sangat klinis di depan gawang dan tidak diragukan lagi merupakan pemain paling berbakat di negaranya.
Pilihan Mourinho ini bertentangan dengan komentar yang pernah ia sampaikan tiga tahun sebelumnya, pada tahun 2013. Pria berusia 61 tahun itu adalah manajer Real Madrid ketika dia mengatakannya: “Dia [Ronaldo] adalah yang terbaik. Yang terbaik di dunia, ya. Mungkin yang terbaik yang pernah ada. Saya melihat Maradona beberapa kali. Saya tidak pernah melihat Pele. Tapi Cristiano luar biasa. Pria ini adalah yang terbaik.”
Tidak jelas apa yang mengubah pikirannya dalam kurun waktu tiga tahun, tetapi pemenang Ballon d'Or lima kali ini mungkin akan kecewa saat mengetahui bahwa mantan bosnya tidak menganggapnya sebagai salah satu pemain terbaik di dunia.
(Tribunkalteng.com)