TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus guru dan murid viral lagi, kali ini ramai video bernarasi seorang siswi SMP dikeluarkan gurunya dari kelas.
Hal ini lantaran siswi tersebut diduga tak membawa kamus Bahasa Inggris.
Adapun peristiwa ini terjadi di Prabumulih, Sumatera Selatan.
Siswi tersebut merupakan pelajar SMPN 7 Prabumulih.
Atas kejadian ini, kepala sekolah pun buka suara dan memberikan penjelasan.
Sang kepala sekolah sampai dipanggil oleh Pj Wali kota hingga Dinas Pendidikan.
Diketahui dalam video yang beredar, seorang pria minta Kepala Dinas Pendidikan Prabumulih agar menindak oknum guru dan Kepala Sekolah SMPN 7 Prabumulih.
"Ada siswi yang melapor bahwa pada saat jam belajar dikeluarkan karena tidak memiliki buku bahasa Inggris," ungkap pria dalam video beredar yang memperlihatkan siswi tersebut.
"Tolong ditindaklanjuti bapak kepala dinas, bapak walikota oknum guru yang tidak ada perikemanusiaan itu."
Dalam video itu dijelaskan pula oknum guru tersebut meminta siswa lain agar menyoraki siswi yang dikeluarkan.
"Oknum guru itu juga menyuruh murid lain menyoraki adinda ini, tolong ditindak lanjuti pak," sebut pria itu.
Warganet pun ramai mengomentari video tersebut karena merasa empati, serta memberikan semangat.
Warganet menyesalkan perbuatan yang dilakukan oleh oknum guru tersebut.
"Semangat ya dek, jangan sedih, semangat belajarnya biar jadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa," komentar warganet.
"Tapi klo ini ujungnya pemaksaan pembelian buku pelajaran/LKS itu guru nya lebih baik dipecat. Sekolah tidak seharusnya memperjualbelikan buku mapel. Guru sudah wajib membuat modul ajar. Terus buku sebenarnya sudah gak penting karena semua sut ada di google. Dan modul ajar," tulis warganet lainnya.
"Anjrit kaya gue dulu smp di keluarin dari kelas karna gak punya buku mata pelajaran bahasa daerah pinjam juga gak boleh ketahuan pinjem di keluarin kelas pokok nya wajib beli," ujar warganet lainnya lagi.
Menanggapi hal tersebut, Kepala SMPN 7 Prabumulih, Budi Santoso mengatakan, sebenarnya siswi tersebut tidak dikeluarkan dari kelas.
Menurutnya, para siswa yang tidak membawa kamus hanya diminta duduk di depan kelas menghadap murid lainnya.
"Kita sudah konfirmasi ke guru bersangkutan, komitmen awal guru dan murid agar seluruh siswa membawa kamus setiap mata pelajaran Bahasa Inggris, namun siswa tersebut tidak membawa kamus," katanya, dikutip Tribun Bengkulu dari Tribun Video Sabtu (9/11/2024).
"Jadi seluruh siswa yang tidak membawa kamus, belajarnya duduk di depan kelas, bukan dikeluarkan dari dalam kelas."
Santoso juga mengaku telah dipanggil Pj Wali kota, Pj Sekretaris Daerah dan Dinas Pendidikan untuk mengklarifikasi video viral tersebut.
"Kita sudah konfirmasi ke guru bersangkutan, komitmen awal guru dan murid agar seluruh siswa membawa kamus setiap mata pelajaran Bahasa Inggris, namun siswa tersebut tidak membawa kamus," katanya, dikutip Tribun Bengkulu dari Tribun Video Sabtu (9/11/2024).
"Jadi seluruh siswa yang tidak membawa kamus, belajarnya duduk di depan kelas, bukan dikeluarkan dari dalam kelas."
Santoso juga mengaku telah dipanggil Pj Wali kota, Pj Sekretaris Daerah dan Dinas Pendidikan untuk mengklarifikasi video viral tersebut.