WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dua anak muda yang mempunyai hobi kulineran yakni Hanafie Mulyo dan Reinier Yoedieswiera menggagas berdirinya sebuah restoran. 

Keduanya memilih restoran berkonsep Jepang yang didirikan pada tahun 2017 silam di Bandung, Jawa Barat dengan mengusung nama Shabu Kojo. 

Bahkan, nama Kojo memiliki dua arti berbeda yakni istana tua dalam bahasa Jepang dan jagoan dalam bahasa Sunda. 

"Kami berdua temenan sejak dulu dan sama-sama pecinta kuliner dari kaki lima sampai bintang lima," kata Hanafie, dalam keterangan persnya, Kamis (19/12/2024). 

Keduanya melihat ada peluang karena budaya Indonesia yang suka kumpul bersama keluarga, saudara dan teman. 

"Kami tahu di bisnis ini harga sangat kompetitif. Karena itu, kami mencoba membuka Shabu Kojo bersama partner lainnya dengan niatan bisa menjadi tempat alternatif kulineran dan berkumpul yang menyenangkan," lanjutnya.

Sejumlah menu dihadirkan di resto ini dengan model all you can eat disesuaikan dengan pilihan paketnya seperti silver, platinum, dan gold.

Tersedia juga adanya fresh juice dan aneka menu buffet yang dijamin memacu selera makan. 

Di tempat ini juga tersedia saus spesial Nusantara, salah satunya saus Taliwang khas Lombok

"Selain kualitas makanan kelas atas dan harga terjangkau, kami juga menyajikan service yang paripurna. Karena bicara kuliner, tidak sekadar makanannya saja, tapi pelayanan dan harganya juga harus yang terbaik," tambahnya. 

Reinier menambahkan pihaknya selalu mengutamakan kepuasan konsumen mulai dari datang hingga pulang.

Terbaru, ada Shabu Kojo Premium di Museum Satria Mandala, Jakarta, yang mulai dibuka Rabu (18/12/2024). 

"Kami berharap resto ini bisa menjadi yang terbaik dalam memberikan pelayanan dan makanan berkualitas bagi masyarakat Indonesia. Semua bisa happy, makan bersama keluarga dan koleganya," imbuh keduanya.

Selain itu, keduanya mengatakan bahwa perjalanan Shabu Kojo hingga kini merupakan buah dari kerja keras tim sekaligus mendorong terciptanya lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan berkontribusi terhadap perekonomian.