TIMESINDONESIA, MALANG – Kampung Tematik merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Kota Malang. Untuk mendukung pengembangan destinasi ini, dosen Program Studi D4 Bahasa Inggris untuk Komunikasi Bisnis dan Profesional Politeknik Negeri Malang (Polinema) mengembangkan strategi pemasaran bernama SIPETOK (Strategi Pemasaran Kampung Tematik melalui Instagram dengan Storytelling dan Komponen Kepariwisataan).
Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Hiqma Nur Agustina, dengan anggota tim Nugrahaningtyas Fatma Anyassari, M.Pd., Yanik Lailinas Sakinah, M.Li., dan Eka Listianing Rahayu, M.Li.
Penelitian ini menyoroti tiga kampung tematik di Kota Malang: Kampung Warna-Warni Jodipan, Kampung Budaya Polowijen, dan Kampoeng Heritage Kajoetangan.
Konsep Storytelling dan Komponen Kepariwisataan
SIPETOK mengedepankan pembuatan konten berbasis storytelling yang mencakup lima unsur penting: setting, karakter, plot, konflik, dan pesan. Selain itu, strategi ini juga memperhatikan komponen kepariwisataan seperti atraksi, amenitas, dan aksesibilitas. Dengan pendekatan ini, diharapkan akun Instagram kampung tematik dapat menarik lebih banyak pengikut dan memotivasi wisatawan untuk berkunjung.
SIPETOK menawarkan panduan bagi pengelola kampung tematik dalam menciptakan konten yang mampu mengangkat keunikan masing-masing kampung.
Pendanaan dan Dukungan Program Strategis
Penelitian SIPETOK berhasil mendapatkan pendanaan melalui skema Hibah Riset Terapan Inovasi Tahun 2024 dari Dana DIPA Polinema. Program ini mendorong dosen untuk menghasilkan inovasi dan teknologi tepat guna yang mendukung kebutuhan masyarakat. Selain itu, kegiatan ini sejalan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), dengan melibatkan mahasiswa secara aktif dalam proses penelitian.
Topik penelitian ini juga mendukung tema Riset Nasional, seperti blue economy, green economy, digital economy, kemandirian kesehatan, dan pariwisata.
Pengakuan HAKI dan Dampak Jangka Panjang