Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Jebolnya Bendung Winong di Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen membawa banyak dampak.
Dampaknya tidak hanya matinya saluran irigasi yang mengairi sawah di tiga desa saja.
Jebolnya Bendung Winong juga baru saja membuat Jembatan Mondokan, yang sudah dibangun sejak 1935 hanyut terbawa derasnya arus sungai.
Tak hanya itu saja, kini erosi juga mengancam rumah warga di satu RT yang berada di bantaran aliran Sungai Sawur.
Kepala Desa Tunggul, Suntoro mengatakan ancaman erosi itu semakin nyata, apabila tidak ada penanganan terkait pembangunan Bendung Winong.
"Tidak hanya jembatan, kampung Winong ini, kalau (Bendung Winong) tidak segera tertangani, bisa larut, karena arus deras ini, ini kan musim banjir," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (17/12/2024).
Ia menerangkan satu RT yang terdampak terdiri dari 60-70 KK.
Yang mana, setelah diterjang banjir, bantaran aliran Sungai Sawur juga sudah terkikis banyak.
Sebagian talud juga hilang terbawa derasnya sungai.
Soal jembatan yang ambrol, menurut Suntoro sempat ada rencana pelebaran Jembatan Mondokan.
Namun, rencana tersebut belum terealisasi, Jembatan Mondokan ambrol, hanyut terbawa banjir.
"DPU sudah merencanakan untuk pelebaran, sudah diusulkan, tapi keduluan ambrol ini," jelasnya.
"Belum ada kerusakan jembatan sebelumnya, hanya sempit jembatannya, sehingga mau dilebarkan, tapi karena ada Bendung amblas, ya tidak bisa, sebelumnya tidak diprediksi memakan jembatan," pungkasnya.
(*)