TRIBUNMANADO.CO.ID - Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi I merencanakan akan menyelesaikan dua permasalahan di Sulawesi Utara pada 2025 mendatang.
"Kita akan fokus ke depan terkait masalah banjir dan kekeringan yang selama sudah ada upaya yang dilakukan," kata Kepala BWS Sulawesi I Sugeng Harianto beberapa waktu lalu di acara Forum Konsultasi Publik (FKP) Tahun 2024, Selasa (24/12/2024).
BWS Sulawesi I merupakan pelaksanaan teknis di bawah Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia.
BWS Sulawesi I tugasnya mengelola sumber daya air sungai yang ada di wilayah kerjanya.
Kurang lebih wilayah kerja BWS Sulawesi I yaitu meliputi wilayah sungai, Tondano- Sangihe- Talaud, dan Dumoga Sangkup.
Berbagai program dan anggaran telah diupayakan untuk pengelolaan sumber air di wilayah kerja BWS Sulawesi I.
Diketahui untuk Tahun Anggaran 2024 ini, BWS Sulawesi I memiliki Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) kurang lebih Rp 444 miliar.
Dari beberapa sungai salah satu yang menjadi fokus yang menjadi prioritas revitalisasi danau Tondano.
"Penanganan Danau Tondano adalah membuat tanggul keliling pada titik-titik yang rendah untuk menaikkan kurang lebih 1 meter air di Danau Tondano.
Tak hanya situ saja, ada upaya perbaikan drainase, membuat landscape dan kita akan membuat pintu regulator di outlet Danau,” ujarnya.
Menurutnya, tahun 2024 pihaknya juga melakukan kegiatan pendayagunaan sumber daya air dalam upaya penatagunaan, penyediaan, penggunaan, pengelolaan sumber daya air secara optimal di wilayah kerajaannya.
“Seperti kegiatan penyediaan air baku Malimbukar dan Makalisung di Kota Tomohon, juga ada Pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) di Minahasa, Tomohon, serta Rehabilitasi Daerah Irigasi Sangkub Kanan,” tuturnya.
Ia mengungkapkan salah satu fokus juga dari BWS Sulawesi I yaitu pelaksanaan kegiatan pengendalian daya rusak dalam upaya mencegah, menanggulangi, memulihkan kerusakan kualitas lingkungan yang disebabkan oleh daya rusak air.
Kita melindungi pulau-pulau terluar seperti Miangas sehingga tidak terjadi abrasi dan tidak menyebabkan pergeseran titik lokasi Indonesia.
Juga ada kegiatan pembangunan pantai Tahuna, pembangunan pengendali banjir sungai Kalasey, pembangunan pengaman pantai Amurang, dan bangunan pengaman pantai Batu Pinagut Kabupaten Bolmut,” ungkapnya.
Dia menambahkan ke depan pihaknya akan terus berupaya meningkatkan pelayanan publik dan menyelesaikan masalah-masalah masyarakat di wilayah kerajaannya.