TRIBUNMANADO.CO.ID - Juventini sering membandingkan Thiago Motta dan Massimiliano Allegri.

Namun menurut Legenda Juventus sekaligus Timnas Italia, Gianluigi Buffon, perbandingan tersebut tidak adil.

Ia pun meminta Juventini dan jurnalis berhenti membandingkan keduanya.

Buffon menilai kedua pelatih tersebut ada di tahap karier yang sangat berbeda.

Di bawah asuhan Motta saat ini, Juventus menjadi satu-satunya tim yang belum pernah kalah.

Namun, posisi mereka juga belum cukup baik dan konsisten.

Juventus berada di posisi keenam dengan 31 poin, terpaut sembilan poin dari Atalanta yang menjadi capolista atau pemuncak klasemen.

Tim berjuluk La Vecchia Signora itu telah melalui 17 laga dengan tujuh kali kemenangan dan sisanya berakhir dengan hasil imbang, menjadi tim yang paling sering imbang di musim ini.

Hasil tersebut membuat penggemar mulai membanding-bandingkan kinerja Thiago Motta dengan pendahulunya, Massimiliano Allegri.

Hal inilah yang kemudian dikecam oleh Buffon. Sebagai Legenda Juventus ia menolak hal tersebut dan mengatakan agar penggemar berhenti membanding-bandingkan kedua pelatih itu.

Jay Idzes me-marking striker Juventus Dusan Vlahovic.
Jay Idzes me-marking striker Juventus Dusan Vlahovic. (AFP/Marco Bertorello)

Menurut Buffon, penting untuk melihat perbedaan tahapan karier antara kedua pelatih.

Allegri memiliki rekam jejak gemilang dengan berbagai gelar bersama Juventus, sedangkan Motta masih membangun reputasi dan identitasnya sebagai pelatih. 

Ya, seperti diketahui, Motta masih dikatakan orang baru dalam dunia pelatih. Mantan gelandang PSG ini baru memulai karir kepelatihannya pada 2019 silam.

Ia memulai dari PSG U19, lalu berpindah ke Italia untuk melatih Genoa, Spezia lalu ke Bologna sebelum kemudian bergabung dengan Juventus. 

Sedangkan Allegri telah cukup lama menjadi pelatih dengan rekam jejak mentereng bersama AC Milan dan Sassuolo.

Ia mengantarkan Milan juara Serie A pada 2010/2011, lalu juga juara Piala Super Italia di musim berikutnya.

"Hentikan membandingkan Motta dan Allegri, ini tidak adil," kata Buffon dalam wawancaranya dengan La Stampa seperti dikutip Football Italia. 

"Allegri sudah banyak memenangkan trofi, sedangkan Thiago baru memulai kariernya. Perbandingan seperti ini hanya akan memecah belah klub," ujar Buffon.

Buffon juga mengungkapkan keyakinannya terhadap kemampuan Motta. Mantan kiper Timnas Italia ini pun memuji gaya permainan Motta yang menurutnya cukup baik.

"Saya sangat menghormati Thiago dan percaya pada apa yang sedang ia bangun. Ketika Anda melakukan perubahan mendasar, dibutuhkan waktu untuk hasilnya terlihat," lanjutnya. 

"Thiago sangat teliti, ia sudah terbiasa dengan level tertentu sebagai pelatih. Ia mempersiapkan timnya dengan baik dan memiliki visi yang jelas untuk masa depan," tambah Buffon. 

Buffon menegaskan bahwa kesuksesan membutuhkan proses, terutama jika ada perubahan besar dalam pendekatan taktik. 

"Setiap pelatih memiliki jalan dan pendekatan yang berbeda. Menuntut hasil yang sama dalam waktu singkat dari Motta adalah tidak realistis dan tidak adil," tutup Buffon.(*)

Baca Lebih Lanjut
Buffon Minta Stop Bandingkan Motta dan Allegri: Tidak Adil dan Tidak Tepat, Picu Perpecahan Juventus
Muhammad Nursina Rasyidin
Buffon: Setop Banding-bandingkan Motta dengan Allegri
Detik
Juventus Ikut Memantau Saat Chelsea Harus Menjual 11 Pemain, Thiago Motta Perkuat Lini Belakang
Khairil Rahim
Eksperimen Motta Sukses Berkat Koopmeiners
Detik
Juventus Incar Axel Disasi dari Chelsea
Detik
Capello Kritik Vlahovic yang Marah-Marah Usai Diganti Motta
Detik
Man City Diminta Buat 'Proposal Tak Senonoh' untuk Picu Transfer Kiper Juventus Seharga Rp269 Miliar
Khairil Rahim
Fonseca Merasa Posisinya di Milan Masih Aman
Detik
Sorotan Inter Milan vs Udinese di Coppa Italia: Laga Penebusan Dosa Masa Lalu Nerazzurri
Wahyu Gilang Putranto
Sebut Produk Indofood Sangat Murah, Wiji Sasongko : Cuma Rp3.500 Bisa Kenyang dan Gizinya Tercukupi
Hari Widodo