TRIBUN-MEDAN.COM,- Gibran Huzaifah, pendiri eFishery baru saja dicopot dari jabatannya sebagai Chief Executive Officer di perusahaan akuakultur berbasis teknologi.

Kabar yang beredar akhir-akhir ini menyebutkan, Gibran Huzaifah diduga terlibat penggelapan dana perusahaan.

Karena kasus ini, investor kemudian melakukan investigasi.

Dalam keterangan resminya Senin (16/12/2024) kemarin, perusahaan menunjuk Adhy Wibisono sebagai CEO sementara alias interim.

Adhy yang sebelumnya menjabat Chief Financial Officer (CFO) eFishery, menggantikan Gibran Huzaifah sebagai pendiri sekaligus CEO eFishery sejak tahun 2013.  

Selain Adhy, perusahaan asal Bandung ini juga menunjuk Albertus Sasmitra sebagai Chief Financial Officer (CFO) sementara.

"Kami memahami keseriusan isu yang sedang beredar saat ini dan kami menanggapinya dengan perhatian penuh. Kami berkomitmen untuk menjaga standar tertinggi dalam tata kelola perusahaan dan etika dalam operasional perusahaan," kata pihak eFishery, dikutip dari Kompas.com, Selasa (17/12/2024).

Diketahui, eFishery sendiri adalah perusahaan akuakultur yang menyediakan solusi teknologi untuk sektor perikanan, khususnya bagi petani ikan dan udang.

Startup ini didirikan pada 2013 oleh Gibran Huzaifah. eFishery fokus pada inovasi seperti Smart Feeder, alat pemberi pakan otomatis yang meningkatkan efisiensi pakan dan produktivitas budidaya.

Selain itu, eFishery menawarkan platform digital bernama eFisheryKu untuk edukasi dan manajemen budidaya, serta eFisheryFund yang memberikan akses pembiayaan bagi petani ikan.

Untuk mendukung pemasaran hasil panen, eFisheryFresh menghubungkan petani langsung dengan pembeli, memotong rantai distribusi agar harga lebih kompetitif.

Pada 2023 lalu, eFishery status "Unicorn" dengan pendanaan seri D sebesar 200 juta dollar AS atau setara dengan sekitar Rp 3 triliun, sebagaimana dikutip KompasTekno dari halaman resmi eFishery.

Profil Gibran Huzaifah

Gibran Huzaifah merupakan pendiri eFishery.

Pria yang memiliki nama lengkap Gibran Huzaifah Amsi El Farizy ini lahir di Jakarta, tahun 189. 

Dikutip dari Tribun Lampung Wiki, Gibran Huzaifah mengawali usaha eFishery ketika masih duduk di bangku kuliah.

Saat itu ia sempat mengalami tragedi kelaparan.

Dalam kondisi inilah, ia menemukan tujuan dari perkuliahannya, yaitu menjajaki dunia entrepreunership di sektor agrikultur untuk mengentaskan kelaparan di Indonesia.

Sejak kuliah, ia ingin hidup mandiri hingga berbagai cara ia lakukan, mulai dari berjualan donat di depan Masjid Salman, menjadi tutor privat seusai berkuliah, hingga menjadi petugas sebuah minimarket di dekat kampus.

Awal mula membuka kolam

Pada awalnya, Gibran Hufaizah ingin membuka bisnis sendiri di bidang perikanan yang telah ia pelajari saat mengikuti mata kuliah akuakultur.

Saat mendalami akuakultur, ia mendapatkan inspirasi untuk menjadi petani ikan sekaligus membudidayakannya.

Gibran Hufaizah memulainya dalam dunia bisnis dengan bertenak ikan lele.

Berkat kegigihannya dalam menggemari hal tersebut, ia sukses mengembangkan bisnisnya dari satu kolam yang dimilikinya menjadi puluhan kolam.

Tidak sampai situ, Gibran memutar akalnya agar usahanya menjadi lebih berkembang lagi.

Sejak itulah budidaya ikan sangat besar potensinya, namun tidak ada yang mau mengembangkan.

Hal tersebut yang melatarbelakangi Gibran untuk membuat teknologi di bidang perikanan dengan mendirikan eFishery.

Awal permasalahan yang dihadapi oleh Gibran soal membudidayakan ikan adalah soal pangan ikan.

Masalah pangan ini dsebabkan oleh mahalnya harga dan akses dari pangan ikan tersebut.

Kemudian, ia menciptakan sebuah teknologi Internet of Things (loT), yaitu sebuah alat pemberi makam ikan otomatis atau feeder canggih dengan sensor yang mampu mendeteksi nafsu makan ikan.

Feeder tersebut adalah jawaban dari permasalahan pangan ikan yang diamali Gibran saat membudidayakan ikan.

Sejak itu, pengembangan teknologi eFishery bisa berkembang sampai sekarang.

Garasi hingga feeder cangih

Sejak mencari jawaban dari permasalahan pakan ikan, prototipe pertama dari teknologi pemberi pakan ikan Gibran berawal dari garasi miliki temannya yang tidak terpakai.

Awalnya dari perintah kendali berupa short message service (SMS) yang mengaktivasikan alat pemri makan.

Saat itu, Gibran membutuhkan beberapa kali trial-and-error hingga teknologi yang ia cetuskan bersama timnya dapat dikomersilkan.

Mulai dari hal tersebut, eFishery bisa maju hingga secanggih sekarang dengan fitur yang bermacam-macam.

EFeeder ini bisa dikendalikan dari ponsel pintar pengguna, hingga terhubung ke sensor yang dapat mendeteksi nafsu makan ikan.(tribun-medan.com)

Baca Lebih Lanjut
eFishery Tunjuk CEO Baru, Good Governance Jadi Fokus Utama
Detik
Pendiri Mango Isak Andic Meninggal Dunia
Detik
Pacar Dinar Candy Terjerat Hukum Lagi! Masih di Penjara, Kini Ko Apex Jadi Tersangka Kasus Lain
Anita K Wardhani
Tragedi Keracunan di Kediri: Balita Tewas, Orang Tua Diduga Terlibat
Nanda Lusiana Saputri
Dua Oknum Jaksa Mojokerto Dilaporkan ke Jamwas Kejagung Soal Kasus Dugaan Penggelapan
Acos Abdul Qodir
Terungkap, Kasus Keracunan di Ngancar Kediri Diduga Percobaan Bunuh Diri, Suami Istri Terlibat
Eko Darmoko
Sosok Luigi Mangione, Tersangka Pembunuhan CEO UnitedHealthcare
Bobby Wiratama
Tipu 6 Penjudi, Kades Ditangkap Polisi
M Syofri Kurniawan
Elon Musk Jadi Orang Terkaya Sepanjang Sejarah, Lewati Mansa Musa
Detik
Teknologi Bantu Pembudidaya Lampung Naik Kelas, Ekonomi Membaik
Detik