TRIBUNSUMSEL.COM -- Media sosial dihebohkan dengan kisah penjual Cilok di Surabaya yang menjual motor donasi diberikan.

Penjual Cilok bernama Catur tersebut lantas membuat penolongnya kesal lantaran dinilai tak amanah.

Sang penolong diketahui merupakan konten kreator sosial bernama Najib.

Melansir dari Tribunjatim.com, Jumat (13/12/2024) semua berawal saat Najib mengecek lokasi Catur berjualan cilok setelah seminggu menyerahkan bantuan motor dan uang puluhan juta.

Namun ia tak menemukan Catur di situ.

Najib kemudian mendatangi rumah Catur.

Di sana ia menanyakan keberadaan motor hasil donasi.

 "Tapi ini didorong (jualan ciloknya), enggak jadi pakai motor? Kenapa?" tanya Najib.

"Ya itu kemarin yang sempat aku SMS," jawab Catur.

"Motornya ke mana sekarang?" tanya Najib lagi.

"Jadi tak buat modal lagi," ucap Catur berkelit.

"Dijual?" kata Najib kesal.

"Heem, jadi tak SMS kemarin. Aku minta izin (jual motor)," akui Catur.

Namun Najib masih tak percaya motor bantuan dijual karena tak sesuai harapannya.

"Ini gimana, enggak sesuai case awal, kemarin terakhir kan saya kasih modal untuk jualannya."

"Kok sampai motornya dijual? Ini bukan dari saya, uang orang banyak lho ini ya."

"Kamu enggak tanggung jawab sama ucapan jenengan sendiri, kok kayak gini," beber Najib.

Dicecar Najib soal alasannya menjual sepeda motor pemberian donatur, Catur berbelit-belit.

Najib pun kesal karena menurutnya Catur tidak amanah menjaga perasaan donatur.

Sebab di awal perjanjiannya adalah sepeda motor tersebut akan dipakai untuk kendaraan berjualan.

"Kemarin bilangnya apa? Kan saya kasih modal, kenapa harus jual motor? Lah terus, ini uang dari donatur, harus tahu semua teman-teman ini (uang dipakai) buat apa," tanya Najib.

Hingga akhirnya Catur pun jujur alasan menjual motor tersebut.

Rupanya Catur terdesak karena harus membayar utang di dua bank berbeda.

Mendengar alibi Catur, Najib semakin murka.

Sebab beberapa minggu lalu, Catur mengaku semua utangnya sudah lunas berkat donasi dari Najib.

Namun kini Catur mengungkit lagi utangnya yang ternyata belum dilunasi.

"Buat angsuran BRI sama BNI. Dulu kan pernah pas ciloknya lagi turun, saya buat modal lagi (pinjam ke bank)."

"Untuk biaya hidup juga, utang sembako juga," ungkap Catur.

"Utang sembako berapa?" tanya Najib.

"Tiga toko itu ada Rp1,5 juta," kata Catur.

"Sedangkan kemarin saya kasih terakhir Rp3,5 juta. Harusnya buat modal sempol masih bisa toh pak."

"Di pertemuan terakhir, kamu bilang udah enggak ada utang lagi. Dari awal ngomongnya seperti apa, akhirnya seperti apa."

"Kalau seperti ini saya enggak mau lagi bantu, kamu enggak konsisten sama ucapan," repet Najib kesal.

Terus dicecar Najib, Catur bak tak merasa bersalah.

Alih-alih minta maaf, Catur malah mengaku tidak pernah membohongi Najib.

Padahal di video konten Najib, Catur sendiri yang menyebut utangnya sudah lunas semua dan ia akan fokus berjualan cilok.

"Enggak bohong sih," kata Catur.

"Lah enggak bohong gimana, saya tanya (kata Catur) udah enggak ada utang lagi. Niat saya, kalau memang masih ada utang, beresin utangnya."

"Sekarang niat jualan udah dikasih kendaraan, kendaraannya dijual. Terus saya alasan apa ke teman-teman (donatur) nanti?" pungkas Najib.

Kecewa dan marah, Najib pun bertanya ke Catur soal pertanggungjawaban.

Dengan nada bicara santai, Catur mengaku bisa mengembalikan uang donatur namun perlu waktu enam bulan. 

"Kalau teman-teman minta uangnya kembali gimana? kamu bisa kembalikan?" tanya Najib.

"Mungkin dengan jualan lagi. Rencananya kan jualan dulu, nanti dibelikan motor lagi," pungkas Catur.

"Salah jenengan, saya belikan kendaraan itu buat fasilitas untuk kerja. Dapat penghasilan buat bayar cicil utang," imbuh Najib.

"Itu angsuran yang enggak bisa nunggu," ujar Catur.

"Itu resiko kamu karena enggak jujur sama saya. Kok ditelepon enggak bisa?" tanya Najib.

"HP-nya saya gadaikan lagi," kata Catur.

Sadar membantu orang yang salah, Najib akhirnya pamit dan ogah memperpanjang urusan dengan Catur.

Najib pun meminta maaf kepada donatur atas donasi yang ternyata tak digunakan secara semestinya.

 Untuk diketahui, konten Najib yang bertemu Catur saat jualan cilok pernah viral di bulan Maret 2024 lalu.

Kala itu kisah Catur yang berjualan cilok dengan sang istri menggunakan wadah kecil sempat viral.

Publik dibuat terenyuh dengan kegigihan Catur dan sang istri yang kompak berjualan cilok meski modal seadanya.

Publik juga bersimpati pada Catur dan istrinya.

Karena mereka belum dikaruniai anak setelah 15 tahun menikah.

Lantaran hal itu, publik berbondong-bondong menggalang donasi lewat Najib untuk diberikan kepada Catur.

Beberapa bulan menggalang donasi, Najib berhasil meraup puluhan juta untuk Catur.

Secara bertahap Najib memberikan uang kepada Catur yakni Rp13 juta, Rp3,5 juta, dan terakhir Rp1 juta, jadi total Rp17 juta.

(*)

Baca Lebih Lanjut
Dapat Donasi Motor dan Uang Puluhan Juta, Penjual Cilok di Surabaya Tak Amanah, Bikin Donatur Geram
Musahadah
Jual Motor Bantuan, Penjual Cilok Tak Merasa Salah, Penolong Kesal Donasi Rp17 Juta Buat Bayar Utang
Mujib Anwar
Gelagat Janggal Penjual Cilok di Surabaya Sebelum Ketahuan Tak Amanah, Donatur Pernah Ancam Begini
Putra Dewangga Candra Seta
Sosok Konten Kreator yang Bongkar Dugaan Penjual Cilok di Surabaya Tak Amanah Usai Terima Donasi
Putra Dewangga Candra Seta
Gelagat Penjual Cilok Surabaya Diduga Tak Amanah Usai Dapat Donasi, Santai dan Tak Merasa Bersalah
Putra Dewangga Candra Seta
Kecewa Penjual Cilok di Surabaya Jatim Tak Amanah usai Diberi Donasi dan Motor, Inilah Sosok Najib
Musahadah
Sempat Bikin Iba, Ini Nasib Penjual Cilok di Surabaya Diduga Tak Amanah usai Dapat Motor dan Uang
Musahadah
DITANYA Soal Motor Hasil Donasi Buat Jualan, Catur Akui Sudah Dijual Buat Bayar Utang di 2 Bank
Liska Rahayu
Donatur Geram Beri Motor ke Penjual Cilok Buat Kerja Malah Dijual, Ogah Lagi Bantu Orang Salah
Arie Noer Rachmawati
Kontroversi Gus Miftah yang Hina Sunhaji, Kini Viral Pengajian Gus Iqdam Dipenuhi Penjual Es Teh
Ficca Ayu Saraswaty