Vang Vieng berubah total sejak kematian 6 turis yang keracunan metanol. Kota yang biasanya ramai dengan pesta itu kini redup sunyi senyap.
Wisata malam sudah menjadi aktivitas rutin dan pundi-pundi uang bagi pelaku bisnis di Vang Vieng. Jantung kota yang biasanya gemerlap dengan suara musik, turis dan pesta alkohol itu seakan lenyap ditelan bumi.
Seorang pemilik restoran Laos bernama Ti menceritakan apa yang terjadi sejak insiden itu.
"Ini seperti bom yang telah menghancurkan seluruh masyarakat," ungkapnya, seperti dikutip dari Scandasia pada Kamis (5/12).
Ti berkata bahwa biasanya bar-bar selalu dan pasti ramai dengan backpacker, jalanan dipenuhi gelak tawa dan turis terlihat bersenang-senang. Sekarang semuanya berubah.
"Anda hanya melihat orang-orang dengan botol air putih dan minuman buah, mereka kembali ke hostel tepat setelah makan malam," jelasnya.
Ember wiski yang semarak dan suasana sosial yang ramai telah berganti menjadi bangku-bangku kosong. Turis tak lagi mampu menutupi ketakutan mereka.
Ti menilai bahwa insiden itu memicu gelombang ketidakpercayaan antara wisatawan dan penduduk lokal.
"Ini seharusnya tidak pernah terjadi," keluhnya.
Vang Vieng telah lama bergantung pada pariwisata, sepinya turis jelas berdampak pada usahanya.
"Sekarang, rasanya pintu telah tertutup rapat. Turis menjauh. Banyak yang takut karena mereka mendengar cerita tentang apa yang terjadi di Nana Hostel," katanya.
Indisen ini juga berdampak pada matinya dua bisnis alkohol dengan merek lokal.
Ti semakin terpukul, ia berkata bahwa dirinya selalu mencicipi kualitas minuman sebelum menyajikannya pada turis. Ini semakin membuat usahanya terpuruk.
"Kami belum pernah mengalami keracunan metanol sebelumnya. Kami bangga dengan apa yang kami sajikan," katanya meyakinkan.
Meskipun saat ini kota itu dilanda kepedihan, ia sangat yakin bahwa Vang Vieng dapat bangkit lebih kuat dari krisis ini.
Ti semakin terpukul, ia berkata bahwa dirinya selalu mencicipi kualitas minuman sebelum menyajikannya pada turis. Ini semakin membuat usahanya terpuruk.
"Kami belum pernah mengalami keracunan metanol sebelumnya. Kami bangga dengan apa yang kami sajikan," katanya meyakinkan.
Meskipun saat ini kota itu dilanda kepedihan, ia sangat yakin bahwa Vang Vieng dapat bangkit lebih kuat dari krisis ini.