TRIBUNJATENG.COM - Kronologi anak membunuh ibunya di Perumahan Puri Tambak Rejo, Desa Tambakrejo, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur diungkap saksi.
Peristiwa itu sempat menghebohkan warga sekitar karena korban S (55) sempat berteriak minta tolon.
Warga sudah berusaha menolong namun ternyata rumah korban dikunci dari dalam.
Setelah didobrak korban ditemukan bersimbah darah dalam kondisi lemas di rumahnya pada Rabu (13/4/2024) siang.
Saat ditemukan oleh warga, S masih dalam kondisi hidup dalam posisi tengkurap di sekitar tempat tidur.
Namun tak lama, perempuan tersebut menghembuskan napas terakhirnya.
Sementara anaknya, HK (30) yang berada di dalam kamar langsung diamankan warga.
Aan, warga sekitar bercerita saat sedang berjalan di depan rumah korban, ada tetangga yang mendengar teriakan minta tolong dari arah rumah korban.
"Awalnya ada tetangga sebelah rumahnya (korban), katanya mendengar teriakan minta tolong dari arah rumah korban. Itu pas saya jalan ke depan," kata Aan ketika ditemui di lokasi, Rabu (13/11/2024).
Aan lalu mengajak warga yang ada di sekitar lokasi kejadian untuk ikut mengecek kondisi korban.
Namun, pagar dan pintu rumahnya dalam keadaan terkunci.
“Saat kejadian, korban dan pelaku sedang berdua di rumah. Suami korban sedang bekerja. Dan anak keduanya juga sedang tidak ada di rumah,” ujar Aan.
Massa pun memutuskan mendobrak pintu dan menemukan banyak ceceran darah di depan salah satu kamar.
"Warga dobrak sama-sama. Pas ditemukan ada anaknya dan ibunya di dalam kamar, tapi ibunya badannya sudah berlumuran darah keadaanya tengkurap di sekitar tempat tidur," ujarnya.
Ia mengatakan saat itu posisi HK duduk di atas tubuh korban dan mencekik lehernya.
“Warga langsung berusana menangkap pelaku. Dia diikat tangannya kemudian diamankan di ruang tengah."
"Sementara korban sudah dalam keadaan tergeletak lemas di lantai kamar tidurnya,” lanjut warga yang sempat ikut menolong korban tersebut.
Saat itu warga sempat melihat korban bernapas, namun saat cek korban ternyata sudah meninggal dunia.
“Tapi beberapa saat kemudian, ketika dicek, korban sudah meninggal dunia. Kemudian warga melapor ke perangkat desa dan diteruskan ke pihak kepolisian,” lanjutnya.
Tak lama polisi pun datang melakukan olah tempat kejadian perkara dan membawa HK ke kantor polisi.
“Petugas masih melakukan penyelidikan. Sementara, diketahui bahwa korban mengalami sejumlah luka di wajah dan beberapa bagian tubuhnya,” ujar Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo AKP Fahmi Amrulah yang memimpin langsung penyelidikan ini.
Menurutnya ceceran darah di TKP berasal dari tubuh korban yang dianiaya oleh pelaku menggunakan senjata tajam.
Beberapa warga menyebut, pelaku diduga dalam keadaan mabuk saat menganiaya ibunya.
Sementara pihak keluarga juga menduga pelaku emosi kepada sang ibu karena sempat minta dibelikan ponsel.
Untuk memastikan terkait motif atau penyebab penganiayaan tersebut, polisi masih perlu melakukan pemeriksaan terhadap pelaku.
“Pelaku sudah diamankan, sehingga kami bisa secepatnya melakukan pemeriksaan untuk memastikan apa motifnya menganiaya korban,” kata Kasat Reskrim.