TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Dampak dari pemadaman listrik belasan jam, warga Kota Bitung, Sulawesi Utara, harus merogoh kocek ekstra untuk bahan bakar minyak (BBM) mesin genset.
Hal ini dialami warga Kecamatan Matuari, Effra, menghabiskan sekitar 50 liter solar semalam.
"Untuk dipakai pada mesin genset, yang kami operasikan di rumah dan kantor sekitar 16 jam non stop," kata Efrra, Kamis (12/12/2024).
Normanyanya penggunaan BBM solar untuk genset tak sampai 50 liter.
Tapi karena listrik padam belasan jam, sehingga penggunaan jumlah solar bertambah.
Padahal, harga solar yang dipakai Rp 6.800 per liter.
Genset yang dipakai ketika listrik padam adalah 10 ribu watt.
Effra juga harus dua kali membeli solar menggunakan galon berkapasitas 25 liter.
Genset dipakai pada Rabu (11/12/2024) pukul 14.00 Wita hingga Kamis (12/12/2024) pukul 05.30 Wita.
"Ada jeda waktu 2-3 jam dalam penggunaan genset," tambahnya.
Penggunaan mesin genset semalaman full dilakukan agar tidak merusak bahan pangan di dalam kulkas, peralatan atau perlengkapan elektronik seperti kulkas, AC, dan lain-lain.
Karena jika tidak pakai genset, padamnya listrik bisa menimbulkan kerugian material yang tinggi.
Warga lainnya juga 'berkicau' di media sosial.
Bahkan, banyak dari mereka meminta PLN bertanggung jawab atas kerugian yang dialami.
Saat ini, pasokan listrik di beberapa wilayah di Kota Bitung mulai normal.(*)
Bahkan, banyak dari mereka meminta PLN bertanggung jawab atas kerugian yang dialami.
Saat ini, pasokan listrik di beberapa wilayah di Kota Bitung mulai normal.(*)