WARTAKOTALIVE.COM, TAMANSARI — Bagi Eko (50), menjadi seorang cosplayer tokoh bukan hanya sekadar menghibur pengunjung dengan penampilan 'mirip' saja, melainkan perlu ada nilai-nilai seni yang terkandung di dalamnya. 

Diketahui, Eko adalah satu dari sekian banyak cosplayer tokoh di kawasan Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat.

Dia mengambil karakter sebagai tentara Jepang, Laksamana Maeda yang berjasa untuk kemerdekaan Indonesia. 

Kala bercosplay, Eko memaksimalkan karakternya dengan menyertakan sejumlah properti, seperti motor dan senjata laras panjang era penjajahan Jepang.

Dia juga mengenakan baju tentara Jepang, lengkap dengan topi yang kesemuanya dicat berwarna kuning keemasan. 

Tak lupa, juga mewarnai keseluruhan wajahnya dengan makeup berwarna emas kecokelatan yang serupa dengan kemejanya.

Eko menjadi cosplay Laksamana Maeda di depan Museum Tekstil kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Jumat (27/12/2024)
Eko menjadi cosplay Laksamana Maeda di depan Museum Tekstil kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Jumat (27/12/2024) (Wartakotalive/Nuri Yatul Hikmah)


Eko juga mengenakan kacamata hitam dan sarung tangan, hingga membuat seluruh tubuhnya bak patung bernyawa.

Perpaduan warna dan pembentukan karakter Laksamana Maeda sebagaimana aslinya ini lah yang membuat Eko banyak dihampiri pengunjung untuk sekadar berswafoto.

Dari upayanya itu, ia bisa meraup keuntungan hingga ratusan ribu rupiah per-harinya, terutama saat musim libur tahun baru sekarang ini.

Kepada Warta Kota, Eko bercerita jika semua properti ia buat menggunakan tangannya sendiri.

"Motor ini saya modifikasi dari sepeda. Jadi kerangkanya saya pakai, terus dibuatlah menyerupai motor zaman dulu," kata Eko saat ditemui di kawasan Taman Fatahillah, Kota Tua, Jakarta Barat, Jumat (27/12/2024).

Untuk memodifikasi kendaraan tersebut, Eko mengeluarkan modal sebesar Rp 2 juta.

Termasuk, untuk membeli cat pilox dan baju tentara ala tentara Jepang.

Sementara untuk riasan warna di wajah, Eko mengaku menggunakan makeup yang sudah ber-BPOM, sehingga dirinya tak merasakan masalah apapun selama 10 tahun berkarya sebagai cosplayer.

"Karena yang kami pakai itu memang makeup, memang kosmetik. Sama dengan halnya, saya pernah perform di acara cosplay, juga sama makeup," ujar Eko.

Eko menjelaskan, sebagai pekerja cosplay di Kota Tua tidak serta merta mencari keuntungan saja, melainkan juga memerhatikan kesehatan dan keselamatan dirinya.

Bahkan dalam sebulan, Eko bisa membeli kosmetik untuk cosplay hingga ratusan ribu rupiah.

"Jadi kalau pakai makeup ini, satu ini (tub) Rp 100 ribu, mahal. Beda sama yang kayak manusia silver pakai cat, itu Rp 15.000 dapat 4 kilo," jelasnya.

Menurut Eko, pada momen-momen libur Nataru dan tanggal merah, bisa meraup keuntungan saat melakukan cosplay di Kota Tua.

Namun apabila hari-hari biasa, bukan tidak pernah ia mengalami kerugian.

Bahkan, kadang kala Eko mendapatkan hal-hal yang tidak mengenakkan dari pengunjung.
 
"Kalau kesulitan sih enggak yah, karena udah terbiasa, cuma ada pengalaman kadang-kadang kurang ada apresiasinya, tapi ya saya senyumin aja," kata Eko.

"Misalnya ada rombongan keluarga, minta gaya ini itu, luar biasa, saya turutin, tapi apresiasi buat saya kurang," imbuhnya.

Meski begitu, Eko mengaku bersyukur masih diizinkan berkarya di kawasan Kota Tua.

Dari hasil bersyukurnya itu , kadang kala Eko mendapat tip dari warga negara asing (WNA) dalam bentuk dolar.

"Hampir semua mata uang asing saya punya. Jadi ya bersyukur aja," pungkas dia.

Sebagai informasi, Eko melakukan cosplay sebagai Laksamana Maeda mulai pukul 10.00 WIB hingga 20.00 WIB.

Dia biasa mengambil tempat di depan Museum Seni Rupa dan Keramik bersama temannya yang bercosplay sebagai orang melayang. (m40)

Baca Lebih Lanjut
Pengunjung Pantai Pulo Kodok Tegal Libur Natal 2024 Menurun, Keramaian Diprediksi saat Tahun Baru
Raka f pujangga
Pusat Perbelanjaan di Kota Jayapura Mulai Padat Pengunjung
Marius Frisson Yewun
Total 6 Sekuriti Jadi Korban Pengeroyokan Pengunjung Kebun Raya Bogor
Detik
Satpam Kebun Raya Bogor Jadi Korban Pengeroyokan Pengunjung Hingga Luka-Luka, Pelaku Diburu Polisi
Adrianus Adhi
Libur Natal, 15.000 Pengunjung Padati TMII
Sindonews
Grab Tutup Tahun 2024 Salurkan 1 Juta Dolar AS Apresiasi Dana Abadi ke Lebih dari 33.000 Mitra Grab
Mochamad Dipa Anggara
Hari Natal, 26 Ribu Pengunjung Padati Taman Margasatwa Ragunan
Detik
Sudah Berdamai, Tabiat Ibu Kantin di Brebes Sering Paksa Siswa Jajan Diharapkan Tak Terulang Lagi
Raka f pujangga
3 Persiapan Ragunan Hadapi Puncak Pengunjung yang Diprediksi 1 Januari
Detik
Asyik Makan, Pengunjung Ini Diusir Oleh Pihak Kafe Karena Hal Ini
Detik