TRIBUNJATIM.COM - Nasib kakek penjual pisang namun dagangannya tak kunjung laku.
Kakek itu bernama Mbah Imang alias Abah Imang.
Untuk berjualan, Abah Imang harus menempuh perjalanan jauh berjalan kaki.
Perjalanan itu dimulai dari Ciawi menuju ke Stasiun Bogor.
Ia menjajakan dagangannya keliling Bogor.
Kisahnya viral di media sosial.
Berjualan dari pagi sampai sore hari, dagangan belum laku.
Hingga akhirnya rezeki justru datang menghampirinya.
Senyum bahagia pun terpancar dari penjual buah bernama Abah Imang itu saat dihampiri seorang pria.
Diketahui Abah Imang ini adalah penjual buah keliling asal Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.
Untuk berjualan biasanya Abah Imang jalan kaki menempuh jarak cukup jauh dari Ciawi menuju Stasiun Bogor.
Saat berjuang mencari nafkah, Abah Imang sering menahan lapar.
Kisah pilu penjual buah asal Bogor bernama Abah Imang pun mengetuk pintu hati donatur PING.
Walhasil para donatur sepakat untuk memberi bantuan ke Abah Imang.
Saat donatur datang ke rumah Abah Imang di Kampung Sukamanah, Kelurahan Bitung Sari, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, kakek itu tengah merasakan sakit.
Melihat hal itu, donatur langsung membawa Abah Imang ke klinik kesehatan.
"Ketika kami datang, Abah Imang sedang merasakan sakit di tubuhnya namun beliau dan istri tak menyangka hari itu akan menerima rejeki yang menurut mereka besar," tulis akun medsos partnersingoodness, Jumat (13/12/2024).
"Abah Imang juga bisa memeriksakan kondisi tubuh beliau yang selama ini sering kali menahan rasa sakit," sambungnya.
Lebih lanjut, kebahagiaan Abah Imang semakin bertambah ketika tim donatur membawakan kalung emas yang disediakan untuk istri kakek penjual buah tersebut.
"Seuntai kalung emas juga menjadi hadiah terindah bagi istri Abah Imang. Belum pernah sebelumnya Istri beliau memakai emas di lehernya. Bahagia dan haru langsung terasa manakala istri Abah Imang berterimakasih dan memanjatkan doa," ungkapnya.
Tak hanya itu, Abah Imang juga diberi bantuan uang tunai senilai Rp 8 juta.
"Alhamdulillah senang. Ini rezeki," ungkap Abah Imang.
"Alhamdulillah, mudah-mudahan dimudahkan segala urusan, dipanjangkan umur, disehatkan rezekinya dilancarkan," sambungnya.
Kisah Abah Imang
Abah Imang tetap semangat mencari nafkah demi bisa tetap bertahan hidup.
Setiap harinya, ia harus berjalan berkilo-kilo meter sambil memikul dua keranjang berisi pisang.
Pilunya ia kuat berjalan tanpa alas kaki, sembari berjualan.
Kakek penjual pisang itu diketahui sedang keliling berjalan kaki dikawasan Jalan Merdeka, Kota Bogor.
"Dari kejauhan abah keliatan bingung karena hari sudah sore tapi pisang jualannya masih dua keranjang penuh," tulis narasi dalam video tersebut.
Saat ditemui, ternyata buah pisang yang dibawa Abah Imang masih utuh belum ada yang membelinya sejak pagi hingga sore.
"Karena tak kunjung ada yang beli abah mencoba keliling lagi tanpa menggunakan alas kaki," kata dia.
Ia pun kemudian sempat sedikit berbincang dan membeli buah pisang yang dijual Abah Iman.
"Abah tak berhenti berdoa karena kami mebeli dagangannya," sambungnya.
Semangat kakek penjual pisang ini nampak tak pernah luntur.
Peci hitam yang warnanya sudah mulai pudah, menjadi pelindung kepala Abah Iman dari terik panas dan hujan.
Dari wajahnya nampak tergambar jika ia merupakan sosok yang tegar dalam menjalani kehidupan.
Panasnya aspal jalanan, batu krikil hingga tajamnya duri, bukan menjadi penghalan Abah Iman dalam mencari nafkat dengan kerangjang pisangnya.
Telapak kakinya seolah sudah tak lagi rasa sakit demi saat berjuang mencari nafkah untuk keluarganya di rumah.
Ia pun kembali melanjutkan memikul keranjang pisangnya untuk berkeliling dengan harapan pulang membawa uang hasil jualannya.
"Diwaktu sudah sore hari abah masih harus berjalan kaki mencari rezeki tanpa alas kaki," kata dia.
TRIBUNJATIM.COM - Perjuangan lansia tetap untuk memenuhi kebutuhan hidup ini menjadi sorotan.
Bagaimana tidak, ia berjualan sambil merangkak di jalanan yang beraspal.
Meski baru laku satu, lansia tersebut tetap menjajakannya hingga akhirnya bertemu dengan sosok penolong.
Iapun nangis pecah karena dagangannya diborong.
Sosok tersebut ialah Mbah Iip.
Mbah Iip penjual anyaman membawa dagangannya sambil merangkak di jalanan desa menuju kawasan rumah.
Di sisi jalanan terlihat hamparan sawah.
Mbah Iip mengenakan pakaian dan celana robek. Tampak kakinya terluka.
Tangis Mbah Iip pecah saat bertemu sosok penolong yang membeli dagangannya.
Momen pilu penjual anyaman itu diunggah oleh akun @sayaphati.
"Nangis banget ketemu kakek jualan sambil merangkak menggunakan pakaian robek dan kaki abah luka-luka," tulis narasi video dikutip dari akun Instagram @sayaphati, Selasa (10/12/2024), via Tribun Jakarta.
Mbah Iip harus merangkak berkilo-kilo meter untuk menjajakan dagangannya.
"Terbayang betapa panasnya jalanan siang hari yang Abah Iip lewati," tulis akun tersebut.
"Sedih, melihat penjual anyaman bambu yg jalannya merangkak karena beliau tak kuat berjalan kaki," sambung tulisan itu.
Diketahui, kaki Iip sudah 15 tahun tidak bisa digerakkan.
Iip menderita nyeri sendi di bagian lutut hingga mata kaki.
Hal itu menyebabkan abah tidak bisa berdiri dan berjalan normal.
Iip menjual sendiri anyaman bambu tersebut.
"Biasanya ada orang yg dtg mengambil anyaman ke rumah Abah untuk dijual lagi," tulisnya.
Namun, tulis akun tersebut, karena sudah tiga bulan terakhir pengepul tidak ada membeli anyaman tersebut jadi Abah terpaksa turun sendiri ke jalan untuk berjualan," tulisnya.
Iip berjualan mulai pukul 09.00 WIB.
Tim sayaphati bertemu dengan Iip pada pukul 14.00 WIB.
"Ternyata anyaman bambunya nya baru laku satu," tulis akun tersebut.
Tangis Iip pecah saat tim sayaphati memborong dagangannya.
"Kita salut sama abah dan patut mencontoh abah di tengah keterbatasan fisiknya ia masih mau mencari nafkah tak mau menyusahkan keluarga Alhamdululillah untuk BLT dan bantuan beras, abah rutin mendapatkan dari pemdes setempat," tulisnya.
Sementara itu, dikutip dari Tribunnews, sosok di balik akun Instagram @sayaphati bernama Windi.
Pria asal Palembang ini memberi nama tagline kegiatan berbaginya dengan sebutan "Project Bahagia".
Windi menceritakan bagaimana dia mendirikan komunitas berbagi ini, Kamis (19/11/2020).
"Aku udah jalanin project ini udah 4 tahun lalu di komunitas sayap hati ini. Untuk nama projectnya, aku namain baru aja dengan sebutan Project Bahagia," cerita Windi.
Pria ini menceritakan kisah dibalik ia mendirikan Sayap Hati dengan project bahagia.
"Jadi aku punya cerita, awal mulanya sepatuku sobek terus ada ibu-ibu ngasih uang aku Rp 200 ribu untuk beli sepatu baru."
"Cerita ini menyentuh banget di hidupku. Aku ingin semua orang lewat project bahagia ini bisa bikin orang ngerasa masih banyak yang peduli dan berbagi kebahagiaan buat kalian," ucapnya
Ia menceritakan Project Bahagia yang sudah berjalan selama 4 tahun ini telah mencapai sekitar 300 target.
"Sayap Hati ini kayak akun sosial aja, tapi relawan ada si di beberapa kota," ucapnya.
Windi menceritakan lebih detal tentang Sayap Hati.
"Jadi Sayap Hati ini sebuah akun sosial Instagram yang berbagi hal positif, inspirasi untuk menggerakan hati orang untuk melakukan hal baik," ucapnya.
Ia menceritakan Sayap Hati hanya dipegang oleh dirinya sendiri.
"Sayap Hati saya sendiri, tapi untuk relawan yang membantu Sayap Hati dalam menyerahkan bantuan ada. Ada di Makassar, Pontianak, Jakarta Timur," ujarnya.
Windi menceritakan Sayap Hati berawal dari Instagram, sedangkan di TikTok baru saja.
"Awalnya Instagram, kedua, TikTok justru baru, share hal yang berdampak baik, ketiga YouTube," ceritanya.
Windi juga menyampaikan perekrutan relawan Sayap Hati dilakukan secara sukarela.
Namun, tetap memperhatikan keseriusan relawan dalam membantu Sayap Hati ini.
Ia menceritakan dirinya memang sejak SMP sudah suka melakukan donasi dan membantu sesama karena panggilan hatinya sendiri.
Menurutnya, kegiatan berbagi ini kalau tidak dari panggilan hati, akan sulit bertahan.
"Karena kalau ngelakuinnya enggak dari hati karena terpaksa gitu, terus numpang tenar dari akun sosial enggak akan bertahan lama," ucap Windi tegas.
Windi menitipkan pesan bagi kaum muda lainnya untuk tetap melakukan hal yang positif.
"Jangan takut berbagi, jangan takut untuk melakukan hal baik, karena percayalah apa yang kamu lakuin setulus hati itu akan menyentuh hati seseorang," ucapnya.