TRIBUNKALTENG.COM - Kabar AS Roma di Serie A Liga Italia. Akhirnya AS Roma ingin menggantikan Ivan Juric dengan Roberto Mancini dalam beberapa hari ke depan.
Ya, Mantan pelatih tim nasional Italia itu kini menjadi kandidat terdepan untuk mengambil alih tugas manajerial AS Roma.
Seperti yang dikonfirmasi oleh jurnalis Alfredo Pedulla, AS Roma dan Roberto Mancini telah melakukan pembicaraan sejak pekan lalu.
Mancini menginginkan kontrak multi-tahun, dan oleh karena itu tidak tertarik dengan peran interim, dan meminta jaminan di pasar yang akan dilakukan pada sesi berikutnya, dimulai dengan yang di bulan Januari.
Sekarang terserah kepada Friedkins yang harus memutuskan apakah akan menerima permintaan ini atau fokus pada profil lain.
Sementara Manajer AS Roma, Ivan Juric, menghadiri konferensi pers pra-pertandingan hari ini untuk memberikan pratinjau pertandingan melawan Bologna.
Penampilan hari ini bisa jadi merupakan yang terakhir bagi Juric sebagai pelatih kepala AS Roma, mengingat rumor yang beredar bahwa ia akan segera dipecat, terlepas dari hasil hari Minggu nanti.
“Bologna bermain dengan sangat baik,” ujar Juric. “Saya menyukai cara Italiano mengatur permainan mereka.”
“Sejujurnya, saya tidak melihat banyak perbedaan antara pertandingan di Florence dan Kamis malam, kecuali skor akhir.”
“Dalam setiap pertandingan sejauh ini ada saat-saat ketika saya merasa tim ini milik saya, di pertandingan lain tidak begitu.”
“Saya merasa pertandingan hari Kamis sangat membingungkan, seperti saat melawan Fiorentina. Kami tidak menunjukkan perlawanan. Saya tidak melihat adanya jiwa dalam tim.”
“Hummels? Saya tidak memiliki pertengkaran dengannya. Dia adalah seorang profesional yang hebat, tidak ada masalah sama sekali.”
“Namun saya harus jujur dalam pekerjaan saya dan memilih apa yang menurut saya tepat untuk setiap pertandingan. Saya memilih pemain berdasarkan apa yang harus mereka lakukan di lapangan, dan Cristante melakukan hal-hal yang lebih baik darinya pada Kamis malam. Saya menyadari itu adalah keputusan yang sulit baginya.”
Kemudian ia mengumumkan, “Dybala tidak akan tampil besok. Dia mengalami ketidaknyamanan pada ototnya.”
“Saya tidak merasa telah membuat kesalahan sejauh ini. Sejak saya tiba, kami mencoba segalanya. Dalam beberapa pertandingan, tim menunjukkan bahwa mereka bisa melakukannya dengan baik. Kurangnya kontinuitas dalam hal mental sangat mengganggu saya.”
“Saya memiliki hati nurani yang jernih, saya tidak pernah berpikir untuk mundur. Saya telah melihat peningkatan dalam banyak pertandingan, tetapi juga hal-hal buruk di pertandingan lainnya.”
Meskipun laporan sebelumnya menyatakan sebaliknya, Dan dan Ryan Friedkin mungkin tidak akan mendarat di AS Roma hari ini.
Seperti yang dilaporkan oleh Filippo Biafora di Telegram, pemilik AS Roma telah membatalkan ketiga reservasi penerbangan yang dibuat ke bandara Ciampino.
Masih harus dilihat apakah pemilik Amerika masih akan mendarat di AS Roma dalam beberapa hari mendatang.
Menurut La Gazzetta dello Sport, nasib Ivan Juric di AS Roma kini tampaknya sudah ditentukan. Eks Manchester City dan Inter Milan, Roberto Mancini mendekat.
Pertandingan melawan Bologna akan menjadi 99 persen pertandingan terakhirnya sebagai pelatih Giallorossi.
Rekor pelatih asal Kroasia ini jauh dari kata positif: 4 kemenangan, 3 hasil imbang dan 4 kekalahan dalam 11 pertandingan, sebuah performa yang mengecewakan pemilik dan para penggemar.
Juric sendiri mengakui di Brussel, terlihat sedih: “Kami kekurangan hasil, itu sudah jelas. Dan pada titik ini, hal-hal negatif dari lingkungan juga dapat dibenarkan.”
Hubungannya dengan tim dan lingkungan tidak pernah membaik: ia tidak mampu menciptakan empati yang diperlukan dan permainannya, yang didasarkan pada tekanan tinggi, man-marking dan duel fisik, tidak pernah sepenuhnya diasimilasi oleh tim.
Oleh karena itu, kedatangan Friedkins dipandang sebagai langkah yang diperlukan untuk memutuskan apakah Juric harus meninggalkan tim dan, jika demikian, untuk mengidentifikasi penggantinya.
Nama yang paling populer di bangku kepelatihan Giallorossi adalah Roberto Mancini.
Mantan pelatih tim nasional Italia ini telah melakukan kontak dengan pemilik klub dan bersedia menerima tawaran konkret, dengan kontrak dua tahun plus opsi untuk tahun ketiga.
Direktur olahraga Roma, Florent Ghisolfi, dilaporkan sangat marah dengan keputusan wasit yang tidak memberikan hadiah penalti untuk Giallorossi pada Kamis malam.
Eksekutif asal Prancis itu berada di tribun penonton saat pertandingan melawan Union St.
Kabar AS Roma
Setelah menonton ulang tayangan ulang insiden tersebut bersama CFO AS Roma, Maurizio Lombardo, Ghisolfi berteriak, “Itu penalti!”, tentu saja merujuk pada pelanggaran yang tidak diberikan kepada Mancini pada babak pertama, tulis Corriere dello Sport.
Setelah pertandingan, Ghisolfi mengkonfrontasi sang wasit, Jerome Brisard, yang ia kenal selama bertahun-tahun di Ligue 1.
“Ini tidak benar, itu tidak benar,” kata Ghisolfi kepada wasit. Dalam kasus ini, ia tidak membutuhkan penerjemah karena keduanya berbicara dalam bahasa yang sama dan secara praktis memiliki usia yang sama: Ghisolfi berusia 39 tahun, Brisard 38 tahun.
Wasit rupanya menganggap kontak dengan pemain Jepang Machida tidak cukup serius dan oleh karena itu lebih memilih untuk membiarkannya, didukung oleh VAR yang setelah pemeriksaan cepat tidak memanggilnya kembali ke video.
Profil Roberto Mancini
Berikut ini profil Roberto Mancini, pelatih grade dunia Arab Saudi yang jadi musuh besar dari Timnas Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Diketahui, Timnas Indonesia masuk ke Grup C bersama dengan Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain dan China.
Namun, Timnas Arab Saudi bisa menjadi momok mengerikan bagi Timnas Indonesia.
Sebab, adanya pelatih legendaris yang kini menangani Arab Saudi yaitu Roberto Mancini.
Diketahui, Roberto Mancini, pelatih sepak bola kelas dunia asal Italia, kini memimpin tim nasional Arab Saudi dengan visi besar.
Roberto Mancini dikenal karena prestasinya yang gemilang di klub-klub elite Eropa, termasuk Inter Milan dan Manchester City.
Kini kabarnya, Roberto Mancini tengah menghadapi tantangan baru di kancah sepak bola di Asia.
Di bawah arahannya, Arab Saudi menjadi kekuatan yang harus diwaspadai, termasuk oleh Timnas Indonesia.
Dengan strategi brilian dan pengalaman luasnya, Roberto Mancini siap membawa Arab Saudi menuju puncak prestasi.
Hingga, menjadikannya musuh besar yang harus dihadapi Indonesia dalam berbagai kompetisi mendatang.
Lantas, siapakah sosok Roberto Mancini?
Roberto Mancini merupakan salah satu pelatih sepak bola ternama di Italia.
Diketahui, Mancini juga pernah menjadi pemain di beberapa klub Italia seperti Bologna, Samdoria, dan Lazio.
Dengan pengalamannya bermain di beberapa klub yang ia bela membuat dirinya mantap menjadi seorang pelatih.
Mancini memulai karier kepelatihannya di Fiorentina, di mana ia memenangkan Coppa Italia pada tahun 2001 dan 2004.
Setelah itu, Roberto Mancini menikmati periode yang sangat sukses di Inter Milan.
Hingga memenangkan tiga gelar Serie A berturut-turut dan dua Coppa Italia.
Saat di Inggris, Mancini membawa Manchester City meraih gelar Liga Premier pertama mereka dalam 44 tahun pada musim 2011-2012.
Ia juga memenangkan Piala FA pada tahun 2011 dan Community Shield pada tahun 2012.
Mancini melanjutkan kariernya di Turki bersama Galatasaray, dan memenangkan Piala Turki pada tahun 2014.
Di periode kedua, Roberto Mancini kembali ke Inter Milan meskipun kali ini tanpa keberhasilan yang sama seperti periode pertama.
Setelah itu, Mancini melatih Zenit di Rusia sebelum mengambil alih tim nasional Italia.
Di bawah arahannya, Italia memenangkan UEFA Euro 2020, mengembalikan kejayaan sepak bola Italia di kancah internasional.
Hingga kabarnya, Roberto Mancini sekarang memimpin tim nasional Arab Saudi, di mana ia bertujuan untuk meningkatkan performa tim dan bersaing di level internasional, termasuk melawan Timnas Indonesia.
Biodata Roberto Mancini
Nama lengkap : Roberto Mancini
Tempat, tanggal lahir : Jesi, Italia, 27 November 1964
Usia : 59 tahun
Kewarganegaraan : Italia
Lisensi kepelatihan : UEFA Pro
Karier pelatih
2000-2001 - Lazio (asisten pelatih)
2001-2002 - Fiorentina
2002-2004 - Lazio
2004-2008 - Inter Milan
2009-2013 - Manchester City
2013-2014 - Galatasaray
2014-2016 - Inter Milan
2017-2018 - FC Zenit Saint Petersburg
2018-sekarang - Timnas Italia
(Tribunkalteng.com)