Terong termasuk sayuran tinggi serat, rendah kalori, dan kaya nutrisi. Kandungannya yang padat gizi memiliki banyak manfaat potensial bagi kesehatan.
Namun, terong kerap dianggap memicu dan memperburuk gejala asam urat. Sayuran berwarna ungu ini diklaim mengandung senyawa yang mampu meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh. Benarkah demikian?
Kendati diklaim demikian, sampai saat ini belum ada penelitian medis yang membuktikan bahwa terong dapat menyebabkan atau memperparah gejala asam urat, mengutip Healthline.
Terong memang merupakan sayuran nightshade yang tergolong famili Solanaceae. Selain terong, sayuran yang mudah ditemui seperti tomat, paprika, kentang, hingga cabai rawit juga termasuk tanaman Solanaceae.
Ada anggapan bahwa tanaman Solanaceae mengandung sejenis vitamin D yang menyebabkan endapan kalsium dan memicu nyeri sendi serta gejala radang sendi lainnya. Namun tidak ada bukti bahwa jenis tanaman ini mengandung vitamin tersebut dan mengakibatkan demikian.
Faktanya, penelitian yang dipublikasi pada 2012 menunjukkan berbagai sayuran, termasuk yang tinggi purin sekalipun, bahkan kemungkinan bisa menurunkan risiko asam urat.
Apabila masih ragu terong mampu memperparah kondisi asam urat atau tidak, percobaan sederhana berikut dapat dilakukan oleh pengidap asam urat:
Terlepas dari klaim tersebut, terong termasuk sayuran yang mengandung sedikit kalori tapi kaya vitamin, mineral, dan serat. Berikut sederet gizi dalam terong: mangan, folat, kalium, serta vitamin K dan C.
Sayuran berwarna ungu ini juga menyimpan sejumlah kecil nutrisi seperti niasin, magnesium, dan tembaga. Dalam terong mentah seukuran 82 gram mengandung 3 gram serat, 1 gram protein, 5 gram karbohidrat, dan 20 kalori.
Berdasarkan sejumlah penelitian, terong juga memiliki banyak manfaat potensial untuk kesehatan, yaitu sebagai berikut: