TRIBUNJATIM.COM - Media sosial dihebohkan dengan sebuah penampakan bus di Jepang dengan tulisan khas di Indonesia.
Adapun tulisan dalam bus itu yakni Pulang Malu Tak Pulang Rindu.
Tulisan tersebut bak tertera di belakang truk-truk yang melintas di Indonesia.
Seketika penampakan bus tak biasa di Jepang itu menjadi perbincangan hingga viral.
Adapun video memperlihatkan bus tersebut pertama kali diunggah oleh akun TikTok @bismantoro_23.
Dalam rekaman yang diambil di jalan tol Jepang, terlihat sebuah bus berwarna biru dengan tulisan yang cukup familiar bagi orang Indonesia.
Bus bertuliskan "Sahat's Trans" itu mencantumkan kalimat "Pulang Malu Tak Pulang Rindu," sebuah ungkapan yang kerap ditemukan pada kendaraan di Tanah Air.
Perekam video, yang diketahui merupakan warga Indonesia, tampak terkejut dengan penemuan tersebut.
"Bus mana ini woi," tulisnya dalam keterangan video, dikutip dari Tribun Jambi.
Rekaman video itu juga turut disertai lagu Pulang Malu Tak Pulang Rindu dari Armada Band, seperti dikutip pada Minggu (10/11/2024).
Lantas siapa pemilik bus viral di Jepang itu?
Menurut informasi dari situs resmi perusahaan, Sahat Trans adalah sebuah perusahaan otobus (PO) yang dimiliki oleh warga Indonesia dan beroperasi di Jepang.
Perusahaan ini menyediakan layanan transportasi dengan berbagai jenis kendaraan, seperti Hi-Ace, Fuso Rosa (microbus), dan Isuzu Gala (big bus).
Kantor pusat Sahat Trans terletak di Sapporo, Hokkaido, dan perusahaan ini telah memulai kegiatan operasionalnya sejak 2015.
Seiring dengan berkembang pesatnya industri pariwisata di Jepang, terutama di kota-kota besar seperti Tokyo, Osaka, Kyoto, dan Hokkaido, Sahat Trans terus memperluas bisnisnya untuk memenuhi kebutuhan transportasi di wilayah tersebut.
Sejak diunggah, video tersebut telah ditonton lebih dari satu juta kali dan mendapat berbagai komentar menarik dari warganet.
"Bus Jepang, SAHAT'S TRANS Punya Orang Indonesia, Pak Sahat Situmorang," ucap warganet.
"Bus ALS itu versi luar negeri kalau dari nama SAHAT sepertinya yang punyanya orang Batak..SAHAT artinya Sampai /tiba," ujar timpal yang lain.
"Orang batak punya ini marga situmorang. sahat situmorang ownernya," kata sahut warganet yang lain.
Lainnya yang menarik, peristiwa seorang ibu melahirkan di bus, baru-baru ini viral di media sosial.
Suasana di dalam bus berubah panik ketika si ibu merasa kesakitan ingin melahirkan.
Ibu tersebut melahirkan di bus rute Makassar-Palopo.
Video tersebut salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @makassar_iinfo.
"Viral, ibu melahirkan di bus dalam perjalanan dari Makassar ke Palopo," tertulis dalam keterangan video tersebut.
Dalam videonya, nampak seorang perempuan berhijab dan baju warna hijau tengah mendampingi seseorang di dalam salah satu kabin sleeper bus.
"Ibu melahirkan di mobil," ucap perekam video.
Kemudian, seorang perempuan lain datang dan menghampiri perempuan yang sedang mendampingi ibu melahirkan tersebut.
Lalu video menunjukkan momen ketika bayi telah lahir.
Bayi tersebut dipakaikan kain sarung dan digendong oleh penumpang lain.
Sementara ibu yang baru saja melahirkan tersebut diangkut ke dalam ambulans.
Selain itu, bus yang berasal dari PO Borlindo ini juga terlihat terparkir di pinggir jalan raya.
Dilansir dari Kompas.com, ibu yang melahirkan di dalam bus tersebut bernama Ummy Syamsiah (30).
Ia melahirkan ketika bus dalam perjalanan menuju kampung halaman suaminya, Kota Palopo, pada Jumat (1/11/2024), sekitar pukul 06.00 WITA.
Sopir bus, Hendra Rahim bercerita bahwa dirinya menyadari ada sesuatu yang tidak beres ketika melihat salah satu penumpangnya kesakitan.
"Waktu saya singgah salat subuh di Kelurahan Padang Sappa, saya lihat itu ibu sedang merasa kesakitan, tapi diam saja," ungkap Hendra, Rabu (6/11/2024).
Kemudian, mertua Ummy Syamsiah yang terekam dalam video viral memberi tahu sopir bahwa menantunya akan melahirkan.
Mendengar ada penumpang yang melahirkan, Hendra pun panik dan meminta penumpang serta Ummy untuk segera naik ke bus.
"Kasihan, setelah mertuanya yang bilang kalau menantunya mau lahiran, jadi saya panik, sehingga saya suruh itu ibu naik cepat ke mobil," tutur Hendra.
"Baru sekitar 15 km saya tempuh, tepatnya di daerah Kecamatan Bua, ibu itu sudah melahirkan," jelas dia.
Lebih lanjut, Hendra mengatakan jarak dari Puskesmas terdekat saat Ummy melahirkan yakni sekitar lima kilometer.
Puskesmas terdekat saat itu adalah Puskesmas Kecamatan Bua.
"Jadi saya usahakan agak cepat untuk sampai ke Puskesmas Bua," kata Hendra.
"Sesampainya di sekitar Puskesmas tersebut, saya lari bersama beberapa penumpang untuk memanggil ambulans dan perawat," bebernya.
Adapun mengenai kondisi ibu dan bayinya, Hendra menjelaskan bahwa keduanya dalam keadaan sehat dan selamat.