-

Kanjeng Raden Mas Tumenggung Wongsonegoro, gubernur Jawa Tengah pertama, akan diusulkan menjadi pahlawan nasional.

Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta bersama Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI) dan Masyarakat Sejarawan Indonesia telah menggelar seminar nasional bertajuk "Wongsonegoro: Bangsawan, Pejuang, dan Negarawan" di Auditorium Gedung I, FIB UI, Depok, pada Rabu (20/11/2024) lalu.

Departemen Sejarah FIB UI dipercayai untuk menjadi penyusun naskah akademik untuk mengusulkan Wongsonegoro sebagai pahlawan nasional.

Wongsonegoro Lulusan Fakultas Hukum UI

Wongsonegoro oleh AH Nasution dijuluki sebagai Gubernur Gerilya. Sebutan ini diberikan lantaran ketika Republik Indonesia (RI) terancam Belanda, Wongsonegoro dan beberapa pengikutnya melakukan gerilya dengan cara berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Ketua Departemen Sejarah FIB UI yang juga merupakan Ketua Tim Penyusun Naskah Akademik, Dr Didik Pradjoko mengatakan UI mempunyai kewajiban moral untuk mengusulkan Wongsonegoro sebagai pahlawan nasional.

Menurut Didik, pengusulan ini akan menggenapi perayaan 100 tahun FH UI yang baru saja diperingati beberapa waktu lalu.

"Mantan Gubernur Jawa Tengah itu merupakan alumni Fakultas Hukum (FH) UI, tepatnya ketika masih bernama Rechtshogeschool (RHS)," kata Didik, dikutip dari situs resmi kampus pada Senin (25/11/2024).

Mantan Menteri Pendidikan

Prof Wasino dari Universitas Negeri Semarang yang turut hadir dalam seminar "Wongsonegoro: Bangsawan, Pejuang, dan Negarawan", seperti dikutip dari Dinsos Jakarta, mengatakan Wongsonegoro layak diusulkan jadi pahlawan nasional karena dedikasinya yang luar biasa dalam mempertahankan kemerdekaan dan membangun fondasi pendidikan Indonesia.

Wongsonegoro lahir dengan nama Raden Mas Soenardi pada 1897. Ia adalah putra Raden Ngabehi Gitodiprojo dan Raden Ajeng Soenartinah. Ayahnya bekerja sebagai Abdi Dalem Panewu untuk Sri Susuhunan Pakubuwono X.

Sebagai keturunan priayi, ia mendapat pendidikan yang lebih baik daripada keturunan pribumi yang lain. Wongsonegoro menamatkan Sekolah Dasar Belanda dan Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) yang merupakan sekolah menengah pertama pada zaman kolonial.

Ia terlibat dalam pendirian Trikoro Dharmo dan menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) mewakili Surakarta.

Selepas menjadi gubernur Jawa Tengah, ia melanjutkan kiprah di tingkat nasional.

Wongsonegoro sempat menjadi Wakil Perdana Menteri ke-8 Indonesia dalam Kabinet Ali Sastroamidjojo I pada 1953-1955, juga Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan pada 1951-1952.



Baca Lebih Lanjut
Diusulkan Jadi Duta Petani Milenial, Melody Laksani Mengaku Terbiasa dengan Sawah dan Hama Tanaman
Anita K Wardhani
Respons Melody Laksani Diusulkan Jadi Duta Petani Milenial: Aku Sarjana Pertanian
Sindonews
Lirik Lagu Hymne Guru, Punya Makna Mendalam bagi Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Sindonews
30 Ucapan Hari Guru Nasional 2024, Cocok Jadi Status di Instagram dan WA!
Detik
70 Ucapan Selamat Hari Guru Nasional 2024 yang Inspiratif
Tribunnews
Pendidikan Marselino Ferdinan, Pahlawan Kemenangan Timnas vs Arab Saudi
Sindonews
20++ Caption Hari Guru Nasional 2024, Penuh Doa dan Harapan!
Detik
100 Ucapan Selamat Hari Guru Nasional Hari Ini, 25 November 2024
Tribunnews
100 Ucapan Selamat Hari Guru Nasional 25 November 2024 yang Inspiratif
Tribunnews
Janji Mendikdasmen di Hari Guru Nasional 2024: Guru Bebas dari Intimidasi!
Detik