GridHEALTH.id – Gigitan nyamuk sering kali dianggap sepele, padahal jenis nyamuk yang menggigit bisa menentukan risiko penyakit yang ditularkan.

Salah satu nyamuk yang perlu diwaspadai adalah nyamuk Aedes aegypti, penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD).

Gigitan nyamuk ini berbeda dari gigitan nyamuk biasa, baik dari gejala maupun efek yang ditimbulkannya.

Apa saja yang membedakan keduanya? Berikut ini penjelasan selengkapnya.

Perbedaan gigitan nyamuk DBD dan nyamuk biasa

Melansir dari berbagai sumber, ini adalah beberapa perbedaan utama antara gigitan nyamuk DBD dan nyamuk biasa.

1. Jenis nyamuk

Nyamuk DBD berasal dari jenis Aedes aegypti, yang memiliki ciri tubuh berwarna hitam dengan garis-garis putih di tubuh dan kakinya.

Nyamuk biasa, seperti Culex atau Anopheles, tidak memiliki tanda-tanda ini dan lebih umum ditemukan di lingkungan sekitar, seperti di halaman rumah atau daerah yang banyak genangan air.

Nyamuk Aedes aegypti biasanya menggigit pada pagi atau sore hari, sedangkan nyamuk biasa cenderung aktif menggigit pada malam hari.

2. Gejala setelah gigitan

Salah satu perbedaan mencolok antara gigitan nyamuk DBD dan nyamuk biasa adalah gejalanya.

Gigitan nyamuk DBD dapat menyebabkan gejala yang lebih parah, seperti demam tinggi, nyeri otot, sakit kepala, mual, dan munculnya bintik-bintik merah pada kulit.

Gejala ini biasanya muncul 3-7 hari setelah digigit.

Sebaliknya, gigitan nyamuk biasa umumnya hanya menimbulkan bentol merah, gatal, dan sedikit iritasi kulit, yang biasanya hilang dalam beberapa jam atau hari tanpa gejala lain.

3. Dampak yang ditimbulkan

Gigitan nyamuk DBD dapat berakibat serius jika tidak ditangani dengan cepat, terutama pada anak-anak.

Infeksi DBD bisa berkembang menjadi demam berdarah parah yang memerlukan perawatan medis intensif.

Sedangkan, gigitan nyamuk biasa biasanya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan dampak kesehatan jangka panjang.

Nyamuk biasa kadang dapat menularkan penyakit seperti malaria atau filariasis, tetapi ini jarang terjadi dibandingkan kasus DBD.

4. Perilaku nyamuk

Nyamuk DBD memiliki pola menggigit yang berbeda dibandingkan nyamuk biasa.

Nyamuk Aedes aegypti lebih suka menggigit di area terbuka seperti pergelangan kaki, siku, dan tangan.

Mereka juga lebih aktif pada pagi hari hingga sore menjelang malam. Sementara itu, nyamuk biasa lebih sering menggigit saat malam hari dan biasanya di area yang tertutup pakaian.

Memahami perbedaan antara gigitan nyamuk DBD dan nyamuk biasa penting untuk pencegahan penyakit yang lebih serius.

Nyamuk DBD dapat menyebabkan demam berdarah yang berbahaya dan memiliki pola menggigit serta gejala berbeda.

Untuk melindungi diri, pastikan lingkungan sekitar bebas dari genangan air dan selalu gunakan pengusir nyamuk, terutama pada waktu nyamuk DBD aktif.

Baca Lebih Lanjut
Apa Pencegahan DBD yang Bisa Dilakukan di Rumah? Segera Lakukan Ini
Ratnaningtyas Winahyu
Cara Ilmuwan Memerangi Demam Berdarah dengan Membuat Nyamuk Tuli
Sindonews
Jaga kesehatan di musim hujan agar terhindari dari DBD
Antaranews
Kasus DBD Meningkat, Kemenkes Keluarkan 2 SE Antisipasi DBD, Kenali Gejala Awal Demam Berdarah Sebelum Telat!
Nindya Galuh Aprillia
Kenali 5 Gejala Demam Berdarah yang Perlu Diwaspadai Sebelum Terlambat
Muhammad Fatoni
8 Bahan Alami untuk Mengusir Nyamuk di Rumah Demi Jaga Kesehatan Keluarga
Cynthia Paramitha Trisnanda
Tidak ada kenaikan kasus DBD di Jakut di bulan Oktober
Antaranews
Nol di September 2024,  Kasus DBD di Kabupaten Banjar Menurun Drastis 
Edi Nugroho
Jagalah imun untuk cegah sakit saat musim hujan
Antaranews
Masih Sering Dianggap Sama, Simak Perbedaan Gondongan dan Pembengkakan Kelenjar Lain
Ratnaningtyas Winahyu