NEW YORK - Robot Humanoid jadi bagian dari kecanggihan teknologi AI yang sangat berguna dan dapat menggantikan pekerjaan manusia.
Namun, seiring perkembangan zaman, pekerjaan yang digantikan oleh manusia semakin beragam, salah satunya adalah mainan seks yang bertransformasi menjadi robot pemuas seks.
Robot humanoid berbentuk manusia yang diciptakan untuk menjadi teman curhat dan pemuas gairah seks memang tergolong menjadi baru. Tapi siapa sangka akan orang yang ketagihan terhadap mainan seks ini.
Malansir dari Daily Star, seorang pakar hubungan menjelaskan, hal tersebut bisa terjadi jika seorang pria menganggap boneka ini sebagai objek obsesi. Akibatnya, dia mungkin masih mencari robot ini meskipun sudah menikah. Nah, bisa jadi nantinya Pelakor bukan lagi perempuan asli, melainkan robot.
Umumnya, sebuah pernikahan menjadi rusak karena beberapa masalah yang terjadi pada hubungan mereka. Menurut Dr. Becky Spelman, seorang psikolog pernikahan, kurangnya hubungan seks dapat menjadi faktor penyebab putusnya hubungan.
“Bisa sangat menyusahkan bagi pasangan ketika mereka tidak banyak berhubungan seks dan dapat menyebabkan masalah dalam pernikahan,” tutur Dr. Becky Spelman.
Tidak menutup kemungkinan jika sang pria ingin menyalurkan gairahnya ke orang lain atau mungkin sesuatu yang lain. Tentunya akan sangat mempersulit jika sang pria tersebut melakukan eksperimen terhadap robot pemuas seks tersebut.
Penggunaan boneka seks ini juga dapat memengaruhi emosional seseorang dan ujung-ujungnya membuat ganjalan di antara pasangan. Menurutnya, hal tersebut mungkin terjadi karena robot seks bukanlah hal biasa seperti mainan seks, robot seks mampu meniru manusia.
Menurut Dr. Thaddeus Birchard, mereka akan mencari pelarian terhadap gairah seks. Lalu, sang robot seks pun dapat melayani tujuan dari pecandu walau tidak selalu meningkatkan kecanduan.
Bahkan, sebuah perusahaan yang memproduksi boneka seks ini beranggapan mereka menciptakan sesuatu yang akan menghibur orang, terutama yang memiliki masalah dengan hubungan yang tradisional dengan manusia.Menurutnya, hal tersebut mungkin terjadi karena robot seks bukanlah hal biasa seperti mainan seks, robot seks mampu meniru manusia.
Menurut Dr. Thaddeus Birchard, mereka akan mencari pelarian terhadap gairah seks. Lalu, sang robot seks pun dapat melayani tujuan dari pecandu walau tidak selalu meningkatkan kecanduan.
Bahkan, sebuah perusahaan yang memproduksi boneka seks ini beranggapan mereka menciptakan sesuatu yang akan menghibur orang, terutama yang memiliki masalah dengan hubungan yang tradisional dengan manusia.