TRIBUNKALTARA.COM - Berikut daftar pemain AC Milan yang mendapat hujatan hingga sindiran dari Curva Sud saat pesta 125 tahun Rossoneri, Tifosi marah pada pemilik klub dan para bintang.
Pesta 125 tahun AC Milan yang seharusnya menjadi momen nostalgia penuh sukacita justru tercoreng dengan aksi para Tifosi Rossoneri yang marah.
Kemarahan Tifosi AC Milan tak lepas dari rentetan hasil minor yang diraih anak asuh Paulo Fonseca itu di Liga Italia Serie A.
Milan yang di awal musim sesumbar menargetkan Scudetto dan mendatangkan tambahan kekuatan di bursa transfer, nyatanya tak sesuai ekspektasi Tifosi.
Dari 15 pertandingan Serie A, klub berjulukan Rossoneri itu cuma meraih 6 kemenangan.
Alih-alih bersaing di papan atas, AC Milan kini justru tercecer di peringkat 8 klasemen sementara dengan raihan 23 poin.
Rossoneri tertinggal 14 poin dari Atalanta yang bertengger di pucuk pimpinan klasemen Liga Italia.
Dalam 5 laga terakhir di Serie A, AC Milan cuma bisa meraih satu kemenangan, tiga imbang, dan sekali kalah.
Rentetan hasil buruk tersebut yang menjadi puncak amarah Tifosi Rossoneri kepada pemilik klub dan para bintang AC Milan.
Protes Tifosi tak cukup saat laga AC Milan melawan Genoa, Curva Sud melanjutkan aksi protes mereka dalam pesta perayaan 125 tahun Rossoneri di Casa Milan, Senin (16/12/2024) malam waktu setempat.
Dalam momen makan malam Natal dan pesta merayakan ulang tahun ke-125 AC Milan, Curva Sud berkumpul di depan gedung untuk melancarkan protes.
Pertama-tama spanduk hujatan terbentang dengan sindiran pada pemilik AC Milan, Gerry Cardinale.
Curva Sud menganggap Gerry Cardinale tak serius membenahi AC Milan dan meminta sang pemilik segera menjual klub.
Sindiran dan hujatan juga mengarah untuk pemain AC Milan yang tak memiliki etos kerja dalam membangkitkan gairah klub.
"Direktur yang tidak cakap, klub tanpa ambisi. Kalian tidak setara dengan sejarah kami. Pemain tanpa hasrat dan martabat, kalian adalah cerminan kepemilikan ini," bunyi tulisan dalam spanduk protes Curva Sud.
Tifosi yang terdiri sekira 150 orang tersebut memang tak menyebut secara gamblang daftar pemain AC Milan dalam sasaran protesnya.
Namun, sasaran kemarahan Curva Sud bisa terlihat dari respons saat kedatangan para pemain AC Milan melewati karpet merah untuk masuk ke gedung makan malam.
Sorakan perlawanan, sindiran, hingga hujatan dari Curva Sud mengiringi kedatangan Rafael Leao, Theo Hernandez, dan Alvaro Morata.
Respons senada juga terjadi saat Marco Sportiello, Davide Calabria, Emerson Royal, dan Fikayo Tomori melewati karpet merah.
Tifosi Rossoneri meminta para pemain tersebut untuk berbuat lebih, tidak melempem, dan memiliki perasaan tanggungjawab mewakili sejarah AC Milan.
Sedangkan reaksi berbeda terlihat ketika pelatih AC Milan, Paulo Fonseca melintasi karpet merah.
Tifosi yang tadinya bersorak menyampaikan protes dan hujatan, justru hening sejenak saat Paulo Fonseca lewat.
Respons yang sama juga mengarah pada Kevin Zeroli, Yunus Musah, Strahinja Pavlovic, Ismael Bennacer, Bartesaghi, dan Ruben Loftus-Cheek.
Tetapi respons berbeda terlihat saat Mike Maignan, Christian Pulisic, Tijjani Reijnders, dan Youssouf Fofana tiba di tempat acara.
Tepuk tangan dan sorakan nyanyian, mengiringi kedatangan empat bintang AC Milan tersebut.
Tak ada amarah, melainkan sorakan bangga dan bersemangat datang dari Curva Sud untuk menyambut mereka, termasuk ketika wonderkid Francesco Camarda menuju karpet merah.
Maignan, Christian Pulisic, Tijani Reijnders, dan Fofana dianggap sebagai pemain yang mewakili warna merah hitam musim ini.
Keempatnya bermain paling baik, dengan kontribusi yang memenuhi ekspektasi para Tifosi.
Pulisic misalnya yang berstatus top skor sementara AC Milan dengan 5 gol dan 5 assist.
Sedangkan Tijjani Reijnders telah menyumbangkan 7 gol dan 3 assist dari 21 penampilan di semua kompetisi.
Reaksi Curva Sud jelas menjadi sinyal bahwa empat pemain tersebut layak berada di AC Milan lebih lama lagi.
Reijnders dan Maignan saat ini telah mencapai kesepakatan perpanjangan kontrak hingga 2029 dengan kenaikan gaji.
Hal ini tentu membuat Curva Sud lebih tenang dan terhindar dari trauma kehilangan Sandro Tonali beberapa musim silam.
Berikut daftar pemain AC Milan yang mendapat respons beragam dari kemarahan Tifosi Rossoneri:
Tepuk tangan dan nyanyian dukungan:
- Tijjani Reijnders
- Youssouf Fofana
- Mike Maignan
- Christian Pulisic
- Francesco Camarda
Ejekan dan Sindiran dari Tifosi
- Samuel Chukwueze
- Noah Okafor
- Theo Hernandez
- Davide Calabria
- Alvaro Morata
- Tammy Abraham
- Fikayo Tomori
- Rafael Leao
- Marco Sportiello
- Emerson Royal
Hening tanpa tepuk tangan dan sorakan:
- Kevin Zeroli
- Yunus Musah
- Strahinja Pavlovic
- Ismael Bennacer
- Bartesaghi
- Ruben Loftus-Cheek.
(*)
(TribunKaltara.com/Cornel Dimas Satrio K)