Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Di media sosial terdapat Bobotoh yang menyebut Persib Bandung jadi badut Asia. Hal ini menyusul hasil buruk Persib Bandung yang belum meraih kemenangan bahkan berada di dasar klasemen sementara AFC Champions League Two Grup F.
Menanggapi hal tersebut, Bomber Persib Bandung, David Da Silva, mengungkapkan bahwa Bobotoh ada di mana-mana.
Mereka yang membuat timnya kuat dengan memberi dukungan.
"Karena mereka tahu kami juga harus menghadapi banyak pertandingan dan tahu ada masalah yang dihadapi, seperti banyak pemain cedera, hingga sedikit waktu untuk recovery," ujar David, setelah berlatih, di Bandung beberapa hari lalu.
David mengatakan kini semua harus menyatu. Di beberapa laga terakhir, David merasa Bobotoh terganjal beberapa masalah dengan manajemen dan itu seakan menjadi bola salju.
Namun menurutnya, para pemain tidak memiliki waktu untuk memikirkan itu.
"Kami harus fokus kepada satu target agar bisa konsentrasi seratus persen, untuk mengerahkan kemampuan terbaik (di lapangan),"
"Dengan semakin kami bersatu, maka akan ada kekuatan untuk bertarung untuk menghadapi setiap lawan yang dihadapi," kata David.
David pun menyoroti kondisi Bobotoh yang tidak hadir di stadion dalam ajang AFC, hanya sedikit saja yang penonton.
David mengaku tidak tahu apakah ada isu atau masalah dengan klub.
"Tapi bagi kami pemain, kami tidak tahu apa masalah yang terjadi dan hanya memiliki pertanyaan kepada diri sendiri, kenapa Bobotoh tidak hadir ke stadion di laga AFC untuk mendukung kami," ujar dia.
Menurut bomber asal Brasil, banyak yang berkata buruk tentang Persib di media sosial.
Namun mereka seharusnya menyadari bahwa tim dan Bobotoh harus bersama.
"Semuanya bisa berkata apapun di Instagram, tapi semua harus menyadari kondisinya dan memberi dukungan. Semuanya yang mendukung Persib, tentu harus mendukung pemain," katanya.
Sebab menurutnya, ketika tim kalah atau imbang, mereka berteriak.
"Tapi ketika menang banyak orang yang hilang. Jadi kami (pemain dan Bobotoh) harus lebih bersatu," tuturnya.
David berharap, di Singapura juga akan ada banyak suporter di sana dan pihaknya sebagai pemain akan melakukan yang terbaik.
"Bermain seratus persen tentunya, baik itu yang bermain 90 menit atau hanya lima menit, kami akan melakukan yang terbaik dan saya harap Bobotoh mendukung kami," katanya.
Bahkan di Instagram, komentar David Da Silva sempat viral, hal itu karena ia menanggapi salah satu akun yang memiliki follower yang cukup banyak, telah menyinggungnya karena jarang bermain akibat cedera dan menanyakan apakah harus diganti.
David mengungkapkan, instagram itu masalah bagi dunia, menurutnya ini bisa baik dan juga buruk.
"Seperti yang saya katakan semua bisa berkomentar, semua bisa ikut berkomentar terhadap isu orang lain meskipun dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dalam kenyataannya," kata dia.
Pemilik nomor punggung 19 di tim Maung Bandung mengatakan jadi mereka harus lebih memikirkan kehidupannya sendiri, jika ingin mendukung seseorang, dukunglah.
"Mereka harus melihat apa yang didedikasikan orang-orang, seperti seniman, atlet atau siapapun, mereka harus respek kepada orang lain," tuturnya.
Sekarang, kata David, sosial media itu hanya jadi tempat orang meluapkan rasa frustasinya dalam hidup.
Jika orang tidak punya keinginan untuk mendukung dan pikiran yang jernih, menurutnya, setiap saat itu akan jadi masalah bukan malah memecahkan masalah.
"Jadi bagi saya, saya tidak peduli, saya menjalankan pekerjaan saya dan melakukan yang terbaik seratus persen, saya profesional sejak saya memulai karir," ujarnya.
David hanya menyarankan Bobotoh untuk terus memberi dukungan karena ini membantu timnya. Hal itulah yang menurutnya dibutuhkan dari Bobotoh yaitu dukungan.
"Kami masih berada di papan atas (klasemen Liga 1), meskipun kami ada masalah waktu singkat untuk recovery. Jadi kami harus lebih memikirkan ini, lebih menyatu (tim dan Bobotoh) agar semua bisa merasa senang di akhir seperti musim lalu, kami menjadi juara karena kita semua bersama-sama," ucapnya. (*)