TRIBUNJABAR.ID - Kecelakan beruntun terjadi di Tol Cipularang KM 92 dari Bandung menuju Jakarta di Kabupaten Purwakarta pada Senin (11/11/2024) 15.15 WIB.
Tabrakan itu melibatkan belasan kendaraan dan terjadi saat kondisi cuaca diguyur hujan.
Inilah update atau fakta-fakta kecelakaan maut di Tol Cipularang, termasuk nasib sang sopir truk.
Proses evakuasi di tengah hujan
Proses evakuasi korban dan kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan Tol Cipularang dilakukan sejak Senin petang hingga malam hari.
Tim gabungan dari Basarnas, polisi hingga Jasa Marga saling bekerja sama melakukan evakuasi.
Kepala Kantor SAR Bandung Heri Marantika mengataka, operasi penyelamatan sempat terkendala hujan yang terus turun.
"Tantangannya pertama kondisi cuaca masih hujan, yang kedua jarak pandang, apalagi ini malam ya, penerangannya pasti terbatas, dan yang terakhir adalah akses jalan raya yang padat," kata dia, Senin.
Terpisah, Kapolres Purwakarta AKBP Lilik Ardiansyah menambahkan, cukup sulit untuk mengevakuasi, lantaran ada beberapa korban yang terjepit dan posisi kendaraan menumpuk.
"Petugas berusaha secepat mungkin untuk mengevakuasi korban dan membuka jalur agar lalu lintas dapat kembali normal sebab arus lalu lintas cukup padat," ujarnya, Senin.
Jumlah kendaraan yang terlibat
Kepala Sub Direktorat Penegakan Hukum (Kabuditgakkum) Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Barat AKBP Lalu Wira Sutriana menyebut, data sementara ada 19 kendaraan terlibat dalam kecelakaan Tol Cipularang.
"Jumlah kendaraan yang terlibat sekitar 19 kendaraan," ujarnya, dikutip dari Tribunjabar.id, Senin.
Kendaraan yang terlibat itu terdiri dari beberapa jenis, yaitu mobil pribadi, mobil travel, dan truk.
Diduga rem blong
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham Abast menyampaikan kecelakaan ini disebabkan rem blong lantaran kendaraan bermuatan cukup banyak atau berat, sehingga menabrak kendaraan yang ada di depannya dan terjadilah kecelakaan beruntun dengan kendaraan lainnya.
"Ya saya ini upaya sudah kami lakukan dengan telah menurunkan sekitar 10 personel dari PJR Korlantas Polri, PJR Polda Jabar, dan personel Satlantas Purwakarta," katanya saat dihubungi.
Nasib sopir Truk
Jules mengatakan saat ini sopir truk yang menabrak belasan kendaraan diketahui berinisial R (43).
Berdasarkan pemeriksaan medis, R mengalami luka-luka dan masih dirawat di RS di bawah pengawasan polisi.
"Sopir saat ini sudah diamankan, karena mengalami luka dirawat di RS dan dalam pengawasan Polres Purkawarta," ungkapnya, seperti dilaporkan Tribunjabar.id, Senin.
Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan menjelaskan, pemeriksaan belum dilakukan karena sopir truk masih dalam keadaan trauma.
"Sementara belum (diperiksa), masih trauma," kata Aan Suhanan, Senin (11/11/2024), dikutip dari Tribunews.
Aan menambahkan, jika sopir truk termasuk dalam korban yang luka-luka.
Di mana, saat ini masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Abdul Rozak Purwakarta.
Lebih lanjut, dia mengatakan Polres Purwakarta telah mengirimkan tim psikolog untuk memberikan trauma healing kepada para korban luka.
Khususnya anak-anak yang menjadi korban dalam kecelakaan yang menewaskan satu orang tersebut.
“Polres Purwakarta sudah mengirimkan psikolog untuk melakukan trauma healing," jelas Aan.
Aan Suhanan pun mengungkap masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan beruntun tersebut.
Berdasarkan fakta sementara, saat kejadian pengemudi truk penyebab kecelakaan beruntun hanya sendiri tanpa ditemani kernek.
“Pengemudi kita dapatkan tadi di kendaraan tersebut hanya sendirian artinya tidak ada kernet kita tadi ke TKP di situ turunan kurang lebih 5 kilo sampai TKP,” ucap Aan.
Kronologi kejadian
Detik-detik kecelakaan di Tol Cipularang sempat terekam oleh salah satu dashcam mobil dan beredar di media sosial.
Berdasarkan rekaman yang tersebar, tampak truk melaju di lajur kanan Tol Cipularang.
Kondisi jalan saat itu terlihat basah akibat hujan.
Mobil yang merekam kejadian lalu meyalip truk dari lajur kiri, tetapi di depannya ada kendaraan yang berhenti karena jalanan macet.
Dalam video, truk yang sebelumnya disusul tampak seperti gagal mengurangi kecepatan.
Sopir langsung mengarahkan truk ke bahu jalan sisi kanan dan menabrak beberapa mobil di depan yang sedang berhenti.
Korlantas Polri akan melakukan olah TKP kecelakaan maut di Tol Cipularang KM 92 arah Jakarta, pada Selasa(12/11/2024) pagi.
Hal tersebut disampaikan oleh Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan mengecek langsung korban Laka beruntun di RS Abdul Radzak Senin(11/11/2024) petang.
Berdasarkan temuan sementara, Kakorlantas menyebut kondisi truk diduga kuat gagal melakukan pengereman atau rem blong.
"Setelah kita cek kendaraan tronton, kita cek perseneling ada di gigi 4. Artinya dengan turunan seperti ini, pengemudi tidak menggunakan engine break secara maksimal," ujar Aan
Dengan kondisi seperti itu, Aan mengindikasikan diduga pengemudi gagal melakukan pengereman. Hal ini juga bisa berakibat rem mengalami blong.
"Kemungkinan sopir tak bisa melakukan pengereman atau bisa dikatakan rem blong," ucapnya.
Meski demikian, pihaknya masih akan menyelidiki lebih lanjut terkait penyebab pasti tabrakan beruntun tersebut.
"Kita belum bisa menyimpulkan secara pasti tabrakan diakibatkan kelalaian sopir atau bukan, nanti kita selidiki besok saat olah TKP," katanya.
"Tapi hasil penyelidikan sementara Faktanya seperti itu, perseneling tinggi artinya di 4 termasuk tinggi, engine break tidak maksimal," imbuhnya
Seperti diketahui, kecelakaan beruntun tersebut, melibatkan 17 kendaraan dan menyebabkan 1 orang anak meninggal dunia, 3 luka berat dan 24 luka ringan. Semua korban saat ini berada di RS Abdul Radzak Purwakarta.(*)
(Tribunjabar.id/Salma Dinda/Deanza Falevi/Ahya Nurdin)