Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohammad Romadoni
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Pendakian Gunung Penanggungan dan Gunung Bekel via Jolotundo ditutup sementara, pasca insiden maut seorang pendaki wanita tewas terseret air bah di Watu Talang.
Pengurus LMDH Seloliman, Suwarno, mengatakan penutupan sementara jalur pendakian tersebut sudah dilakukan sejak kemarin sore. Penutupan itu juga atas pertimbangan faktor cuaca ekstrem, dengan hujan intensitas tinggi di sejumlah wilayah Mojokerto, termasuk di Trawas.
"Jalur pendakian Gunung Penanggungan dan Bekel ditutup sementara, untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan," jelasnya, Sabtu (7/12/2024).
Menurut dia, semua jalur pendakian Gunung Penanggungan dan Bekel juga dilakukan penutupan sementara, seperti jalur pendakian via Tamiajeng, Kedungudi, Wonosunyo, Genting, Kesiman, Kujorowesi dan Telogo, termasuk via Jolotundo.
"Penutupan pendakian mempertimbangkan cuaca ekstrem dan jalur licin karena hujan," ucap Suwarno.
Ia mengungkapkan, pihaknya tidak ingin insiden pilu pendaki yang meninggal terseret air bah di Watu Talang Gunung Bekel.
Akibat peristiwa itu nyawa Whiscyka Zafira Islamy Agustin alias Cika (17), yang saat itu mendaki bersma Mutiara Murdaningsih (16) teman korban.
Kejadian itu adalah yang pertama semenjak jalur pendakian via Jolotundo dibuka resmi pada tahun 2015 lalu.
"Kalau kejadian itu baru pertama kali ini," tegasnya.
Menurut Suwarno, pendakian via Jolotundo dikelola LMDH Seloliman termasuk jalur favorit menjadi jujugan para pendaki saat weekend. Tarif pendakian via Jolotundo sekitar Rp 15 ribu per/orang.
Jarak tempuh Puncak Bekel dapat ditempuh normal sekitar 3 jam dan puncak Pawitra sekitar 4-5 jam.
Untuk pendaki pemula disarankan agar menyiapkan diri terutama kondisi fisik hingga perbekalan, jangan main-main apalagi menyepelekan ketika mendaki gunung.
"Jalur pendakian via Jolotundo dipadati pendaki biasanya Sabtu dan Minggu, sekitar 80-100 orang per/hari," pungkasnya.