BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Pengrajin perahu kelotok di Desa Pulau Sewangi, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan (Kalsel) mengeluhkan turunnya pembeli perahu.
Menurut para pengrajin di Desa Pulau Sewangi yang menjadi sentra pembuatan perahu kelotok di Kalsel ini, disebabkan karena banyak masyarakat yang beralih ke transportasi darat, seperti sepeda motor atau mobil, Sabtu (7/12/2024).
Hal ini diakui salah satu pengrajin Perahu Kelotok di Desa Pulau Sewangi, RT 9, Zainal Hakim siang tadi.
Menurutnya, saat ini pemesan perahu mulai menurun, ia menduga disebabkan, rata-rata masyarakat yang mulai menggunakan transportasi darat.
“Apalagi saat ini, jalan sudah terhubung satu sama lain, jadi lebih mudah untuk pergi kemana-mana menggunakan transportasi darat,” kata Zainal Hakim yang sudah 20 tahun sebagai pengrajin pembuat perahu klotok.
Masyarakat mungkin lebih memilih mobil pikap untuk angkutan barang, selain akses jalan darat yang mudah, juga dapat dibawa kemana-mana.
“Kalau sekarang kebanyakan yang memesan daerah yang berada di sekitar laut, seperti Tanahlaut, Tanahbumbu atau di Kecamatan Tabunganen, Batola yang daerahnya masih tidak terjangkau akses darat. Memang ada juga beberapa masih digunakan warga untuk ke sawah atau ke perkebunan,” terang pekerja di salah satu Galangan Kapal di Desa Pulau Sewangi ini.
Hal serupa juga diakui, Amat pemilik Galangan Kapal di Desa Pulau Sewangi.
Menurut ia, kondisi pembeli sekarang lumayan menurun dari tahun ke tahun.
“Masih ada yang membeli, tetapi tidak seramai dulu lagi,” ucapnya.
Pemesanan di tempatnya dari berbagai wilayah, seperti daerah yang berada di pinggiran laut, Kabupaten Banjar, hingga wilayah Batola.
Harga perahu bervariatif, dari perahu kecil memiliki harga sekitar Rp 700 ribu, sedang Rp 3 Juta dan ada yang besar dengan harga kisaran Rp 18 juta.
Proses pembuatan juga berbeda, untuk perahu ukuran kecil sekitar satu minggu, sedangkan perahu besar memakan waktu satu bulan dan yang mengerjakan seorang diri. (Banjarmasinpost.co.id/Adiyat Ikhsan)