SajianSedap.com- Tempe adalah lauk favorit masyarakat Indonesia yang terbuat dari kedelai difermentasi.
Rasanya hambar namun khas sehingga cocok diolah menjadi berbagai jenis hidangan masakan yang nikmat.
Itu bisa diolah dengancaradikukus, digoreng, atau dijadikan bahan tambahan untuk sajian masakan lainnya.
Rasanya yang nikmat ini membuat orang dari berbagai kalangangemar mengonsumsinya setiap hari, belum lagi harganya yang cukup terjangkau untuk semua kalangan.
Tapi tak hanya nikmat dan murah, tempe juga dikemas dengan banyak nutrisi penting yang bagus untuk tubuh.
Diketahui tempe adalah sumber protein nabati yang kaya, mengandung serat, vitamin, dan mineral penting seperti zat besi, kalsium, fosfor, dan vitamin B kompleks.
Selain itu, tempe juga mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan oleh tubuh. Karena kandungan gizinya yang baik, tempe sering dianggap sebagai makanan yang sehat dan bergizi.
Nah, Anda mungkin cukup sering mengonsumsi tempe dan bahkan bisa setiap hari bukan?
Jika Anda termasuk sering mengonsumsi tempe, Anda harus tahu apa efeknya bagi tubuh. Yuk simak!
Namun sayangnya, tempe rendah akan sodium dan kabohidrat. Jadi, layaknya sumber makanan lain, tempe memiliki plus minus jika dikonsumsi setiap hari.
Selengkapnya, berikut efek pada tubuh jika kita makan tempe setiap hari:
Protein merupakan bagian penting dari setiap sel tubuh, dari otot, kulit, jaringan, rambut, hingga kuku.
Bahkan, protein juga digunakan untuk mendukung dan membangun hormon dan enzim yang mempunyai fungsi masing-masing di dalam tubuh.
Dalam porsi sebesar 155 gram, tempe memiliki protein sekitar 20 gram.
Secara umum, orang dewasa membutuhkan sekitar 0,8 gram protein setiap hari per kilogram berat badan.Misal berat badan seseorang 60 kilogram, maka protein yang dibutuhkan yakni 48 gram.
Seseorang yang makan setidaknya satu porsi tahu atau tempe setiap minggu, memiliki risiko penyakit jantung 18 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang makan kurang dari satu porsi per bulan.
Sehingga, seseorang pun akan memiliki jantung yang sehat hingga usia tua bila sekaligus memiliki pola hidup yang baik dan sehat.
Diketahui, mengonsumsi 25 gram protein kedelai per hari selama enam minggu dapat mengurangi kolesterol jahat sebesar tiga sampai empat persen dibanding mereka yang tidak memakannya.
Untuk setiap gram protein kedelai, setidaknya ada 3,5 mg isoflavon yang terkandung di dalamnya
Jadi, jika seseorang mengonsumsi 8 ons susu kedelai atau 100 gram tempe, maka akan mendapatkan 25 mg isoflavon.
Sehingga jika seseorang mempunyai pola makan hanya mengonsumsi protein nabati seperti dari kedelai saja tanpa diimbangi protein hewani, maka ia mungkin akan memiliki simpanan zat besi yang rendah.
Zat besi yang rendah tersebut dapat meningkatkan risiko terkena anemia.
Caranya, dapat dengan memerhatikan warna kedelai tempe yang kuning dan jamurnya masih berwarna putih.
Selain itu, tempe yang kualitasnya baik adalah tempe yang memiliki aroma jamur segar. Hindari bau tempe yang terlalu menyengat dan sangit.
Jika memungkinkan pilih yang dibungkus daun, sebab tempe yang dibungkus plastik seringkali susah diketahui kesegarannya.
Tapi jika di supermarket atau pasar hanya memiliki pilihan tempe yang dibungkus plastik, tak apa-apa.
Pilihlah tempe yang terlihat paling sehat dari luar, dan disimpan di tempat yang paling sejuk.