SRIPOKU.COM - Miris itulah kata yang tepat untuk makam Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan yang menjadi korban pembunuhan.

Bukannya makam didoakan, kini makan Nia Kurnia Sari malah dijadikan temoat syuting konten.

Melihat makam anaknya menjadi konten, ayah kandung Nia Kurnia Sari tak bisa menahan kesedihannya.

Bahkan Asril, tampak marah dan tak terima lantaran makam Nia Kurnia Sari itu kini bak menjadi tempat wisata.

Diketahui Nia Kurnia Sari merupakan gadis penjual gorengan asal Padang Pariaman yang dibunuh IS setelah dirudapaksa.

Kini dua bulan pasca kejadian naas tersebut, makam Nia Kurnia Sari menjadi sorotan lantaran makamnya dijadikan tempat konten.

Pasalnya makam tersebut justru dijadikan tempat untuk membuat konten, bernyanyi-nyanyi.

Asril, ayah Nia pun bereaksi dan mengaku tak terima melihat kondisi makam putrinya itu.

Pantauan Sripoku.com dari Instagram ratu.nyinyir.official, Asril pun tampak mengungkapkan kekecewaannya.

"Assalamualaikumhiwabarakatu, walaupun anda siapapun anda tolong anda jangan menyanyi di atas kuburan anak saya, saya mohon pada anda jangan anda bernyanyi-nyanyi ditas makam anak saya," ujar Asril sambil mengatupkan tangan seraya memohon.

Tak sampai situ, Asril juga mengaku hatinya sakit lantaran melihat kondisi makam Nia sekarang.

"Hati saya terluka, kehilangan anak saya, kamu bernyanyi di atas makam anak saya," ujarnya.

Asril lantas menanyakan izin orang yang membuat konten di makam tersebut.

"Sama siapa anda minta izin, kalau di tempat lain silahkan!," ujarnya lagi.

Sementara itu, makam Nia sendiri memang kini bak menjadi tempat hiburan baru.

“Kuburan Nia Kurnia Sari, korban perkosaan dan pembunuhan, sekarang dijadiin tempat ziarah karena katanya kuburannya "wangi." Tapi kalo lihat kuburannya yang penuh kembang dan pandan begini yaaa wajar wangi, yang ga wajar ini kuburan dijadiin tempat ziarah,” tulis akun X @kemenperinRI yang mengunggah video di makam Nia.

Kunjungan yang ramai ini memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat sekitar.

Banyak warga yang menjual makanan ringan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan para penziarah.

Motif pembunuhan Nia Kurnia Sari

Terungkap motif utama IS, pembunuh gadis penjual gorengan, Nia Kurnia Sari (18) di Padang Pariaman, Sumatra Barat.

Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir mengatakan, motif utama IS adalah merudapaksa korban.

"Motif utama sesuai keterangan tersangka dan keterangan saksi yang kami peroleh adalah pemerkosaan," katanya, dilansir TribunPadang.com.

Setelah memastikan motif pelaku, Faisol menyebut, pihaknya sedang mendalami apakah ada indikasi pembunuhan berencana dalam kasus tersebut.

"Proses penyidikan terus kami lakukan, semua informasi terbaru akan kami berikan pada masyarakat," ungkapnya.

Selain itu, terungkap juga asal-usul cangkul yang digunakan IS untuk menguburkan korban.

IS menggunakan cangkul yang didapat dari pondok kosong untuk mengubur jasad Nia.

Cangkul itu didapat IS setelah menyeret korban ke lokasi yang akan digunakan untuk memakamkan Nia.

"Jadi cangkul ini tidak tersangka persiapkan, tapi ia cari di pondok-pondok dekat lokasi hendak ingin mengubur korban," jelasnya.

Dengan cangkul itu, IS menggali dan menutup lubang untuk menguburkan korban.

Setelahnya, IS membawa cangkul tersebut dan membuangnya, berjarak 400 meter dari lokasi penguburan korban.

Selain cangkul, petugas kepolisian juga menemukan celana yang digunakan korban di hari kejadian.

"Kedua barang bukti ini kami amankan kemarin (Minggu). Sesuai dengan keterangan yang diberikan tersangka," jelas Faisol.