TRIBUNJABAR.ID - Berikut ini sosok Hermanto Tanoko yang tengah ramai menjadi perbincangan.
Hermanto Tanoko viral disorot setelah memberikan hadiah mewah untuk sang cucu yang tengah berulang tahun ke-17.
Diketahui, ia memberikan kado delapan saham perusahaan besar untuk cucu pertamanya, Holly Natasha.
Momen itu ia bagikan melalui akun Instagramnya @htanoko.
"Pada Ultah Holly yang sangat spesial ini saya & Istri memberikan kado ultah 8 Saham kepada Holly di umur 17 tahun telah memiliki E-KTP dan mempunyai rekening di sekuritas. Semoga dengan hadiah yang spesial ini Holly sebagai pemegang saham dari 8 perusahaan dapat mengikuti laporan keuangan, Profit & Loss, pertumbuhan aset, risiko, dan pentingnya diversifikasi investasi dari semua perusahaan yang dimilikinya," tulis Hermanto Tanoko, dikutip Tribunjabar.id, Kamis (12/12/2024).
Setelah memberikan hadiah yang fantastis untuk sang cucu, sosok Hermanto Tanoko pun ramai membuat penasaran publik.
Lalu, siapakah sosoknya?
Sosok Hermanto Tanoko
Hermanto Tanoko lahir pada 17 September 1962.
Bersama istrinya, Sanderawati Joesoef ia memiliki empat orang anak yaitu, Melisa Patricia, Belinda Natalia, Robert Christian Tanoko dan Caroline Novilia Tanoko.
Untuk diketahui, Hermanto Tanoko dinobatkan sebagai orang terkaya ke-8 di Indonesi pada tahun 2022 versi majalah Forbes bersama saudaranya, Wijono Tanoko.
Kekayaan Wijono dan Hermanto Tanoko mencapai 3,4 miliar Dolar AS atau sekitar Rp 52,8 triliun.
Ia pun dikenal sebagai 'Cracy Rich Surabaya'.
Dilansir dari pemberitaan Tribunjabar.id, Hermanto merupakan CEO Tancorp Abadi Nusantara, perusahaan yang menaungi cat terbesar di Indonesia yaitu PT Avia Avian Tbk atau Avian Paint.
Lahir di bekas kandang ayam
Meski dikenal sebagai pengusaha yang tajir, Hermanto Tanoko ternyata tidak datang dari keluarga kaya raya.
Dalam sebuah wawancara bersama media, Hermanto Tanoko pernah bercerita bahwa orang tuanya adalah penjual palawija di Singosari, Malang, Jawa Timur.
Sebelum Hermanto Tanoko lahir, orang tuanya juga pernah bekerja di toko penjual hasil bumi bersama adik ipar ayahnya.
Kendati demikian, ayah Hermanto Tanoko enggan membebani keluarga sehingga memutuskan untuk hidup mandiri, keluar dari rumah orang tuanya.
Orang tua Hermanto pindah ke Kota Malang dengan menyewa gang ukuran 1 speermpat x 9 meter.
Dulunya, gang tersebut adalah bekas kandang ayam yang disulap menjadi tempat tinggal orang tua Hermanto Tanoko dan empat anaknya.
Di rumah itu pula, Hermanto Tanoko dilahirkan. Tepatnya pada September 1962.
Kala itu, ayah Hermanto masih bekerja sebagai penjual hasil bumi. Sementara ibunya berjualan pakaian dan barang bekas di depan rumah.
Berkas keseriusan keduanya, orang tua Hermanto Tanoko pun bisa membuka toko sendiri yang kemudian berkembang pesat.
Orang tuanya pun mulai berbisnis cat pada tahun 1978 dengan produksi rumahan.
Dilansir dari sumber lainnya, Hermano Tanoko sudah mulai mengelola apotek sendiri saat usianya masih 14 tahun.
Kala itu, ia mendapatkan upah dari orang tuanya sehingga bisa membayar pendidikan sekaligus membeli sepeda motor pertamanya.
Awal mula Hermanto Tanoko terjun ke bisnis cat Avian yaitu dengan memegang jabatan Managing Director of Operation pada 1982.
Kakaknya yang paling tua, Wijono Tanoko ikut bergabung setahun berikutnya.
Bidang usaha Avian pun terus berkembang mulai dari produksi otomotif hingga pabrik kaleng metal.
Dengan melesatnya bisnis ini, Avian membangun pabrik kduanya di Jakarta pada 1996.
Berbekal pengalamannya, Hermanto Tanoko akhirnya memberanikan diri mengembangkan bisnis.
Ia pun mendirikan beberapa subholding yang bergerak di berbagai industri seperti consumer goods, distribusi, hospitality, retail, kesehatan dan kecantikan, makanan dan minuman, hingga jaringan.
Agar bisa menaungi seluruh subholding itu, Hermanto Tanoko melahirkan Tancorp Abadi Nusantara pada 28 November 2015.