TRIBUNJABAR.ID - Kisah pilu seorang ibu dan anaknya yang disekap oleh perusahaan sawit tengah viral di media sosial.
ND (19) dan anaknya kini bisa tersenyum lagi setelah hampir disekap oleh perusahaan sawit di Kecamatan Bakam, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Ia bersama bayinya yang berusia satu tahun menjadi korban penyekapan setelah sang suami dituduh mencuri minyak di perusahaan tersebut.
Keduanya berhasil diselamatkan seelah mendapat laporan dibantu pengacara Andi Kusuma dan Budiono.
Tampak ND dan bayinya yang berada di ruang tamu Wakapolres Bangka Kompol Ayu Kusuma Ningrum, Sabtu (7/11/2024).
Kapolda Kepulauan Babel, Irjen Pol Hendro Pandowo pun mendatangi langsung untuk melihat kondisi ibu dan anak dalam kondisi sehat.
ND bercerita kronologi awalnya ia bisa disandera pemilik perusahaan sawit di kandang anjing tersebut.
"Saya dan suami serta anak pertama kami merantau ke Pulau Bangka dari Palembang tiga bulan lalu. Suami saya kemudian bekerja diterima sebagai supir dumptruck di PT PMM di Bakam," kata ND mengawali ceritanya sembari mengelus kepala sang putra.
Namun baru satu bulan bekerja, suami dituduh mencuri solar milik pihak perusahaan.
Selanjutnya sang suami tidak tahu pergi kemana setelah dicari oleh pihak perusahaan atas pencurian minyak solar tersebut.
Kemudian pihak perusahaan mendatangi mess tempat mereka tinggal dan membawa mereka.
"Sekitar dua bulan lalu kami dijemput kemudian dibawa ke ruangan tempat kami disekap. Waktu itu mereka bilang kalian tidak boleh pulang sampai suami saya kesini," cerita ND.
Mulai saat itu ND dan anaknya hanya menempati sebuah kandang hewan seluas 2x2 meter tanpa diberikan makanan dan minuman.
Merasa iba dengan kondisi mereka, sejumlah pekerja kebun sawit kerap membantu memberikan makanan dan minuman terutama untuk sang bayi.
"Kami cuma mengandalkan makan dari kawan-kawan pekerja dikebun sawit yang kasihan. Kadang ada yang datang nanya sudah makan belum atau ada yang kasih susu buat anak saya. Kalau dari orang perusahaan tidak peduli sama sekali. Kebetulan anak saya memang tidak minum asi tapi minum susu bubuk bayi," katanya.
ND sudah merasa kehilangan harapan, untungnya mereka dijemput oleh dua pengacara dan melaporkan kejadian ini ke Polres Bangka.
"Terimakasih pokoknya sama pak polisi pak Kapolda, pak Kapolres, pak Kapolsek yang sudah menyelamatkan kami padahal kami sudah pasrah dan tidak tahu sampai kapan kami disekap," kata ND.
Ibu dan anak ini pun dijamin Irjen Pol Hendro Pandowo dan Kapolres Bangka AKBP Toni Sarjaka baik keselamatan maupun kesehatan.
Pihaknya sudah mengambil langkah-langkah gelar perkara dan berhasil menetapkan tersangka atas nama GM dan sudah dilakukan penahanan.
Pihaknya sudah mengambil langkah-langkah gelar perkara dan berhasil menetapkan tersangka atas nama GM dan sudah dilakukan penahanan.