TRIBUNJATIM.COM - Ketua RT di tempat Arafah Rianti tinggal kini memberikan informasi soal warganya yang dilabrak tetangga.
Diketahui komika Arafah Rianti disebut dilabrak tetangga perkara parkiran.
Namun, Ketua RT justru memberikan pengakuan tak terduga.
Masudin (63), warga sekaligus ketua RT di Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mengaku tidak menerima laporan bahwa komika Arafah Rianti dilabrak tetangganya sendiri.
“Kalau labrak ya, saya enggak bisa mengatakan iya dan tidak. Hanya (dengar) kabar burung aja,” kata Masudin saat ditemui Kompas.com, Rabu (13/11/2024).
Ia tidak dapat mengkonfirmasi insiden tersebut. Menurut dia, semestinya warga memberitahu dirinya jika ada kejadian penting di lingkungan tersebut.
“Enggak ada yang datang ke rumah saya bila ada hal-hal yang bersifat urgent dalam artian satu sama lainnya dirugikan, ya sampai saat ini enggak ada,” tutur Masudin.
Pasalnya, Masudin hanya rutin berkomunikasi dengan koordinator cluster tempat Arafah tinggal.
Bahkan, ia juga belum sempat bertemu Arafah karena jadwal pekerjaannya padat.
Oleh sebab itu, Masudin menduga konflik antartetangga di dalam cluster itu sengaja tidak dilaporkan kepada dirinya.
“Saya selaku pengurus RT, saya enggak paham kalau ada labrakan-labrakan seperti itu. Mungkin, yang lebih maksimal dan tahu itu di lingkungan perumahan tersebut,” jelas dia.
Sebelumnya diberitakan, Arafah melalui akun media sosialnya mengaku dilabrak tetangga karena parkir mobil di pinggir jalan depan rumahnya.
Keterangan itu disertakan dengan unggahan foto dirinya sehabis menangis.
"Cewek secupu ini dilabrak 5 cowok. Dilabrak tetangga gara-gara punya 3 mobil," tulis Arafah di keterangan unggahannya.
Masalah ini disebabkan miskomunikasi dan kini diselesaikan dengan satu mobil diletakkan di rumah Arafah di Depok.
Arafah Rianti Jelaskan Alasan Parkir di Pinggir Jalan
Sebelumnya, Arafah Rianti sudah menyampaikan permintaan maaf kepada para tetangganya setelah ia ditegur karena parkir mobil mengganggu jalanan komplek.
"Mohon maaf buat tetangga-tetangga aku. Semoga semuanya baik-baik saja. Namanya bertetangga, kalau ada tamu atau keluarga yang datang, parkirnya diatur saja biar tetap bisa keluar masuk," kata Arafah.
Arafah menjelaskan bahwa ia ditegur oleh tetangganya karena memiliki tiga mobil, namun diketahui bahwa salah satu mobilnya dianggap mengganggu ketertiban lingkungan sekitar.
Dengan tiga mobil, garasi rumahnya hanya mampu menampung dua kendaraan, sehingga satu mobil terpaksa diparkir di pinggir jalan.
"Di cluster aku sebenarnya kecil, cuma ada 8 rumah. Jadi mungkin ini hanya kurang komunikasi saja," ujar Arafah.
Arafah mengungkapkan bahwa dua mobil tersebut miliknya, sedangkan satu lagi milik adiknya, Halda.
"Mobilnya Halda, jadi dia sering keluar masuk untuk kuliah. Setelah didiskusikan, memang maksimal hanya boleh dua mobil karena ada tetangga yang juga mau beli mobil lagi, sementara garasinya hanya cukup untuk satu mobil," terangnya.
Menurutnya, kejadian ini hanya kesalahpahaman, apalagi Arafah orang baru sehingga belum terlalu mengenal para tetangganya.
Sebagai solusi, Arafah akhirnya memindahkan salah satu mobilnya ke rumah lain di Depok agar tidak lagi parkir di cluster tersebut.
"Mobilnya tidak menutupi jalan, tapi karena maksimal dua mobil saja di komplek, jadi mobil ketiga aku taruh di rumah di Depok," ujarnya.