Rayakan Malam Tahun Baru di Kota Tua, Simak Panduan Pakai Transportasi Umum yang Tersedia 24 Jam
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah
WARTAKOTALIVE.COM, TAMANSARI — Bagi warga Jakarta yang hendak merayakan malam tahun baru di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, menggunakan transportasi umum bisa menjadi solusi untuk meminimalisir kepadatan lalulintas.
Pasalnya, kawasan Kota Tua diprediksi akan dihadiri oleh 41.826 pengunjung saat pergantian tahun 2024 ke 2025.
Oleh karena itu, ada beberapa cara bagi anda yang hendak menggunakan transportasi umum.
Pertama, anda bisa menaiki Kereta Rel Listrik (KRL) tujuan Stasiun Jakarta Kota.
Stasiun tersebut akan langsung menghubungkan anda ke kawasan Kota Tua, terutama Taman Fatahillah, tanpa perlu menyeberang jalan raya terlebih dahulu.
Kedua, anda bisa memanfaatkan bus Transjakarta Kota tua di Jalan Lada Dalam atau seberang gedung BNI Jakarta Kota.
Selain itu, anda juga bisa turun di Halte Transjakarta Museum Sejarah Jakarta.
Pada momen malam tahun baru, kedua transportasi tersebut akan melayani penumpang selama 24 jam.
Sehingga, anda tidak perlu risau ketika hendak pulang dan sulit mendapatkan taksi atau ojek online.
"Kalau kereta api (KRL) 24 jam sekarang ya, kami minta supaya mereka 24 jam. Transjakarta juga kalau enggak salah saya terakhir kali rapat itu sampai sampai 24," kata Kasubag TU UPK Kota Tua Jakarta, Irfal Guci saat dikonfirmasi Warta Kota, Kamis (26/12/2024).
Irfal menyebut, pihaknya sangat mendukung pengunjung untuk menggunakan transportasi umum daripada kendaraan pribadi saat merayakan malam tabun baru di Kota Tua.
Akan tetapi, apabila pengunjung memutuskan untuk menggunakan kendaraan pribadi, ada sejumlah kantong parkir yang disediakan olehnya.
Di antaranya, di park and ride, Lokasi Binaan Kota Intan, dan parkir-parkir dadakan di pinggir jalan atau ruko-ruko sekitar Kota Tua.
"Karena ini memang keadaannya darurat ya, orang sangat banyak dan yang bisa dilakukan adalah rekayasa lalulintas," ungkap Irfal.
"Parkir-parkir yang lain itu relatif agak sporadis jadinya, karena memang mereka tidak bisa maju, bergerak, akhirnya mereka taruh seperti itu (di jalan)," imbuhnya.
Meskipun begitu, Irfal memastikan jika pihaknya akan berupaya mengendalikan membludaknya kendaraan dengan menambah kantong-kantong parkir.
"Kami akan kendalikan ada beberapa kantong alternatif ya, seperti Kali Besar Timur, yang biasanya steril dari kendaraan dan parkir, karena itu prominent, ya sebagian nanti kami lokasikan," pungkas dia. (m40)