Ibu adalah sosok yang tak pernah habis untuk diceritakan. Tak heran, ibu kerap menjadi sumber inspirasi dalam berbagai karya sastra, termasuk puisi.
Meski hanya dalam barisan kata-kata sederhana, puisi tentang ibu bisa menyentuh hati, menggambarkan cinta, dan pengorbanan yang tulus. Tak perlu panjang lebar, puisi singkat tentang ibu bisa begitu bermakna. Berikut contohnya:
Ada banyak referensi puisi tentang ibu singkat 2 bait. Mengutip Buku Bahasa Indonesia Kelas 1 Sekolah Dasar oleh Engkos Kosasih, M.Pd, Buku Sang Nuansa Samudera Raya, dan Antologi Puisi Kasih Ibu Sepanjang Masa oleh Dahlia Damayanti Sholikhah, dkk, Semua Tentang Rasa oleh Sylvia, dkk, hingga Sang Nuansa Samudera Raya oleh Peserta Didik SMAN I Tumpang, berikut di antaranya:
Karya: Lukman Safiudin
Ibu...
Di sinilah kutulis cerita tentangmu
Sembilan bulan lamanya engkau mengandungku
Tanpa rasa lelah, letih kau selalu sabar membimbingku
Dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang
Ibu...
Terima kasih engkau telah melahirkanku di dunia ini
Terima kasih atas jerih payah yang telah engkau berikan
Dengan segenap rasa bangga di hati
Kini hanya engkaulah kasih sayang yang tiada tara
Karya: Laillia Nisfi Syabana
Kasih sayangmu padaku yang tak terhingga dan tak akan pernah bisa terganti
Maaf anakmu ini belum bisa jadi kebanggaan ibu
Namun tenanglah ibu, anakmu di sini sedang berjuang menggapai cita-citanya
Semoga langkahku kali ini tidak salah
Dan semoga saja kali ini aku bisa membanggakan ibu
Terima kasih ibu, atas segala perhatian ibu selama ini
Tanpamu, mungkin aku tak akan pernah bisa merasakan cinta yang tulus.
Karya: Mohamad Arfianto
Ibu
Engkau mengenalku lebih dekat dari nadiku
Emosi waktu
Engkau bergerak melampaui egoku
Di mana aku tersesat
Di hari-hariku
Kau slalu menunjukkan jalan bagiku
Kasihmu tiada tara bagiku
Karya: Pranaja Manggala A.P.
Ibuku..
Kaulah malaikat hidupku
Kaulah kasih sayang yang sebenarnya
Engkaulah orang yang berkorban untukku
Engkau napasku
Engkau rahmat yang diberi oleh Tuhan
Engkau hidup dan matiku
Entah bagaimana aku membalas jasamu
5. Bunda Cahayaku
Karya: Auliya Wahyu Ningtias
Kau genggam tangan kecilku
Menuntunku dalam cahayamu
Kau menyebut namaku dalam setiap doa-doamu
Untuk kebahagiaan dalam hidupku
Kau korbankan nyawamu demi insan di perutmu
Dia adalah ibuku
Dia adalah duniaku
Dialah cahayaku
Karya: Farihah Ismawati
Mama Tercinta
Teruntuk engkau yang aku rindu
Bila bahagia adalah bertemu, izinkanku berjumpa dengan engkau
Engkau yang menjadi pelarian mengadu
Terima kasih mama
Karena tetap bertahan dan berjuang
Mendampingi sekaligus melengkapi sayapku
Sayap yang telah lama hilang dan selalu aku rindu
Karya: Eni Safitri
Katanya alarm terbaik adalah Ibu
Katanya, berkelh kesah ternyaman pada Ibu
Katanya, tak ada yang lebih dahsyat dari doa seorang ibu
Faktanya, tidak ada yang tidak benar dari semua itu
Ibu..terima kasih karena yang sesungguhya
Tanpamu aku bukanlah apa-apa
Tanpamu hidupku tak akan bermakna
Tanpamu duniaku tak ada artinya
Karya: Fuji Rahma Febriyanti
Tentang rasa yang tak pernah ku ungkap
Tentang hati yang terasa begitu pengap
Tentang lidah yang keluar tuk berucap
Tentang rindu yang masih menancap
Aku berusaha melangkah tanpa tuntunanmu
Aku kehilangan semangat tanpa kehadiranmu
Aku kecewa saat jauh darimu
Aku menangis pelan karena merindukanmu.
Karya: Erni Puspitasari
Ibuku sayang.. Ibuku yang selalu riang
Entah bagaimana aku harus membalas kebaikanmu bu
Di saat aku sedih, aku gagal, engkaulah orang yang pertama kali mengusap air mataku dan memelukku
Di saat aku gembira, ku lihat senyum tulus tersungging di bibir ibu.
Ibu.. Bagaikan malaikat tak bersayap
Yang kasih sayangnya sepanjang masa
Yang tak kenal lelah menyerah walau dilanda susah
Yang hatinya seluas samudera.
Karya: Dewi Fatimatul Faizah
Ibu...
Kau curahkan cinta kasihmu
Kau belai dengan sentuhan lembutmu
Mendidikku dengan kasih sayangmu
Agar aku menjadi maju
Ibu...
Tak hentinya aku membuatmu marah
Hingga kau menjadi gundah
Namun engkau tetap tabah
Tersenyum ramah tanpa keluh kesah
Karya: Amelia Zelianti
Ibu, setiap rintikkan air matamu
Menyadarkan diriku atas perbuatanku
Pengorbanan yang telah kau berikan untukku
Selalu ku kenang sepanjang hidupku
Di bawah redupnya pelita malam
Ku rebahkan kepalaku di pangkuanmu
Aku merasakan hati yang penuh ketenangan
Lewat belaian hangat tangan halusmu.
Karya: Muhammad Hanif Fatur Rahman
Ibuku Engkaulah yang melahirkanku
Merawatku dengan sepenuh hati
Tanpa kenal lelah
Dan penuh kasih sayang
Maafkan aku jika pernah membuatmu marah
Engkaulah yang membesarkanku
Hingga sampai saat ini
Terima kasih ibuku
Karya: Nurul Annisa Putri
Tak pernah lelah kau merawatku
Membesarkanku dengan penuh kasih sayangmu
Cinta kasihmu tulus sepanjang masa
Darimu, aku belajar cinta yang sesungguhnya
Ibu, kaulah pintu surgaku
Kaulah rembulan dalam gelap malamku
Terima kasih ibu, atas jasa-jasamu
Aku menyayangimu hingga akhir waktu
Karya: Cahaya Lintang Johar
Hampir sepanjang hari kulihat dia
Dia yang selalu ada untukku
Dia yang selalu menyemangatiku
Dia yang selalu menghiburku
Dan dia yang selalu membuatku tersenyum
Aku sangat menyayanginya
Aku sangat mencintainya
Dia adalah Ibuku
Karya: Gadhing Adri S
Ibuku
Senyumanmu bagaikan candu
Kuucapkan terima kasih padamu
Kau selalu menjagaku
Mengarungi waktu demi waktu bersamaku
Kau genggam jariku
Agar aku kuat menjalani hidupku
Kuucapkan terima kasih kembali padamu
Karya: Maseto Aryo Probo
Kau telah berjuang untukku
Engkau telah melahirkanku
Kau rela berjuang mati-matian untukku
Tanpa mengenal lelah
Yang lakukan belum cukup untukmu
Karena kau terus menjagaku
Kau telah mengajarkan menjadi anak yang sholih
Terima kasih untukmu
Karya: Puji Roikhah
Terlihat senyum tulusmu
Terasa doamu yang tak pernah henti
Tercipta kasih sayang tulusmu
Tak akan tergantikan
Wahai kau wanita terhebat
Kaulah segalanya untukku
Di saat ku bahagia
Air mata kebahagiaan terpancar bersinar
Karya: Bryan Sakti
Ibu..
Kau tak pernah jemu merawat anakmu
Engkau torehkan banyak corak di jiwaku
Goresan lembut, hangat menyentuh kalbu
Ibuku hebat
Mengajar tak seberapa api penuh berkat
Ilmu yang dicurah tak dapat dihambat
Ia pahat diriku menjadi kuat, jadi sosok orang yang bertabiat
Jungkat jungkit membawa ingatanku akan dirimu
Saat aku masih berumur 5 tahun
Berjalan-jalan di taman bermain
Menikmati suasana seakan di surga
Saat kau mengajarkanku bermain jungkat-jungkit
Kau tahu? Betapa senangnya aku saat itu
Saat aku menangis karena terjatuh, kau selalu meyakinkanku untuk bangkit dan mencoba lagi.
Tertawa bersamamu, berlarian bersamamu, sungguh rindu
Ibu
Kulihat senyum di bibirmu
Kulihat cahaya di matamu
Kasihmu padaku tiada terkira
Ibu
Aku janji pada ibu
untuk selalu bahagiakan ibu
Aku sayang padamu ibu
Itulah 20 puisi singkat 2 bait tentang ibu yang menyentuh dan bermakna. Semoga referensi ini bermanfaat ya.