BANJARMASINPOST.CO.ID - Sudah banyak mahasiswa yang mendapatkan manfaat dari beasiswa Adaro Indonesia Bright Future Leaders (IBFL).

 Beasiswa dari Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) ini berkontribusi mendukung pendidikan bagi mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu, khususnya di wilayah operasional perusahaan.

Agus Salim dari Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dan Liana dari Fakultas Pertanian ULM membagikan pengalamannya selama mendapatkan beasiswa dalam Program B-Talk Banjarmasin Post Bicara Apa Saja, Jumat (20/12). Mereka disertai Staf Adaro Nyalakan Ilmu, Morni Kasila.

Perbincangan yang dipandu Jurnalis Hari Tri Widodo ini ditayangkan di akun YouTube Banjarmasin Post News Video, Facebook BPost Online, Instagram @banjamasinpost dan website banjarmasinpost.co.id. Berikut petikannya:

Bagaimana cara mendapatkan beasiswa?

Morni : Kami melakukan sosialisasi, sasarannya meliputi wilayah operasional Adaro Group, khususnya pada enam kabupaten.

Kami juga melakukan sosialisasi atau menyebarkan flayer di media sosial.

Selanjutnya kami meminta data ke Universitas Lambung Mangkurat (ULM) perihal mahasiswa yang tidak tercover beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP), khususnya mahasiswa di wilayah operasional. Lalu kami seleksi melalui tes psikotes dan interview.

Berapa kuotanya setiap tahun?

Morni : Ini adalah keputusan dari manajemen dan selama ini di angka 100 peserta.

Boleh kepada penerima IBLF memperkenalkan diri ?

Liana : Saya mahasiswa semester lima Program Studi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian ULM asal Baritokuala. Mengetahui ada IBLF, saya mendaftar dan ikut tes. Alhamdulillah diterima.

Agus: Saya mahasiwa Program Studi Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kedokteran, semester lima, asal di Tabalong. Saya mengetahui tentang beasiswa ini karena banyak kenalan yang bekerja di Adaro.

Selama kuliah, saya memperoleh IPK 4,0 dan dari segi prestasi nonakademik saya berprestasi di bidang debat, seni, penulisan dan poster.

Paling saya banggakan adalah studi banding ke tiga negara yang dicover langsung oleh Adaro untuk akomodasi, transpotasi dan lainnya. Ini bukti kami penerima IBFL tidak hanya berpestrasi di nasional melainkan diakui di bidang internasional.

Apa saja yang dilakukan dalam perjalanan ke tiga negara ?

Agus : Saya melakukan studi banding ke National Univercity of Singapore dan kedua di Univercity Malaya di Malaysia dan kami melakukan seminar yang relate dengan Adaro yang membahas tentang SDGs dan ini untuk pertukaran budaya dan menambah relasi di tingkat internasional.

Sejauh mana bantuan yang diberikan Adaro selain beasiwa?

Morni : Memang Adaro itu beasiswa full dan banyak yang dicover oleh Adaro selain biaya kuliah, biaya hidup, kos dan skripsi dan bisa mensponsori kegiatan mereka semisal ada perlombaan yang diikuti, baik di dalam negeri maupun luar negeri melalui proposal.

Boleh ceritakan prestasi yang didapat dan kegiatan sosial yang dikerjakan?

Liana : Saya mengikuti organisasi bertaraf nasional untuk mahasiswa pertanian khususnya bidang sosial dan kami punya desa binaan.

Saya menjadi ketua pelaksana kegiatan Hari Bumi dan kami bekerja sama dengan Adaro di Banjarbaru.

Pada kesempatan itu kami mengolah kompos dari limbah makanan dan kami bekerja sama dengan Kelompok Wanita Tani dan mengundang mahasiswa dan acara itu bisa berjalan karena Adaro meng-cover seluruhnya dari acara.

Berikut tayangan perbincangan BTalk bersama penerima beasiswa Adaro Indonesia Bright Future Leaders (IBFL) :

 (Banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti)