Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Bupati Wonogiri Joko Sutopo angkat bicara soal sorotan warga terkait pembongkaran patung Jenderal Sudirman di Stadion Pringgodani Wonogiri.
Diketahui, ramai di media sosial, pembongkaran patung Jenderal Sudirman karena adanya revitalisasi Stadion Pringgodani Wonogiri menuai kontra di kalangan masyarakat.
Di media sosial beredar video yang menunjukkan proses pembongkaran patung Jenderal Sudirman yang ada di kompleks Stadion Pringgodani, Wonogiri.
Video diberi lagu latar belakang "Gugur Bunga".
Selain itu juga tertulis "Kenapa Patung Jendral Sudirman di Wonokarto Kabupaten Wonogiri Di Robohkan".
Menurut dia, kondisi patung tersebut sudah memprihatinkan. Patung itu dibangun puluhan tahun lalu.
Meterial patung yang terbuat dari semen menurutnya sudah tidak layak.
Selain itu, patung kecil disekitarnya sudah rusak dan patah di beberapa bagian.
"Saat kondisi tidak layak dan disitu ada simbol kepahlawanan, maka wajib hukumnya Pemkab melakukan perbaikan. Jadi kami menjaga nilai-nilainya, bukan simbol simbolnya," kata dia, Jumat (8/11/2024).
Ia berpandangan jika simbol kepahlawanan dalam kondisi tidak layak namun hanya dibiarkan, tidak ada penghormatan terhadap semangat perjuangan dan nilai keikhlasan yang dicontohkan Jenderal Sudirman.
Diketahui, Patung Jenderal Sudirman itu dibongkar karena adanya proyek revitalisasi kawasan Stadion Pringgodani.
Sebenarnya, patung itu dibongkar sejak awal revitalisasi pada bulan September lalu.
Jekek, sapaanya, menjelaskan dalam pembongkaran atau perbaikan patung Jenderal Sudirman itu sudah melalui proses kajian matang.
"Apakah kami akan mencederai nilai-nilai perjuangannya? Apakah kami malah akan menghormati saat patung pahlawan berada di ruang publik dan kondisinya sudah tidak layak? Pertanyaannya, apakah itu dibiarkan atau ruang itu diperbaiki?," katanya.