Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Ayah mana yang tega melihat anaknya dianiaya hingga tak berdaya. Itu juga yang dirasakan Mulyadi.
Mulyadi merupakan ayah dari KM (12), bocah di Desa Banyusri, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, yang dianiaya Ketua RT setempat dan warga.
Mulyadi terpaksa pulang dari perantauannya Jakarta untuk menyelesaikan masalah yang menimpa anaknya. Anaknya diduga mencuri celana dalam hingga menjadi bulan-bulanan warga.
Namun, bukannya selesai, anaknya malah babak belur dihajar 15 orang di depan matanya sendiri.
Anaknya dikeroyok di dalam rumah tetangganya.
Saat itu, Mulyadi bersama anaknya dibawa ketua RT ke rumah tersebut karena anaknya dituduh mencuri celana dalam.
Entah benar atau salah, Mulyadi tetap menyampaikan permintaan maaf.
"Saya minta maaf belum nyampe (Selesai) langsung dipanggilin masa itu," kata Mulyadi usai dimintai keterangan di Mapolres Boyolali, Rabu (11/12/2024)
Ketua RT dan isterinya pun langsung memukul anaknya.
Mulyadi yang hendak melindungi anaknya pun ditarik.
Dia kemudian juga dipukul.
"Saya dipukul terus diancam mau dibunuh sama anak saya," katanya.
Sejurus dengan itu, anaknya terus menjadi sasaran bulan-bulanan belasan orang terduga pelaku ini.
Selain itu, Mulyadi juga diminta menutup rapat-rapat kejadian yang menimpa anaknya ini.
Dia tak diperkenankan membawa anaknya keluar dari kampungnya.
"Ora isoh, nek koe metu soko deso iki koe dadi buronan (Tidak bisa, kalau kamu keluar dari sini, kamu jadi buronan)," kata Mulyadi mengulang perkataan salah satu pelaku.
Dia pun akhirnya membawa pulang anaknya.
Dengan tertatih-tatih anaknya dia bawa pulang ke rumah.
Sesampai di rumah, anaknya malah menggigil kesakitan.
"Jam 3 pagi anak saya menggigil. terus saya komunikasi dengan keluarga," imbuhnya.
Dengan tertatih-tatih anaknya dia bawa pulang ke rumah.
Sesampai di rumah, anaknya malah menggigil kesakitan.
"Jam 3 pagi anak saya menggigil. terus saya komunikasi dengan keluarga," imbuhnya.