TRIBUNJATIM.COM - Kisah seorang mahasiswa Teknik Metalurgi Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi inspirasi orang.

Pasalnya ia sempat berkali-kali ingin menyerah dalam menyelesaikan pendidikannya.

Kini ternyata ia malah sukses tangani proyek besar di luar negeri. 

Mahasiswa ITB tersebut bernama Bagus Toyib Rasyidin.

Kisahnya viral setelah dibagikan oleh Dosen ITB sekaligus kreator konten, Imam Santoso, melalui akun Instagram @santosoim pada Selasa (31/12/2024). 

Imam Santoso mengatakan bahwa mahasiswa bernama Bagus tersebut mulanya berkali-kali ingin menyerah saat menyelesaikan tugas skripsi.

Saat itu zaman pandemi Covid-19 hingga menyebabkan hampir semua orang terkena dampaknya.

Hingga akhirnya Bagus mampu bangkit dan tidak menyerah.

Ia pun kini menjadi seorang Metallurgist.

Bahkan sang mahasiswa kini menangani proyek besar di Afrika.

@rum***.
Pak imam.. anda dosen yg sangat luar biasa. Mendidik para anak didik dengan penuh cinta... amal jariah bapak InsyaaAllah akan selalu mengalir buat bapak.. InsyaaAllah

@dia***.
MasyaAllah merinding dan mau nangis. Rasanya berharga banget ada dosen yg segitu pedulinya dgn mahasiswa yg ngilang. Sayangnya dr 1000 dosen, paling hanya 1 yg begini.

@ami***.
Awal merantau ke Bandung, rasanya ingin menyerah, karena dari pelosok negeri, tapi Alhamdulillah sekarang sedang kuliah S2 Jepang-Indonesia sekaligus, kelak lulus langsung dapat 2 gelar master. Semangat yang sedang berjuang

Kisah inspiratif lainnya datang dari sosok mahasiswa tunanetra pertama di Universitas Airlangga (Unair), Alfian Andhika Yudhistira.

Di tengah keterbatasannya, ia berhasil lulus sebagai wisudawan S2 Kebijakan Publik di Unair.

Berdiri di atas podium saat wisuda dan memberi sambutan pun menjadi kebanggaan bagi Alfian Andhika Yudhistira.

Dalam sambutannya, Alfian mengucap syukur serta terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantunya menyelesaikan studi.

Ia merasa sangat bahagia karena memiliki teman-teman yang selalu siap menolong.

"Meskipun saya tunanetra pertama, saya merasa diperlakukan baik sekali di Unair selama saya berkuliah," kata Alfian, dikutip dari laman Unair, Jumat (27/12/2024).

"Saya jarang mendapat pendamping dari luar kelas karena teman-teman sekelas saya sudah bisa menjadi pendamping," imbuh dia.

Di tengah keterbatasannya, Alfian memiliki tekad yang besar untuk menimba ilmu.

Setelah menghadapi lika-liku yang panjang, ia menuntaskan studi magisternya di Unair.

Ia berhasil menjadi anak pertama yang lulus S2 di keluarganya, tak pernah sekalipun ia patah semangat.

"Saya tunanetra satu-satunya di keluarga. Saya anak keempat, tapi yang pertama S2."

"Ibu saya ibu rumah tangga dan bapak saya tukang tambal ban, tetapi saya bangga menjadi bagian dari mereka,” ujar Alfian.

Alfian Andhika Yudhistira, mahasiswa tunanetra pertama di Unair, kini lulus S2
Alfian Andhika Yudhistira, mahasiswa tunanetra pertama di Unair, kini lulus S2 (Dok Unair)

Sebelum menempuh program magister Kebijakan Publik, Alfian merupakan mahasiswa S1 Program Studi Antropologi FISIP Unair.

Dengan bidang ilmu yang ia pelajari dari S1 hingga S2, Alfian berharap dapat berkontribusi untuk Indonesia.

"Saya berterima kasih sudah diberi kesempatan untuk S1 Antropologi dan S2 Kebijakan Publik."

"Semoga dengan ilmu budaya dan kebijakan yang saya miliki, ke depan saya dapat berkontribusi lebih banyak untuk membuat Indonesia yang lebih inklusif," ungkap dia, melansir Kompas.com.

Alfian mengungkapkan bahwa saat ini ia aktif menyebarkan isu tentang disabilitas di media sosial.

Ia berharap kesadaran masyarakat terhadap kelompok berkebutuhan khusus dapat meningkat.

"Yang saya lakukan saat ini adalah bagaimana saya menularkan isu-isu disabilitas melalui sosial media dan itu harus dilakukan dengan bahagia. Disabilitas itu harus bahagia,” ungkapnya.

Alfian mengimbau seluruh hadirin pada momen wisuda tersebut untuk berkontribusi bagi negara.

Menurutnya, dalam berkontribusi pada negara, tidak masalah menggunakan cara yang berbeda, asalkan memiliki tujuan yang sama.

"Semoga kita bersama-sama menjadi insan yang excellent with morality dan bisa berkontribusi pada negara dengan apa yang kita miliki,” pungkas Alfian.

Baca Lebih Lanjut
IDSurvey Kembangkan Green Leadership di Kalangan Mahasiswa ITB
Sindonews
Dulu Nyaris Gabung, Kini Ronaldo Mau Bantu Man City yang Terpuruk?
Detik
Imbas Aksi Cecep Peras Wisatawan di Puncak, Kini Warga Ikut Kena Imbasnya, Polisi Ambil Tindakan
Mujib Anwar
Kebakaran di Pelambuan Banjarmasin Hanguskan Belasan Rumah, Padi Milik Warga Ikut Ludes Terbakar
Irfani Rahman
Nasib 3 Perampok Bersenjata di Bengkulu, Kondisi Anak-Anak yang sempat Disekap, Kabur Lewat Atap
Ficca Ayu Saraswaty
Nunsia Pasrah Gagal Umroh karena Uang Rp 28 Juta Hangus Terbakar, Anak Ikut Pilu: Semuanya Ludes
Arie Noer Rachmawati
Harga Emas Terbaru Minggu 29 Desember 2024, Kini Dijual Segini
Glendi Manengal
Harga Emas Terbaru Senin 30 Desember 2024, Kini Dijual Segini
Glendi Manengal
Istri Kerja di Luar Negeri, Pria Banyumas Maling Toko Emas untuk Modal Nikahi Selingkuhan: Butuh
Titis Suud
Harga Emas Akhir Tahun Selasa 31 Desember 2024, Kini Dijual Segini
Glendi Manengal