TRIBUNJAKARTA.COM - Penyanyi sekaligus dokter spesialis bedah plastik, Tompi, memberikan komentar pedas terkait kasus penganiayaan yang melibatkan Lady Aurellia Pramesti.
Pasalnya, sopir ibu Lady, Fadilla alias Datuk bin Chairuddin Adil (36) terbukti melakukan penganiayaan terhadap dokter Koas Universitas Sriwijaya (Unsri) Luthfi gegara jadwal jaga malam.
Penganiayaan itu terjadi di sebuah cafe di kawasan Demang Lebar Daun, di Palembang hingga menyebabkan Luthfi mengalami luka memar.
Hal ini pun disoroti oleh Tompi dengan menuliskan kalimat di akun X-nya beberapa waktu lalu.
"Itu koas yang bikin ibu dan supirnya terlibat, apa masih enak kalau lanjut kuliah?" dikutip dari akun X Tompi, Selasa (17/12/2024).
Kalimat itu tentu saja belum usai. Tompi melanjutkan dengan memberikan saran kepada Lady untuk mengundurkan diri dari posisinya saat ini sebagai dokter koas. Sebab sudaj menimbulkan kegaduhan yang berujung penganiayaan.
"Mending keluar terus buka usaha kantin aja gak sih?" lanjut Tompi.
Tabiat Lady
Dikutip TribunJakarta.com dari TribunSumsel, tabiat Lady terungkap dari rekaman suara yang dibagikan akun X @PartaiSocmed pada Sabtu (14/12/2024) malam.
"Tante nih orang Palembang loh, dan tante taunya jadwal Lady dua hari sekali jaga kan, dan kalian empat hari sekali jaga, gak masalah tante, tapi kenapa harus kasar, ada rekamannya," ujar Lina.
"Boleh gak tante aku ngomong," ucap wanita diduga teman Luthfi.
"Saya gak ada urusan sama kamu, karena rekamannya cuma dia," timpal Lina.
Lutfhi telah berulang kali menjelaskan perihal jadwal piket.
Menurutnya, jadwal piket tersebut telah dua kali diubah berdasarkan komplain rekan koas lain.
Rekan koas yang dimaksud mungkin merujuk kepada Lady Aurellia, anak dari Sri Meilina.
"Sekarang gini tante, ini udah tau belum tante udah berapa kali diomongi, ini masalah dari awal itu udah tiga kali, pertama oke diubah karena ngomongnya weekend terus, pas diubah dibilang salah lagi, oke diubah. terus sudah diubah kedua kami ubah kemarin malem
"sudah kita pake. Sekre itu ada tante, sekre 1 dan sekre 2, sekre 2 itu sibuk, ada kegiatan," katanya.
"Kita sudah pastikan, yang bersangkutan ke sekre 1, gimana ini udah oke belum?,"
"Sudah dirombak yang kedua kalinya. Karena kita udah telat, udah ganti-ganti terus. Kita kasih ke dokter dokdiknis (Dokter pendidik klinis)." beber Luthfi.
Oleh karena itu, lanjutnya, jadwal piket tersebut tidak bisa diubah lagi karena sudah 2 kali diubah dan dilaporkan ke dokdiknis.
"Karena kita udah ganti-ganti terus. 2 kali kita ganti, setelah kita ganti, kenapa masih dikomplain, pada sudah diubah sesuai komplainan. posisinya itu sudah dikirim," jelasnya.
Namun penjelasan tersebut sepertinya tidak diterima dan berulang kali ibunda Lady mengancam dan marah-marah.
Ibu Lady pun menyebut Luthfi tidak amanah sebagai ketua kelompok dokter koas.
"kamu ketua kelompok, harusnya kalau ketua kelompok itu amanah semua di bawah kalian tuh sama jangan oh ini sahabat, ini pacar, Kamu aja gak mampu, gimana ngatur rumah tangga." ungkap Lina.
Salah satu teman Luthfi sempat menjelaskan tentang jadwal.
"Saya Kundia tante, kalau dilihat dari jadwal terakhir yang diubah, Lady jam malam empat kali di hari Jumat, Sabtu pagi, Senin malam, Rabu malam, dari jarak jaga pertama ke kedua itu ada jarak seminggu gak jaga tante sebelum akhirnya Lady jaga dua hari sekali dan tiga hari sekali jaraknya, sampai jadwal ketiga ini kita udah ngomong baik-baik," paparnya.
"Kamu ini bagaimana, dia bicara kasar dengan anak saya berarti saya ngejar dia (Luthfi)," kata Lina.
"Kamu gak boleh ikut-ikut," sambungnya.
"Tante tau gak Lady dari awal juga ngomong kasar," timpal teman Luthfi.
"Tante, teman-teman Lady tuh banyak yang bilang kalau misalnya diomongi gak adil, ngomongnya egois, harusnya tante tuh tau," sambungnya.
Namun lagi-lagi, ibunda Lady terus mencecar Luthfi karena harus bertanggung jawab sebagai ketua kelompok koas.
Dari sini pembicaraan keduanya mulai terdengar meninggi dan bahkan berulang kali muncul ancaman.
"Ibu mana yang mendengar kayak gitu, anak saya itu anak tunggal loh tapi gak manja, nah jadi jangan kamu ketawa-tawa, apa maksud kamu ketawa gitu,
"Saya orang Komering asli disini, kamu mau jalur apa? Jalur polisi, kita tidak ribut loh, kamu berpendidikan," ucap Lina semakin meninggi.
Hingga, sopir Lady ikut memanas sempat mengancam Luthfi dan kedua temannya.
"Nah om kenapa mau main kasar itu," kata teman Luthfi.
"Keponakan aku yang kamu anuke tau gak," teriak Datuk, sopir Lady.
"Percuma kamu berpendidikan tinggi, tapi dengan orang tua kamu melawan. Saya ini sarjana hukum loh," kata Lina.
Beberapa bagian rekaman terdengar ricuh dan mungkin berujung pada pemukulan oleh Fadilah alias Datuk.